⊛Extra Chapter 3⊛

1.3K 153 16
                                    

Jisung menghela nafasnya. Lagi-lagi dia terkurung di tempat aneh. Lebih tepatnya tempat dia dulu dikurung bersama Minho.

Hahh, Jisung jadi rindu masa-masa masih menjadi bawahan mafia dan menghiraukan pendidikannya.

"Seandainya gue balik jadi mafia, gimana nasib sekolah gue ya?"

Jisung melamun, memikirkan teman-teman sekelasnya yang konyol. Laki-laki berpipi chubby itu juga mengingat gadis yang mirip dengan saudaranya, Felix.

"Hahh ..." Jisung menghela nafasnya.

Tangannya terborgol, ia tidak bisa melakukan apa-apa. Ingin belajar ataupun membuka ponsel saja susah.

"Apa gue harus ngapal rumus sin cos tan aja?" pikir Jisung.

Drang!

Pintu ruangan terbuka. Jisung yang tadinya asik sendiri pun mengalihkan pandangannya untuk menatap siapa yang datang.

"Ikut gue, lo harus ketemu kakak ipar."

Jisung tersenyum dibalik maskernya. Sudah saatnya dia menghadap yang maha kuasa—ralat maksudnya menghadap ayah Minchan.

"Nama lo siapa?" tanya Jisung ke laki-laki bersurai biru yang membawanya ke ruangan Chan.

"Hwang Jeongin, lo?"

"J.One"

"Jangan mimpi, J.One udah mati."

Jisung menoleh ke arah Jeongin, menatap guratan wajah laki-laki itu. Terkesan dingin bagi Jisung.

Hahh, lagi-lagi Jisung memancing amarah seseorang.

Hahh, lagi-lagi Jisung memancing amarah seseorang

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Bugh!

Jisung dilempar begitu saja oleh Jeongin di depan Chan.

Jisung meringis ngilu saat tubuhnya menabrak lantai. Apalagi rasa sakit di betisnya yang masih terisi peluru tembakan dari Hyunjin.

"Gue manggil Seungmin dulu."

Jeongin melesat pergi dari sana, menyisakan orang tua Minchan, Hyunjin, dan Jisung di ruangan.

"Gawat, abis ini pasti Seungmin ketawa dalem hati, ngeliat gue main-main sama bos mafia."

Jisung menunduk lesu. Perutnya lapar, niatnya tadi sehabis membeli mainan Minchan, ia ingin makan di restoran.

Tapi gara-gara bimoli, ia harus terkurung di kantor mafia. Sedih sekali nasib si Jisung.

"Lo siapa?"

Jisung mendongakkan kepalanya, menatap manik mata Chan yang tajam. Sedikit menyeramkan juga sih bagi Jisung.

"J.One"

"Lo bilang J.One sekali lagi, gue tembak kepala lo."

Jisung menoleh ke arah sebelahnya. Minho tengah duduk di sana membawa pistol bersama Minchan yang sudah tertidur di pangkuannya.

[✓] Blueprint [banginho]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang