36

68 12 0
                                    

🌟diawal bintang ya.

_____________________

"Sahabat masa kecil lo, dalang dibalik kecelakaan Resakan. Segitu cintanya dia sama lo sampe buta karena obsesi" sakrasku.

"Lo sadar sama ucapan lo".

"Sadar. Sangat sadar".

"Lo hanya seseorang yang baru dihidup gue, jangan karena lo pacar gue lo fitnah sahabat gue".

Tiga tahun? Tiga tahun Kita kenal dia anggap gue orang baru.

"Heh, yang satunya ular yang satunya buaya. Cocok ya" sinisku.

"Lo" .

"Kenapa berhenti? Ayo tampar. Pipi gue masih mulus keluarga gue juga gak pernah nampar gue. Ayo tampar biar lo jadi orang pertama" ucapku sakras menepuk nepuk pipiku.

"Gak usah banyak bacot lo. Kalo bukan cewek lo udah musnah ditangan gue. Sebaiknya lo minta maaf sebelum gue melakukan lebih dari ini".

Bangsat.

"Silahkan. Gue yang izinin lo nampar gue. Tapi satu hal yang harus lo inget. Jika sampai lo tau kebenaran tentang sahabat masa kecil bitch..

Plak

"Yang sekarang lo bela mati matian ini. Dia  akan musnah ditangan gue"

Plak.

Aku tersenyum muring. Kelabilan dan amarah bocah SMP.

Aku menyentuh pipiku yang sedikit robek. Heh, ini belum seberapa dari yang Resa Rasakan. Aku kembali menatapnya karena tadi wajahku sempat berpaling karena tamparannya.

Aku melihat riak terkejut dimatanya. "Coba lo bayangin kalo... nyokap lo tau kelakuan lo ini".

Kini dia terbelak. Kemudian melihat sekeliling dan tentu saja aku suda menyuruh Tera teman sekelasku bersembunyi. Aku sengaja menyuruhnya untuk merekam ini semua. Agar Adnan Rajendra William merasakan apa yang dinamakan penyesalan.

Aku berbalik dan menjauhnya tapi kemudian aku berhenti. Berbalik menatanya. "Gue lupa, tadi lo nyuruh gue minta maafkan. Sorry gak ada ceritanya Lunanda Rayes Walter meminta maaf sama mantan".

Sekarang raut terkejutnya semakin ketara. Karena aku tidak meminta putus, tapi dengan mengatakan ini. Aku yakin dia mengerti ucapanku.

"Dan satu hal lagi. Setelah ini semua, gue harap lo... menghilang dari kehidupan gue".

______________________

Aku mengusap wajahku gusar, kenapa mimpi mengerikan itu kembali datang. Aku sudah berusaha memaafkan masalaluku. Lagi pula Adnan juga sudah mendapatkan bogem serta pukulan lainnya dari bang Arsen karena membuat aku menagis dan karena dia Resa kecelakaan.

Meski aku gatal ingin menamparnya dengan tanganku sendiri.

Setiap mengingat kejadian itu, aku selalu menyentuh pipiku membayangkan rasa sakit yang terasa panas dipipiku. Tamparan itu menjadi saksi dimana orang yang sangat kita cintai dan kita puja lebih percaya pada omongan orang lebih lama ada dihidupnya meski itu tidak berbukti.

Aku juga sudah mengirim video waktu itu tepat saat ulang tahunnya. Dimana dia mendapat tamparan dari ibunya dan pukulan dari ayahnya yang membuatku puas.

Jika kalian berpikir aku kejam aku tak peduli. Dia harus merasakan apa itu rasa sakit. Meski pada akhirnya dia menyesal dan meminta maaf setelah mengetahui bukti kejahatan sahabat masa kecilnya itu.

Aku mengambil Hpku dan menelepon seseorang.

"Gue mimpi lagi, bawa gue piknik".

____________________

Disisi lain Adnan baru saja terbangun akibat dring Hp. Niat hati ingin istirahat full karena otak yang hampir pecah karena ujian jadi terganggu.

"Ray bermimpi lagi".

Deg

Tiga kata itu mampu membuat hatinya sakit. Dari semua ingatan yang ada didalam kepala Luna. Kenapa harus mimpi itu yang terus memghantuinya. Membuat dirinya selalu dihantu rasa bersalah.

Awalnya Adnan memaklumi jika Luna membenci dirinya. Tapi sampai memberikan video saat dimana dirinya menampar Luna pada kedua orang tuanya itu sangat keterlaluan menurutnya. Orang tuanya sampai mendiamkannya karena video itu.

Tapi setelah mengetahui jika. Luna memiliki trauma karena kejadian itu Adnan tidak bisa memaafkan dirinya sendiri. Trauma dimana Luna akan selalu mengingat kejadian paling menyakitkan dalam hidupnya. Dimana trauma itu ada karena orang yang dicintainya menyakitinya.

Dan Adnan tau selama trauma itu ada, cinta Luna untuknya juga masih ada. Obat untuk menghilangkan trauma itu adalah ketika sang pemilik trauma harus melupakan orang yang dicintainya. Sehingga memori bermasa orang itu akan menghilang.

Itulah alasan Adnan menghidari Luna selama satu tahun saat mereka kelas 11. Tapi Adnan tak sanggup melihat Luna tertawa dengan orang lain itulah alasan yang membuanya kembali berjuang.

"Memilikimu sulit, pergi darimu aku tak sanggup".

Orang yang kita cintai adalah orang yang paling bisa membuat kita terluka.

Adnan percaya kata kata itu. Dan bangsatnya lagi dia membenci kata kata yang benar adanya itu.

___________________

Benci Dan Cinta(END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang