I'm in trauma it's got me sick
Stuck in trauma burelluae
Blah blah blah ah ijhyeojyeo wae
That's my trauma my trauma yeah.Minghao keganggu sama bunyi handphone Nahee langsung bangun dan mengangkat telfon Dino.
"Halo?"
"Bang? Nahee mana? Kita udah nungguin dia dicafe daritadi kaga dateng-dateng dah"
Minghao menatap Nahee yang masih tidur pulas disebelahnya, "Hm? Nahee gak dateng"
"Lah? Gimana? Udah janjian"
"Masih tidur, kemarin baru balik dari rumah nyokap"
"Yaudah dah, makasih bang"
Abis naruh handphone, Minghao kembali menidurkan tubuhnya dan menghadap Nahee yang tertidur pulas disampingnya dengan selimut tebal membukus tubuhnya. Tersenyum mengingat kejadian semalam. Meluapkan emosi dan berkata jujur membuat semuanya menjadi membaik.
Minghao merapatkan tubuhnya saat Nahee mulai menggeliat, mengelus punggung polos Nahee pelan, agar tidak terganggu. Tapi Nahee malah bangun dan menyembunyikan wajahnya kedalam dada Minghao membuat Minghao terkekeh geli.
"Morning" sapa Minghao mencium puncak kepala Nahee.
"Morning" balas Nahee mengecup dada Minghao,
"Jangan bangunin singa pagi-pagi. Hancur nanti tubuhmu" canda Minghao.
Nahee mendorong tubuh Minghao agar menjauh, menatap sebal suaminya yang sedang tersenyum mesum "Apa? Tubuh aku sakit semua tau!" sebal Nahee.
"Kan kamu yang minta—"
"—aku gak minta. Kamu tiba-tiba nyerang aku" ucap Nahee tak terima sambil menarik selimut sampai lehernya.
Minghao dengan santainya turun dari kasur dan berjalan mengambil bajunya yang ada disofa tanpa memperdulikan Nahee "Katanya mau punya anak, yakan harus buat. Makanya aku buat semalam"
"Pake bajunya kak!" pekik Nahee membuat Minghao kaget sekaligus mendapat ide jahil "Ngapain ditutup kan semalem udah liat" goda Minghao membut Nahee malu.
Dengan sengaja Minghao berjalan mendekati Nahee dan menindih Nahee kembali, tenang Minghao udah pakai trainingnya kok. Cuma mau iseng aja gitu.
Nahee gugup sekaligus takut "Kak! Berat ih, turun dong!" pintanya. Minghao mencibir pelan "Katanya suruh turun tapi tangannya dileher saya." Pas mau lepasin tangannya Minghao malah mencium bibir Nahee membuat Nahee mengeratkan pegangannya pada leher Minghao.
Ciuman yang sangat intim dan intens, belum lagi Nahee yang hanya ditutupi selimut untuk menutupi tubuh polosnya membuat Minghao bergairah.
"YAAMPUN! MAAF MAMA GANGGU!" sontak Minghao dan Nahee menoleh dan betapa malunya saat melihat didepan pintu sudah ada Irene, Wendy, dan Jennie dengan wajah tak percaya. Minghao merutuki dirinya sendiri karena posisi mereka yang intim dan Nahee yang cuma pakai selimut sampai dada membuat bahu polosnya terlihat.
"KELUAR!" Geram Minghao membuat Jennie langsung menutup pintunya.
👉🖤👈
"ADUH SERET NIH, BUTUH AIR AKU SAYANG" ledek Taehyung saat melihat Nahee turun tangga dengan tubuh dibelakang Minghao
"Minum tuh air keran banyak" ucap Minghao menunjuk wastafel yang ada didapur. "Sialan lo!" sebal Taehyung.
Junmyeon dan Chanyeol menatap Minghao dengan tatapan menggoda, yang ditatap malah datar-datar aja "Apa?" Chanyeol mendengus. "Kamu beneran abis ehem?"
