Marah?

1.2K 216 50
                                    

"Minju, keberatan gak kalau kamu panggil tante pake sebutan bunda?"

Minju menatap Jessica dalam.

"Engga kok, Bunda." Minju tersenyum.

Jessica ikut tersenyum.

"Kamu tau gak, Nju. Dulu, Bunda ingin punya anak perempuan. Tapi Tuhan malah kasih bunda dua pangeran. Untung aja mereka berdua ganteng-ganteng," ujar Jessica.

Minju tertawa. "Apapun yang dikasih sama Tuhan, itu jalan terbaik buat bunda. Buktinya, Kak Jaehyun sama Kak Jeno selalu lindungin bunda."

"Iya, kamu benar. Bunda bersyukur punya mereka. Dan sekarang, bunda juga punya kamu."

Minju terdiam.

"Anggap bunda sebagai bunda kandung kamu, ya, Nju?"

Minju tersenyum lalu mengangguk. "Minju boleh peluk bunda?"

"Boleh, sini."

* * *

Hari-hari Minju semakin berwarna semenjak kejadian beberapa hari lalu. Ya, kejadian dimana Jeno melindunginya dan ia bertemu dengan Jessica. Ini yang Minju inginkan sedari dulu, dipedulikan, dan punya keluarga yang hangat.

Menurut Minju, Jessica terlalu baik sampai-sampai Minju disambut dengan hangat olehnya. Tapi Minju sangat senang akan hal itu. Mungkin inilah jawaban Tuhan atas do'a mereka berdua. Jessica yang ingin punya anak perempuan, dan Minju yang ingin merasakan kasih sayang seorang ibu.

Soal Lami, ia kesal dengan Minju karena ia dapat kabar dari pria yang waktu itu kalau Minju diselamatkan oleh seseorang.

Dua hari setelah kejadian kala itu, Minju jarang bertemu dengan Jeno. Dan, Jaemin pun belum tau apa yang terjadi saat ia tidak ada. Minju takut Jaemin akan gegabah.

Sekarang, seperti keadaan yang lalu, Minju sedang duduk di kantin bersama dengan Jaemin dan Yuri tentunya.

"Boleh gabung sini?" tanya seseorang.

Minju, Jaemin dan Yuri menoleh ke sumber suara tersebut. Hyunjin?

"Duduk aja, bro," jawab Jaemin santai.

Hyunjin pun duduk di samping Jaemin, di depan Yuri.

Hyunjin adalah siswa yang cukup terkenal di sekolah. Kalau tidak salah, ia pun ikut seleksi olimpiade saat itu. Banyak perempuan yang mengejarnya karena ia tampan? Mungkin saja. Wajahnya memang tidak bosan untuk dilihat.

Selama makan, mereka berempat asik mengobrol bersama. Namun ada yang janggal, Hyunjin seperti sangat peduli pada Yuri. Sampai Jaemin bertanya, "Kalian pacaran?"

Saat itu Hyunjin dan Yuri pun saling tatap. Namun, Yuri terlebih dahulu menurunkan pandangannya.

Hyunjin terkekeh. "Doain aja, ya."

Minju tersenyum meledek pada Yuri. "Cieee."

Minju dan Jaemin tertawa.

"Eh, Jae. Itu Jeno, ajak makan bareng disini," ujar Minju.

"Gak mau."

"Kenapa?"

"Nanti kaya waktu itu lagi dia hina kamu."

LITHE | JaeminjuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang