Papa

1.1K 208 47
                                    

Tiga minggu setelah kejadian itu berlalu. Minju sudah cukup sehat dan sudah bisa sekolah kembali. Walaupun dia belum bisa banyak berjalan.

Ada yang sedikit berbeda sekarang. Lami terlihat berubah, ia selalu bersikap baik pada Minju maupun Yuri. Begitu juga dengan Donghae, sikapnya pada Minju berubah menjadi sedikit perhatian ... layaknya seorang ayah?

Tapi dalam lubuk hati Minju, ia masih takut jika benar saja Donghae itu ayahnya. Benar-benar diluar dugaan. Minju kira, dirinya adalah anak Kyuhyun dan perempuan selain Seohyun. Namun ternyata ia salah, kebalikannya yang sebenarnya terjadi.

Saat itu, dengan tegas Donghae memutuskan untuk melakukan tes DNA, agar memastikan kalau Minju benar-benar anaknya, benar-benar Minju yang asli. Sebenarnya, mudah saja memastikan itu semua tanpa melakukan tes DNA. Ya, dengan meminta penjelasan Seohyun. Namun sayangnya, Seohyun hilang bersama Tzuyu.

"Minju!" panggil Jaemin lalu merangkul pundak Minju.

"Berat, Jae." Minju menyingkirkan tangan Jaemin dari bahunya.

Jaemin tersenyum lebar melihatkan gigi kelincinya. "Kantin, yuk?"

"Jae ..." Minju menatap Jaemin.

"Kenapa? Gak mau ya? Padahal kantin deket lho, Nju," jawab Jaemin.

"Ini kita lagi di kantin, Jaemin." Minju menatap Jaemin datar.

Jaemin melihat sekitar lalu menepuk jidatnya. "Gak sadar kalau kamu lagi beli siomay."

"Pesen sana, aku duduk duluan ya, disana," ujar Minju sambil menunjuk ke salah satu meja.

Jaemin mengangguk.

Di dalam benaknya, Jaemin sangat senang Minju bisa kembali seperti ini. Tidak ada lagi yang akan membuatnya celaka sekarang. Tapi Jaemin tetap berjanji pada dirinya sendiri kalau ia akan selalu menjaga Minju. Ya, Jaemin sekarang mengakui kalau dirinya suka pada Minju. Tunggu, atau mungkin jatuh cinta?

Tak lama, pesanan Jaemin sudah selesai. Jaemin menghampiri Minju yang sedang asik mengobrol dengan Yuri. Ia pun tak tahu kapan Yuri datang dan duduk disana.

"Pangeran ganteng dataaang," ucap Jaemin.

"Idih, ganteng katanya," ejek Yuri.

Jaemin menatap sebal. "Nih, diantara kita bertiga, yang paling ganteng siapa?"

"Ya lo! 'kan lo cowo!" jawab Yuri.

"Nah, ya udah jangan protes. Lo sendiri yang bilang gue ganteng." Jaemin memakan makanannya.

Yuri berdecak kesal. Minju tertawa melihat tingkah dua sahabatnya ini.

"Pacar kamu ngeselin tuh, Nju," ujar Yuri.

"Siapa juga yang pacaran," jawab Minju.

"Haduh, kalian tuh ya. Aku tuh pendukung nomor 1 kalau kalian pacaran. Serius. Cepat tembak Minju nya dong Jae, katanya laki-laki," cerocos Yuri.

"Mau gak, Nju?" tanya Jaemin.

"Apa?"

"Pacaran."

LITHE | JaeminjuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang