Hari masih pagi, matahari bahkan masih terlihat malu-malu untuk keluar, namun Mahesa sudah terlihat bahagia. Walaupun hari ini dia memutuskan untuk bolos tapi dia sudah bangun. Kini dia sibuk dengan ponselnya. Senyumnya terus terukir di bibirnya. Hatinya tengah berbunga-bunga. Kalau kata orang, perut Mahesa sekarang banyak kupu-kupunya. Kupu-kupu berterbangan kesana kemari. Sama seperti pikiran Mahesa yg entah sudah melayang kemana.
Hanya melihat foto saja sudah membuat Mahesa tersenyum lebar apalagi jika bertemu langsung?
"Masih pagi udah seneng aja kamu Sa. Kenapa?" Mahesa tersenyum kepada mamanya yg baru saja masuk.
"Liatin apa sih? Kayaknya seneng banget."
"Gak papa ma."
"Ehm.. Lihat sini. Cewek ya?"
"Cantik gak ma?" Mahesa menunjukkan ponselnya kepada mamanya. Wanita paruh baya itu menatap ponsel anak laki-lakinya lalu tersenyum. Anaknya yg biasanya pendiam kini mulai membuka hati sepertinya.
"Kamu suka?"
"Gak tau.."
"Kok gitu?"
"Dia belum tentu mau sama aku."
"Ya kamu berusaha dong. Jangan diem terus. Oh ya.. Mama minta maaf ya semalam..."
"Mama gak salah kok. Udah biarin aja. Aku kalau jadi papa terus lihat anak aku pulang malem terus babak belur juga akan marah."
"Ya udah kamu istirahat aja kalau gitu. Kamu mau makan ya makan, papa sama Meisya udah berangkat."
"Iya ma.." Mahesa tersenyum kepada mamanya lalu sibuk kembali dengan ponselnya sementara mamanya keluar dari kamar.
Ting!
Duk..
Mahesa tidak sengaja menjatuhkan ponselnya ketika membaca pesan yg masuk ke ponselnya. Antara kaget dan tidak percaya. Apa ini yg dinamakan jodoh??
Mahesa kira, Jihan tidak akan menghubunginya lagi mengingat semalam jawaban Jihan jauh dari kata ramah. Mahesa berusaha menenangkan dirinya dan sibukmerangkai kata agar Jihan bisa menjawab pesannya dengan ramah. Mahesa bahkan harus membuka internet demi mencari cara agar lawan bicara kita menjadi ramah. Terdengar aneh tapi ya begitu lah Mahesa.
Lagi pula apa yg mau diharapkan dari pemuda tujuh belas tahun yg hampir belum pernah punya teman perempuan? Muka boleh ganteng tapi kalau tidak punya pengalaman menghadapi perempuan ya mau gimana...
"Harus balas dengan ramah agar teman chatting kita juga akan membalas dengan ramah. Oh oke oke",
Mahesa mulai mengetik balasan. Senyumnya terus terlihat di bibirnya.
"Oke." Mahesa selesai mengirim jawabannya. Dia sudah membayangkan Jihan akan membalas pesannya ramah lalu mereka akan terus mengirim pesan. Jihan mulai khawatir dan menanyakan bagaimana keadaan Mahesa. Mahesa sudah tersenyum membayangkannya tapi...
KAMU SEDANG MEMBACA
Querencia
FanfictionQuerencia berarti tempat dimana seseorang merasa nyaman. Querencia tidak hanya ditujukan untuk teman tapi juga keluarga, dan semua orang yg membuatmu nyaman dan merasa aman. Mereka menyembunyikan masalah keluarga mereka di depan teman-teman dan jug...