Minghao Cuma masang wajah datar seakan gak terjadi apa-apa, padahal aslinya dia malu. "Tadi kata mama sama Jennie pas masuk kamar lo dia ngeliat Nahee Cuma pake selimut, baju Nahee ada disofa ditambah lo lagi diatas tubuh Nahee sambil ciuman" Minghao mendengus mendengar ucapan kakak iparnya.
"Gausah dijelasin begitu juga napa, kalo iya kenapa kalo gak kenapa?"
"First? Second? At—"
"First" potong Minghao malas membuat Taehyung, Junmyeon dan Chanyeol tertawa kecil.
Selesai makan, Minghao dan Nahee berasa kaya lagi didalam ruang sidang. Bedanya mereka kasih tatapan menggoda membuat Minghao maupun Nahee berdecak "Apa sih, biasa aja dong liatinnya" sebal Nahee
"Jadi?"
"Iya, udah kan? Tunggu aja" jawab Nahee membuat Irene dan Wendy berpelukan sambil tertawa membuat Nahee mencibir pelan tapi sama Minghao langsung ditepuk bibirnya "Aduh! Sakit kak!"
"Kebiasaan"
"Eh, tapi kuliah kamu gimana?" Hening. Pertanyaan Junmyeon membuat yang tadinya suasana rame jadi tenang
"Ummm, kalau gak ku—" Minghao langsung memotong. "Gak. Kita udah omongin ini Na, kamu tetep kuliah"
Nahee menghela napas menatap yang lain meminta bantuan. "Gini aja, sekarang lo kuliah, kalaupun nanti hamil lo bisa cuti sampe lahiran, abis itu lo bisa lanjut kuliah" saran Taehyung
"Nanti anak gue?"
"Bisa titip kita kok!" seru Wendy semangat membuat Nahee menatap Minghao yang juga menatapnya. "Apa?"
"Apa! Ya gimana?" dengus Nahee. Minghao mengangguk setuju "Tapi kan kalian di China"
"6 bulan lagi kita pindah kesini, kalau sebelum 6 bulan Nahee hamil, nanti kita berdua bisa langsung ke Korea dan gak ke China lagi" ucap Irene
"Oke"
"Kalau bisa yang cepet ya, biar bisa dibawa ke arisan buat pamer, ya gak Wen?"
"ASTAGA! JADI NYURUH AKU HAMIL BIAR KALIAN BISA PAMER?" amuk Nahee tak percaya. "YA GAK GITU LAH! EMANG KITA MAU KAMU PUNYA ANAK!" balas Irene dan Wendy bareng
"Kalau bisa juga langsung dua ya Hao"
Minghao Cuma mengangguk mengiyakan, dia pusing banget. Minghao juga berpikir pasti Nahee pusing ngadepin orangtuanya
"Nanti kalau keluar rumah pakai baju turtleneck ya Na" saran Jennie membuat Chanyeol tersedak, sedangkan Minghao pura-pura sibuk dengan handphone
adakah yg nunggu??
KAMU SEDANG MEMBACA
Husband || Xu Minghao [END]
Teen Fiction"𝐒𝐚𝐲𝐚 𝐧𝐢𝐤𝐚𝐡𝐢𝐧 𝐤𝐚𝐦𝐮 𝐛𝐮𝐤𝐚𝐧 𝐛𝐮𝐚𝐭 𝐣𝐚𝐝𝐢 𝐩𝐞𝐦𝐛𝐚𝐧𝐭𝐮 𝐭𝐚𝐩𝐢 𝐣𝐚𝐝𝐢 𝐢𝐬𝐭𝐫𝐢" highest rank : #1 in minghao #1 in jeonghan #1 in seungcheol #1 in hansol #4 in soonyoung #1 in seungkwan #3 in leechan #2 in leechan #3 in...