5

126 22 0
                                    

🌟diawal kasih bintang

_______________

Jangan suruh aku buat nyeritain kejadian dikempingan kemarin oke, serius rasanya gak enak.

Hari ini aku sepertu biasa rutinitas pagi, berangkat sekolah. Cuma aku sedang proses move on, iya move on sama kejadian yang bikin muka aku kayak kebakaran.

Fix, mata Adnan cantik.

Tuh kan, apa sih. Yakin nih kalo udah gini ini pasti kena jampi jampinya Adnan. Untung nama tuh anak Adnan coba kalo Alan kan gak enak kalo nyebut jadi si-Alan.

"Serius loh Jes, lo jadian sama Jordan kapan?" Ucapku ngeintrogasi tersangka kasamaran yang habis diantar gebetan.

Jessie berdecak sebal. "Apa sih, kita gak jadian kok" malasnya dengan wajah ditekuk.

Sebuah pemikiran terlintas dikepalaku "Jadi kalian HTS gitu".

"Apaan tuh HTS ?" Sahut Nadia bingung.

"Hubungan Tanpa Status" entengku membuat Jessie mendelik.

"Enggaklah, gue belum siap aja pacaran" kilah Jessie nyandarin dirinya kekursi.

"Bagus deh" ucap Nadia.

"Lah apanya yang bagus?" Bingungku dengan kerja otak jeniusnya yang kelewatan overdosis.

"Bagus, berarti kita bertiga masih jomblo bersama" jawab Nadia pasti.

"Yeh elu" gemas Jessie dengan mencubit pipi Nadia yang sedikit tembam.

Plak

Nadia memukul tangan Jessie yang mecubit pipinya kesal. Ketara banget tuh ana gak suka.

Baru mau kena semprot Nadia, Jessie diselamatin guru yang masuk kekelas.

Nadia seakan kasih tatapan selamat lo kali ini namun gak lain kali.

*

Brak

Ya Allah untung jantung aku ciptaanmu buakn ciptaan jepang. Jadi gak copat cuma gara gara kaget yang lebay.

"Apaan sih lo" ketusku melihat Adnan yang natap kayak mau makan orang. Tiba tiba datang ngebrak meja kantin bikin rusuh aja.

"Jelasin" titahnya ngasih aku selembar foto.

Mataku langsung belo melihat wajah cantik dan menawanku ada difoto itu. Duduk berdua lagi, sama cowok. Keren sih, tapi dikit.

"Kok mirip gue" gumamku, meraba foto itu dan menatap Adnan.

"Lo yang ngedit" ucapku bingung.

Iyalah bingung. Emang sejak kapan gue jalan sama cowok, mana dikafe lagi.

Boro boro makan barengan sama cowok, setiap yang mau deket sama aku aja harus lulus tes dari abang gantengku yang overprotektiv.

Jadi jomblokan aku dari orok, dasar emang nasib.

"Jangan berekting, ini lo kan," tuduh Adnan. "Udah jelas jelas nie foto itu gambar elo".

Kok nyebelin yah

"Gue gak pernah jalan sama cowok. Gak usah sok tau".

Nadia merebut foto itu. "Ini emang lo Ray, cuma sejak kapan lo punya tahi lalat dibawah mata kanan. Bukannya lo punya dimata kiri ya" asumsinya meneliti kejanggalan dari foto viral itu.

Adnan merebutnya balik dan membandingkan foto itu denganku. "Terus kalo bukan lo siapa".

Aku mengedikan bahuku malas. "Ya mana gue tau. Kali aja tuh orang iseng yang edit".

"Mau lo percaya atau enggak itu bukan urusan gue. Yuk Nad" ajakku pada Nadia untuk meninggalkan kantin yang banyak hawa gak enaknya dari anak anak lain.

"Lo gak mau cari tahu sama asal muasal foto tadi Ray" tanya Nadia saat kita jalan dikoridor.

Aku mengedikan bahuku. "Ogah, gak penting juga".

Nadia cuma ngangguk ngangguk aja gak mau banyak tanya.

Bodo amat dah, toh gak penting juga.

________________

Buat kalian yang pernah baca cerita ini terimakasih banyak....

Kalian masih inget gak ini cerita aku post taun mana.... jujur aku sendiri lupa.

Benci Dan Cinta(END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang