9. [Semanis Brownies Cheese]

50 8 0
                                    

Aku mencintaimu dengan sunyi.
Menyayangi mu dengan sepi.

^_^

***

"Yakin nggak mau ikut?"

Daisy mencebik sebal kemudian membalas, "lo nanya lagi. Gue kasih piring tuh mulut!"

"Ish.. kan gue ngajak! Yakin nggak ikut?"

"Ih.. Mir di bilang nggak mau ikut mager!"

"Terus lo mau disini?" tanyanya.

Punggungnya di sandarkan di kursi yang di duduki lalu menjawab, "iya lah. Sana lo sama Di aja, mager gue." Mira mencebik tapi langsung mengangguk malas. "Sana ngapain masih disini sih?" tanya Daisy.

"Yaudah. Yaudah. Yuk Di," balasnya.

"Kalau dosen nya udah kesini. Telepon yah?"

"Siap Di." Daisy mengacungkan jempol nya.

Mereka pun keluar dari dalam ruangan. Daisy menidurkan kepalanya di lipatan tangan. Mulutnya mengikuti nyanyian dari earphone yang ia gunakan. Merasa ada yang duduk di kursi sebelah nya, Daisy langsung duduk tegak menatap Ivan yang tersenyum hangat. Kelas tidak terlalu sepi.

"Boleh duduk disini kan?"

"Boleh." Daisy langsung mencopot earphone nya.

Ivan masih tersenyum hangat kemudian berkata, "gue bawa brownies mau?" tanyanya terjulur menyodorkan sekotak bekal.

"Wah mau dong," pekik Daisy.

"Tapi ini rasa keju. Lo suka?"

"Apa aja suka kok. Cuma paling suka coklat." Ivan mengangguk pelan dan Daisy mulai melahap nya. "Ih.. enak banget!" katanya.

"Makasih. Ini buatan Bunda."

Daisy berbinar kemudian berujar, "bunda lo jago banget. Ini mah enak pisan."

(Banget)

"Iya. Bunda emang jago bikin brownies. Karena gue suka banget, apalagi, rasa keju."

"Lo suka brownies sama kayak bang Banyu dong. Bang Banyu kalau di kasih brownies satu kotak, nggak cukup. Pasti, harus dua kotak."

"Kakak lo?"

"Iya. Yang waktu itu datang ke kesini, inget kan?"

Ivan menggaruk kepalanya bingung lalu membalas, "inget sih. Cuma udah lupa mukanya. Gue emang pelupa."

"Lo lupa?" Daisy meringis kemudian berucap, "bentar ada potonya kok."

"Oh. Iya iya gue inget. Maaf yah tadi gue lupa?"

Daisy tersenyum manis masih melahap brownies dengan santai menjawab, "santai aja kali."

"Em... Besok ada waktu nggak?" tanya Ivan.

"Buat apa?"

"Gue mau ngajak lo nonton. Ada film baru, kalau lo nggak sibuk sih?"

"Ayo aja sih," balas Daisy. "Jam berapa?"

"Jam 2 siang aja deh. Nggak perlu malem," jawab Ivan.

Daisy menganggukkan kepalanya kemudian menyodorkan kotak bekal ke hadapan Ivan. "Nih. Masih ada, masa gue makan semuanya."

"Nggak papa makan aja."

Bibir Daisy mengerucut sebal. "Nggak. Lo kan suka banget, cepet ambil. Gue kalau makan soalnya nggak inget orang," ucap Daisy setengah tertawa.

DAISYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang