dua puluh empat

112 6 701
                                    

Inget gak kalian lagunya Maudy Ayunda yg cinta datang terlambat? Nanya doang sih wkwkwk



Cklek...

"Pagi Bram. Ayo sarapan dulu."

Bram menatap bingung tantenya yg sudah di rumahnya pagi-pagi. Tantenya sering datang ke rumahnya, tapi kalau sepagi ini, ini baru pertama kalinya.

Setelah dimarahi habis-habisan oleh Jihan waktu itu, Bram memutuskan untuk berdamai dengan tante walau belum sepenuhnya. Terkadang dia masih mengusir tantenya dan menyuruh tantenya untuk menghabiskan waktu di tempat lain bukan di rumahnya. Tapi tetap saja, aneh bagi Bram ketika melihat tantenya sudah berada di rumahnya pagi-pagi.


"Tante gak kepagian?" tanya Bram bingung.

"Oh... Tante nanti siang mau pergi, jadi tante mampir kesini dulu. Stok makanan kamu udah mau habis kan?"

"Cukup kalau sampe tiga hari, emang tante mau pergi berapa lama?"

"Berapa lama ya? Ya tante khawatir aja kalau nanti gak sempet nyiapin makanan buat kamu, jadi tante siapin sekarang."

"Emang tante mau kemana?"

"Mau pergi lumayan jauh. Ada urusan kantor. Cepet sarapan ya. Nanti tante anter ke sekolah "

Bram cuma diam menatap meja makan yg berisi banyak makanan. Entah ada apa sebenarnya, tapi tidak biasanya tantenya menyiapkan makanan sebanyak ini. Bram memulai kegiatan sarapannya sementara tantenya masih sibuk beberes.

Entah berapa banyak makanan yg disiapkan oleh tantenya. Bram bahkan bisa menebak semua makanan itu bisa untuk stok sebulan, bisa juga lebih mungkin.



"Banyak banget tante."

"Ada diskonan kemarin, jadi tante beli sekalian."

"kenapa gak agak siangan tante kesini?"

"Gak papa. Tante pengen sekalian nganterin kamu sekolah."

Bram hanya mengangguk dan lanjut memakan makanannya. Bram merasa ada yg aneh dengan tantenya, tapi dia tidak tahu itu apa. Mungkin hanya perasaan Bram saja.


"Itu ada makanan mateng, ada yg siap goreng, sama frozen food. Jangan frozen food nya aja yg dimakan, gantian makannya ya."

"Iya tante."

"Karena kamu sudah maafin tante... Boleh tante panggil kamu kayak dulu? Adrian? Tante bukannya mau bikin kamu inget orang tua kamu tapi... Sekali aja ya..."

Bram semakin bingung dengan tantenya, tapi kemudian dia memilih untuk mengangguk. Dari kecil dia dipanggil begitu, cuma teman sekolahnya yg memanggilnya Bram, jadi tidak ada salahnya jika tantenya memanggilnya Adrian. Adrian juga namanya.




"Tante, aku harus berangkat pagi. Mau ada yg harus dikerjain."

"Oh gitu? Ya udah ayo berangkat. Nanti biar tante yg beresin."

"Tante nanti balik kesini lagi? Kenapa gak nanti aja datengnya?"

"Yah.. Tante mau ketemu Adrian dulu sebelum pergi. Ayo berangkat!"

Ehm...




















Cklek!

"Selamat datang!"

"Rumah rumah siapa juga."

Jihan hanya tertawa mendengar ucapan Bram. Dia langsung melepaskan sepatunya dan berlari masuk ke dalam rumah Bram. Mereka tidak hanya berdua, ada Meisya dan yg lain juga. Meisya dan Mahesa sudah masuk kembali, dan Jihan terlihat senang seharian.

QuerenciaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang