Mohon koreksinya buat kalian para pembaca.
🌟diawal kasih bintang
__________________
"Campinh l'm comiiiiiiiing"
Tak
"Aduh, sakit Jes" bener gak boong
"Jangan teriak oncom, ini di hutan. Entar di saut sama sesama lo" ucap Jessie setelah dengan watadosnya dia jitak gue. Eh tunggu?
Sesama gue?
"Sesama gue? Apa maksudnya dodol"
"Iya, sesama lo. Yang sering gelantungan di pohon itu loh"
Genlantungan di pohon?
Yang sering gelantungan dipohon kan cuma.....
"Monyet maksud lo" sahut Nadia
"Yups" What! Cantik gini disamain sama monyet.
"Emangnya lo mau punya temen sejenis monyet Jes?"
"Ya ogah lah. Amit amit hih" ucap Jessie dengan wajah anehnya.
"Eh, udah mulai pasang tenda. Pasang sekarang yuk" ucap Nadia.
Eh iya, yang lain udah pada berdiri tagak semua tendanya.
minutes later
"Tenda siap" seruku
"Ini kayu bakarnya dikasih apa nyari Nad?" Tanyaku
"Nyari sendiri katanya" Jawabnya sambil membereskan bawaaan kami dalam tenda.
"Oke"
"Jes lo mau ikut gak? Gue mau cari kayu"
Sebenernya gue ogah nyari kayu. Berhubung kita cuma bertiga and gue yang anak baik jadi dari pada diem ditenda mending jalan jalan ye kan.
Mumpung pemandangannya enak di pandang.Sedikit lari gak papa kali ya, biar sehat.
"Ikuuut"
Hosh hosh hosh
"Lo napa Jes?" Kenapa si Jessie hos hosan gitu kaya di kejar macan.
"Lo... lo jalan apa lari kenceng amat. Cape gue nyusul lo" ucapnya sambil menetralkan nafas.
"Hehe sorry Jes"
"Kalian disini juga" sapa seseorang.
Coba tebak siapa?
Jordan, yes
Masalahnya dia berdua sama si kunyuk Adnan.
"Keliatannya" ucapku malas melanjutkan aktivitas ku yang tertunda.
"Judes amat neng"
Bodo
Kok hawanya makin gak enak ya Pikirku
"Loh Jessie mana?" Ucapku saat tidak merasakan keberadaannya.
"Duluan sama Jordan"
"Terus lo ngapain disini" ketusku melihatnya garang.
"Nemenin lo lah. Kali aja lo di culikan" cueknya masukin tangan saku celana. Bukannya bantuin juga, gak guna kalo gitu ada disini juga.
"Di hutan gini mana ada penculik, yang ada juga..." gantungku melihatnya wajahnya yang penasaran.
"Gorila" teriakku di telinganya.
Kaburrrrrr
Satu
Dua
Ti..
"Cewek gila awas lo"teriaknya
Salah sendiri tengil banget jadi cowok
Rasakan, hahaha
Kalian tau apa moment paling di tunggu pas camping?
Yes, Api Ungun
"Karena ini malam terakhir kita disini, maka ibu harap kalian bisa menyumbangkan hobi atau bakat kalian disini buat menghibur teman teman kalian" ucap Bu Sekar selaku Dewan pelaksana kemping.
Yuhu, Jordan duet bareng Jessie Guys
Jordan memainkan gitar Jessie menyanyi.
"Jessie wikwiw"
"Bau bau jadian nih"
"Bagusan juga suara gue"
"Jordan, makin keren"
Sorak dari temen temen kelas meramaikan kegian terakhir kita. Ada yang jadi pendukung, netral and tukang iri.
"Kapan mereka latihannya Nad? Si Jessie juga gak kasih tau mau tampil kek beginian" ucapku sambil berbisik ke arah Nadia.
"Gak tau" sikat padat jelas.
Ampun dah kenpa ya gue bisa temenan sama nie anak?
Acara penutupnya yaitu coba tebak.....
Adnan nyanyi guys
Yang jadi masalahnya adalah......
Kenapa dia nyanyi sambil liatin gue? Alamak ini juga kenapa jantung gue mendadak dangdutan.
"Ehem, kayaknya ada yang baper nih Nad" ucap Jessie dengan kerlingan nakal.
"Jangan benci, cinta loh entar" ucap Nadia dengan senyum misterius. Tumben?
"Apaan sih kalian, siapa yang baper?" Ucapku kesal dengan bibir ku manyunkan.
Bete
"Lo ngerasa? Kita kan gak ke elo" ucap Jessie
Blush
Yakin pipi gue merah
"Pipi lo kenapa?" Tanya Nadia pura pura bingung.
"Gak papa, panas".
"Hahaha sumpah lucu, panas semprot api ungun lo".
"Diem deh Jessie"
Udah gini gue harus pake masker besok.
Ini juga dua kunyuk hobi banget buat temennya menderita.
Arrggghhh ini gara gara si Adnan
_____________
Tbc
KAMU SEDANG MEMBACA
Benci Dan Cinta(END)
Novela JuvenilYang suka gemes greget pengen nelen orang, yuk baca. "Jangan panggil gue dengan sebutan itu, lo gak pantes". Ray itu Luna dan Luna itu adalah Ray. 🚫 Don't copy my Story🚫 ❗BELUM DIREVISI❗ ❗Typo + acak alur❗