🌟diawal kasih bintang
______________
Aku pulang sendiri, nunggu bus dihalte gak dateng dateng. Jomblo lagi sendiri, liat kanan kiri banyak yang gandeng pasangan. Miris.
"Lana, lo kok disini? Bukannya tadi lo bareng Daniel ya" tanya cewek seumuran gue yang pake seragam SMA tapi beda logo sekolah.
"Lana? Sorry lo salah orang" ucapku, ya emang nama aku bukan Lana. Siapa juga tuh Lana?
Dia pegang pipi aku balik kanan kiri, "ini bener kok elo, cuman seingat gue rambut lo panjang sepinggang bukan sepunggung".
Ini orang kenapa sih? "Gue Ray, bukan Lana. Lo salah orang, gue juga gak kenal yang namanya Lana" ucapku langsung masuk bus yang sudah datang.
Aku liat cewek itu kebingungan dengan wajah Masa sih gue salah orang?
Parah, hari ini kenapa sih pada aneh gak jelas gini.
*
"Ray pula..."
"Lah, lo ngapain disini?" Bingungku melihat Adnan yang duduk anteng dikursi rumah sama Abang.
"Baru dateng bukannya salam" sindir Bang Arsen melihat aku menggelengkan kepala.
"Gak mau, apa lagi kalo ada nie orang" tunjukku pada Adnan. "Males banget" ketusku nyelonong masuk kerumah. Bodo amat gak sopan sekali gak bikin aku kurus.
Aku masih bisa denger bang Asren panggil panggil aku dari luar. Maaf ya bang, Ray lagi bandel dulu.
"Kenapa abang kamu panggil kok gak disahut sih Ray" ucap mama lembut bikin hati adem aja. Aku langsung menyalami mama yang masih pake celemeknya.
"Gak mood ma".
Mama menggeleng sabar "kamu ini, sana mandi terus turun. Kita makan bareng sama Adnan".
"Lah mama kenal sama tuh bocah?".
"Kenal, udah sana kekamar kamu" usir mama dorong badanku ketangga.
"Ye mama" keluhku baru aja mau tanya tanya.
*
Aku turun liat dimeja udah ada mama, abang sama Resa. Lah mana tuh kunyuk satu katanya mau diajak makan bareng.
"Adnan gak bisa ikut makan, dia langsung pulang karena ada urusan" jelas mama. Lah aku kan gak minta penjelasan.
"Aku gak tanyain dia" sebalku.
Tuk
"Yang sopan sama orang tua" tegur abang melempar biji kacang kering kekeningku.
"Iya iya" malesku.
"Eh ngomong ngomong bang Adnan ganteng ya kak, mau gak ya dia jadi pacar aku" ceplos Resa dengan wajah berbinar.
Uhuk
Mama langsung menyodorkan segelas air padaku. "Hati hati dong kak, pelan pelan makannya".
Aku mengangguk dan menghabiskan air digelas. "Iya ma".
"Adnan itu pacar kak Ray, Res. Jangan ganjen nanti gak bakal ada yang mau loh"
Uhuk uhuk
"Ray kamu ini kenapa sih" ucap mama fokus padaku yang terua tersedak. Mengabaikan abang rese dan Resa.
"Kebanyakan dosa kali ma" ejek abang dengan wajah tanpa noda eh dosa.
"Hus, kamu ini" tegur mama melototin abang.
Haha. Rasakan kau jomblo buluk.
"Gak papa ma. Kaget aja, salahin aja abang yang bilang aku pacar Adnan. Gak mau aku pacaran sama dia, enak aja".
"Loh kenapa Adnan kan baik kak?" Tanya mama pindah kekursinya. Promosi ceritanya.
"Iya kak bang Adnan juga care sama aku" tambah Resa kesenengan. Ini dia mau pamer gitu ceritanya.
"Cocok kok sama kamu dek" ucap Abang kalem dengan kerlingan nakal.
Aku mengendus kesal. "Ini pada kenapa sih, aku sama dia gak ada apa apa. Kapan mulai makannya aku laper" ucapku gemes pengen gigit mereka satu satu. Untung sayang.
"Oh iya lupa. Ayo makan" ajak mama.
Nah gitu dong dari tadi.
___________________
KAMU SEDANG MEMBACA
Benci Dan Cinta(END)
Ficção AdolescenteYang suka gemes greget pengen nelen orang, yuk baca. "Jangan panggil gue dengan sebutan itu, lo gak pantes". Ray itu Luna dan Luna itu adalah Ray. 🚫 Don't copy my Story🚫 ❗BELUM DIREVISI❗ ❗Typo + acak alur❗