Part 2

551 105 9
                                    







Seorang wanita terlihat masih berbaring di kasur empuk yang sepenuhnya ia jajah seperti tak membiarkan beberapa bagian ada yang kosong. Tangan yang direntangkan serta kaki jenjang terbuka membentuk huruf V terbalik yang cukup lebar. Jika orang lain yang melihat keadaannya sekarang pasti terkejut, mengingat sifatnya yang sangat perfeksionis dan sebisa mungkin menutup kehidupan pribadinya.

Seketika tubuh wanita itu bergerak kecil, merasa tidurnya terganggu oleh nada dering yang berasal dari meja kecil di samping kiri tempat tidurnya. Matanya masih enggan membuka. Ia mencoba untuk mengabaikan, dan kembali tidur. Tapi ternyata nada dering itu berbunyi lagi, tidak tahan dengan bunyi yang terus mengganggunya, wanita itu memutuskan untuk menjawab.

"Beraninya kau mengganggu waktu tidur ku!" Masih dengan mata tertutup ia mengeluarkan teriakan kepada lawan bicara.

"Bangunlah!" Wanita itu secepat kilat membuka matanya, dan bangkit dengan masih berada di kasur. Ia terlihat acak-acakan dengan rambut seperti singa.

"Mengapa anda menghubungi saya sepagi ini?" Wanita itu heran mengapa harus di waktu saat ia ingin bermanja di kasur.

"Siang ini kau akan pergi ke California."

"Apa?" Saat mendengarnya, alis wanita itu mengerut tajam.

"Kau harus ke bandara pukul 1 siang."

"Sebentar, anda tidak bisa seperti ini, saya belum memutuskan apa pun!" Ia tidak terima ketika secara tiba-tiba disuruh untuk melaksanakan hal yang belum ia putuskan.

"Tidak ada yang perlu kau putuskan. Lakukan saja!"

"Dasar si Tu..." saat ingin mengucapkan, otaknya menahan ia untuk mengeluarkan panggilan yang selama ini ia ucapkan.

"Huiyuan, ingat, jangan membangkang! Perjanjian sudah tertulis, kau harus menaatinya!" Pria lansia itu memperingatiya.

"Sudah saya katakan berkali-kali jangan pernah sebut nama itu lagi!" Wanita itu marah dipanggil dengan nama 'Huiyuan'.

"Jika anda masih memanggil saya dengan Huiyuan, saya tidak akan pergi ke California."

"Baiklah Hazel, cepatlah bersiap-siap sekarang!" Setelah mengatakannya, pria tua itu mematikan telepon saat ia ingin menjawab.

"ARRGHH.... dasar Tua Bangka." Teriak wanita itu frustasi. Dan tak lupa panggilan kesayangan yang selalu ia ucapkan di mulut cantiknya.

Mau tak mau wanita itu bangkit dan mulai berjalan menuju kamar mandi bersiap-siap seperti kalimat perintah penelepon tadi.

Seusai ia keluar dari aktivitas membersihkan diri, dengan balutan handuk, wanita itu berjalan menuju walk in closet tempat semua barang mewah miliknya berkumpul. Tangannya mengambil pakaian sesuai selera ia sekarang. Jika dipikir-pikir gaya busana wanita itu tak jauh berbeda dengan yang ia peragakan di depan karyawan perusahaan sebelumnya. Ya, kata 'peragakan' lebih cocok untuknya karena wanita itu bak model yang sedang memeragakan busana dari desainer ternama. Yang tentunya semua busana miliknya sangat mewah. Jadi, sudah bisa dibayangkan bagaimana penampilannya saat keluar dari ruangan ini.

Waktu masih pukul 11.00 pagi. Perlu waktu 2 jam untuknya bersiap-siap. Yang artinya ia masih tertidur pada pukul sembilan, sebelum ia mendapat panggilan memuakkan dari pria tua tadi.

Wanita itu duduk santai di sofa setelah semua yang ia persiapkan selesai. Dan sebelum pergi ia menelepon seseorang.

"Aku akan pergi ke California hari ini."

"T-tunggu direktur, mengapa mendadak sekali?" Terdengar suara terkejut dari asisten yang telah bersamanya dalam beberapa tahun.

"Siapkan saja mobilnya, waktu mu lima belas menit dari sekarang."

The Red GlassTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang