9

82 20 1
                                    

🌟diawal kasih bintang

_________________

Drrt drrt

From Koh Jerry

Ini data yang lo minta.

Yes.. semoga dengan baca ini rasa sakit hatiku keBunda Sahara ilang.

Satu tetes air mataku jatuh kepipi, ngebayangin kisah hidup Bunda Sahara bikin aku gak bisa berkata apa apa.

"Lana" bisiku membekap mulut menahan tangis.

Aku berlari disepanjang koridor rumah sakit untuk menemukan ruangan dengan pasien bernama Lana Renata. Adik kembaranku yang hidup susah dengan hinaan dancacian disekolahnya. Memiliki pacar yang menghianatia dan memilih wanita yang lebih populer darinya. Ketulusan adikku dibalas penghianatan oleh mantan pacar adikku.

Daniel Antariga, tunggu tanggal mainnya.

"Bagaimana dengan keadaan adik saya dok?" Tanyaku pada dokter yang kebetulan sedang mengecek keadaan Lana. Untung saja tidak ada Bunda disana.

"Kamu... siapanya?" Tanya dokter.

"Saya kakak kembarannya".

Dokter itu tersenyum menenangkan mungkin gak tega liat wajahku yang khawatirnya overdosis. "Keadaanya cukup baik untuk sekarang. Dia hanya butuh sekitar beberapa hari untuk bangun karena kepalanya terbentur cukup keras saat kecelakaan".

Syukurlah.

"Diusahakan untuk tidak berisik ya" pinta dokter dan aku balas anggukan kepala.

Saat dokter itu sudah keluar barulah aku menghampiri brangkar milik Lana. Keadaannya cukup memperihatinkan namun beberapa lukanya sudah sembuh dan menutup.

Koh Jerry bilang Lana mendapatkan cukup tekanan disekolahnya hingga membuatnya linglung dan tertabrak mobil.

Wajah Lana juga terlihat pucat dan kusam, dengan warna kulit yang sedikit gelap dariku. Ada beberapa noda jerawat dan luka. Tunggu luka?

Aku menyentuh luka diujung bibir Lana, ini bukan luka akibat kecelakaan. Ini seperti bekas tamparan atau pukulan keras dipipi. Ternyata mereka bermain fisik dengan adikku. Pantas saja Lana tertekan bukan hanya batin tapi fisiknya juga disakiti oleh mereka.

Aku memang bukan pendendam tapi jika mereka berani mengusik keluargaku. Maka jangan salahkan tanganku yang tidak akan tinggal diam.

Aku mengecup kening Lana singkat dan membisikan beberapa kalimat yang menurutku penting. Aku harus pergi sebelum Bunda Sahara datang aku belum siap untuk bertemu dengannya.

Ah, jika mengingat wanita yang telah melahirkanku itu membuatku ingat sesuatu.

Bapak Rudi Asfalah. Kau akan menerima hadian istimewa dariku.

To Koh Jerry

Koh gue butuh info lengkap tentang Daniel dan kekasihnya serta bokap kandung gue.

Barang incaran lo gue beliin.

From Koh Jerry

Oke, gue tau yang ada dipikiran lo gadis barbar. Jangan gegabah dan kabarin gue jika butuh sesuatu.

Gratis. Tapi buat yang ketiga ini harus ya. Lo udah janji.

To Koh Jerry

Bodo amatlah koh. Terserah lo aja.

____________

Pulang kerumah aku diintrogasi abis abisan sama abang. Parah banget tau adiknya yang manis ini baru sampe cape malah ditanya yang enggak enggak. Untung ada My Hiro, siapa lagi kalo bukan papa.

Jessie Calling....

Hallo..

Woi curut! Lo tadi kemana? Kita kerumah lo mau jenguk eh yang dijenguknya ilang.

Kemana aja boleh. Kalian juga sih gak ngabarin mau kerumah gue.

Eh lo katarak ya. Gue kan udah kirim lo SMS kalo gue sama Nadia mau kerumah lo.

Hehe.. sorry baru kebuka.

Parah banget sih punya temen atu. Untung ya lo cantik jadi gue gak malu ngaku.

Terserah lo lah Jubaedah gue ngantuk mau tidur. Bhay

Gue...

Tut

Besok harus siap siap telinga deh kayaknya. Aku juga harus menceritakan semua ini pada dua sohibku itu. Karena kami sudah bejanji dibawah bendera merah putih bahwa kami akan selalu jujur dan tidak menyembunyikan apapun.

Hari ini melelahkan, selamat mimpi ditemani Manu rios.

From Cowok Rese.

Lo ngapain dirumah sakit?

________________

Benci Dan Cinta(END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang