10. [Ini Pacar Gue, Mana Pacar Lo?]

78 6 0
                                    

***

Usai sesi tukar cincin, Daisy dan teman-temannya segera bubar jalan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Usai sesi tukar cincin, Daisy dan teman-temannya segera bubar jalan. Menuju stand makanan, semuanya di buat tertawa melihat wajah sedih Bisma. Tak lupa bibirnya yang di monyong monyong kan mengejek, Gilang yang sekarang sedang mengobrol dengan teman temannya. Di samping nya Diana tampak manis dengan midi dress putih tulang.

Tak jauh beda dengan Diana, Daisy yang mengenakan off shoulder dress warna biru langit nampak menggemaskan dengan make up sederhana.

"Bis?"

"Apa Tin?"

Tino menyengir lebar. "Diana udah tunangan, lo nggak mau nyusul gitu?" katanya.

"Bangke," umpat Bisma.

"Waduh.. dari tadi tangan si Gilang, gak lepas sama tangan si Diana." Tino masih memanasi Bisma yang nampak menahan kesal. "Entar jodoh gue siapa yah?" ucapnya.

"Lo bahas jodoh. Blur aing. Blur!" sahut Bisma setengah tertahan.

(Aku)

Tino tertawa puas masih terus memanasi, "siapa yah? Penasaran gue?"

"Di bilang jodoh gue masih blur. Ngomong mulu lo. Heran aing!"

(Aku)

"Haha... Ye! Gue bahagia liat lo sengsara."

"Bangsat lo Tin. Ciri ciri temen no have akhlak nih."

Mata Daisy menyipit karena menahan tawa. "Ketawa aja jangan ditahan," ucap Tino melirik Daisy.

"Haha.. tau aja lo." Daisy tertawa renyah. Kemudian berucap, "gue mau makan dulu ah." Segera mengambil cupcake coklat.

Tema acara memang kekinian. Berbagai makanan tersaji cantik. Dengan dessert yang beraneka ragam, tak lupa makanan beratnya yang mengambil tema sunda.

"Dek. Abang duluan yah?" kata Banyu seraya menghampiri Daisy.

"Mau pulang sekarang?" Banyu mengangguk pelan. "Kalau papah sama mamah?"

"Nunggu kamu katanya," balas Banyu.

"Bilangin aja. Suruh pulang duluan aku nanti sama Mira."

Banyu melirik Mira yang asyik memakan cupcake keju. "Bener Mir?" tanyanya memastikan.

"Bener bang. Nggak akan kemalaman kok."

"Yaudah. Abang, sama mamah, papah. Duluan yah. Kasian Dek Rey udah ngantuk," pamitnya. Daisy menganggukkan kepalanya paham. Perlahan Banyu maju dan mencium kening Daisy. "Nanti, Abang yang nemenin acara kampus. Papah nggak bisa. Gakpapa kan?"

Daisy tersenyum manis kemudian membalas, "iya bang. Gakpapa." Sedikit berjinjit mencium pipi kanan Banyu. "Hati-hati yah di jalan nya. Aku pulang nggak akan kemalaman kok."

DAISYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang