11

80 18 0
                                    

🌟diawal kasih bintang

__________________

"Lo yakin koh, kok gue deg degan ya?" Tanyaku dengan bodoh memegang kepala.

Koh Jerry menatapku seakan baru nemuin makhluk aneh didunia. "Sebahagia lo Jubaedah".

Nih, ceritanya kita berdua lagi ngumpet dibelakang pohon gede gitu. Lagi nagwasin Bunda Sahara yang masih belum keluar dari rumah sakit.

Tau kan siapa yang maksa Koh Jerry buat ikut campur dalam misi kali ini? Siapa lagi kalo diriku pinter.

"Eh itu Bunda Sahara mau kemana koh?" Tunjuku pada sang objek yang lagi naik ojek.

"Ya mana gue tau, emang gue suaminya" males Koh Jerry.

"Yaudah yo, ikutin!".

Mau narik, eh malah ditarik balik. "Apaain sih Koh, keburu ilang tau Bundanya" keluhku gemas tiada tara.

Koh Jerry menatapku kesal. Apasih yang salah? "Ngapain lo jalan kaki kalo ada mobil?".

Eh iya ya, kok mendadak lemot gini.

"Hehe, sorry koh" salah gue nyengir.

"Makannya otak itu dipake" gemas Koko langsung menariku kemobilnya.

Dijalan.

"Koh kayaknya gue kenal deh sama nie jalan" ucapku menatap jalan yang dilalui kami dalam mengejar Bunda Sahara.

"Iyalah, kan ini jalan kerumah lo pinter" ucap Koko dengan menekan kata pinter.

Ajib. Ngapain nih Bunda kerumah, parah banget kok jadi beda gini sama rencana.

"Koko ganteng, kalo Bunda kerumah gue terus bilang apa apa lo bantuin gue ya" manjaku dengan wajah minta uang jajan.

"Gak" singkap padat jelas banget koh.

"Kenapa? Ih gak sayang lagi ma gue" ucapku merajuk.

"Ray, ini waktunya lo belajar dewasa. Gue hanya akan bantu lo saat bener bener darurat or penting" ucapnya tegas gak mau dibantah. Kok jadi bijak gini ya kayak mario untung.

Terpaksa siapin mental, ya sebenernya udah siap cuma bukan gini.

"Iya koh" nurut aja deh buat sekarang yoh gak bikin rugi.

________________

Disinilah aku sekarang didepan wanita yang pernah melahirkanku menatapku rindu. Dengan wajah yang tirus dan sedikit berkeriput dan tubuh yang sedikit kurus.

Miris.

"Ray udah tau siapa dia ma, Ray juga tau semua yang disembunyiin mama selama ini" ucapku datar. Wajah mama terkejut namun kemudian berubah bersalah yang sangat ketara.

"Maaf Ray, mama gak bermaksud buat nyembunyiin ini dari kamu" ucap mama sedih.

"Ray ngerti kok ma".

"Jadi kamu mau maafin Bundakan Luna?" Bunda Sahara berucap lirih matanya berkaca.

Duh, kok jadi gak tega gini ya. Bunda jangan nangis Luna sedih liatnya.

"Dengan syarat, Bunda setuju dengan apa yang akan Luna lakukan" ucapku membuat kedua ibu ini mengerutkan kening.

"Apa itu?".

__________________

Aku memaafkan Bunda dengan mudah, ya semudah itu karena ini bukan sepenuhnya salahnya yang membuatku berada dalam kukungan keluarga angkatku.

Bunda Sahara, dulunya dia wanita cerdas dan baik hati. Sahabat Mama Deeva dan Papa Roman semasa sekolah menengah.
Mereka berpisah saat kuliah, dan mama tidak mengetahui kabar Bunda lagi dari sejak saat itu.

Bunda kembali datang dengan derai air mata saat mama dan papa telah memiliki bang Arsen meminta untuk merawatku yang berada dalam pelukan Bunda saat itu. Apa alasannya? Sederhana.

Ayah kandungku alias Bapak Rudi menikahi ibuku hanya karena menginginkan anak untuk penerus perusahaannya. Kenapa dia memilih Bunda karena Bunda wanita yang sangat cerdas membuat Ayah merayunya dan menikahinya sesaat.

Sebenarnya ini agak aneh sedikit.

Ayah kandungku itu sebenarnya telah memiliki tunangan atau istri tidak tau jelasnya, yang tidak bisa hamil karena kecelakaan membuat rahimnya diangkat dan mencari anak dari wanita lain.

Miris.

Hanya kerena tidak ingin harta warisan jatuh ketangan adiknya dia tega menyakiti ibuku. Setelah menikah ibuku tidak hidup bahagia, dia mencari uang sendiri untuk biaya hidupnya karena ayahku itu hanya memberikan uang untuk biaya kehamilannya.

Setelah kelahiran aku dan Lana, Bunda terpaksa memberikanku pada mama dan papa karena aku anak yang diinginkan oleh ayah. Sedangkan Lana sudah sakit sakitan sejak kecil karena daya tahan tubuhnya yang lemah membuat ayahku enggan mengakuinya.

Adikku malang.

Kenapa Bunda tidak menikah lagi karena situa bangka biadab itu telah mengikat Bunda dengan pernikahan yang licik. Jika Bunda mengajukan cerai, maka Lana akan dibawanya dan disiksanya.

Jadi Bunda terombang ambing dengan status yang tidak jelas. Masih berstatus istri tapi tidak dibiayai dan malah dibuat seakan Bundaku itu adalah status.

Biadab.

Dan sampai sekarang Ayahku itu masih yakin bahwa aku masih hidup. Sejujurnya aku salut dengan ikatan batinnya denganku. Sangat luar biasa sekali. Padahal aku sudah diberitahukan mati oleh Bunda.

Sekarang kita tunggu tanggal mainnya.

_________________

Benci Dan Cinta(END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang