🌟bintang di awal ya
__________________________
"Bagus gak nih rancangan gue. Gak bagus gue balik loh ke Singapur" ucapku bercanda pada calon mempelai perempuang sudah mesem gak jelas. Pipi merona kayak ditampar pelakor sama mata kayak susana.
Eh canda deh.
Mata Nadia berbinar. "Cantik, tapi ini gak kemewahan gitu?" Tanyanya polos membuat aku menatapnya datar.
"Mau mewah atau enggak kan yang bayar bang Haikal bukan lo" ketusku.
"Ye perhitungan banget lo ma sahabat" keluh Nadia meninju bahuku pelan.
Aku terkekeh geli. "Bacanda kali, tapi gak gartis ya. Masa pak arsitek kere sih gak kasian sama gue yang banting tulang buat nih gaun sampe cari bahan ke Cina" jujurku lebay.
"Iya deh, tar gue bilangin ganti sama desain rumah termahal" ucapnya mengalah.
"Duh sahabat gue yang paling baek. Tau aja isi otak gue, bisnis kan sayang" kekehku geli.
"Punya sahabat otak bisnis bikin gue pengen gigit pintu" miris Nadia membuatku semakin puas.
Ini gaun khusus yang akan aku gunakan dipesta pernikahan Nadia dan Abang gentengku."Elegant" decakku puas.
"Gak bikin macan bangun lo?" Tanya Jessie yang selesai mencoba gaun bridesmaid.
Aku mengerutkan kening. "Calon suami lo ngamuk kali lo pale baju gitu" tambah malas.
Aku mengeluarkan cengiran khas dua jari. "Sengaja biar dia kepanasan karena kebakar cemburu".
"Iya, elu tenggelem possesif tau rasa" ucapnya menoyor keningku.
"Gimana suka gak?" Tanyaku pada Jessie dengan gaun bridesmaid yang aku persiapkan.
Dia mengangguk mantap. "Gak diraguna lagi, pas dibadan gue" pujinya dengan gaun yang telah aku siapkan untuk mengiring pengantin.
KAMU SEDANG MEMBACA
Benci Dan Cinta(END)
Ficção AdolescenteYang suka gemes greget pengen nelen orang, yuk baca. "Jangan panggil gue dengan sebutan itu, lo gak pantes". Ray itu Luna dan Luna itu adalah Ray. 🚫 Don't copy my Story🚫 ❗BELUM DIREVISI❗ ❗Typo + acak alur❗