Hayoo tadi pada bingung gaa aku update apaan:v
Itu pengumuman aku hiatus, sebenernya
Tp kan besok aku ga ada tugas, jd sekarang aku update aja sebelum hiatus:)
ㅍ=ㅍ=ㅍ=ㅍ=ㅍ
Mas Salman
ㅍ=ㅍ=ㅍ=ㅍ=ㅍDibawah hujan, dibalik jaket kulit hitam, sepasang suami istri tengah beradegan seperti di drama korea. Syukurlah saat itu jalanan sedang sepi, hanya ada taksi yang ditumpangi Chacha yang ada disana. Supir taksi pun tidak tahu apa-apa yang dilakukan oleh pasangan itu. Karena kepala keduanya tertutup jaket.
Saat adegan sudah selesai, Chacha masih menutup matanya rapat. Wajahnya merah padam bak terbakar. Salman pun sama, hanya saja telinganya yang memerah. Jujur saja, dia merasa gugup karena ini kali pertama dia melakukannya. Begitupun Chacha.
"C-cha..." bisik Salman. Istrinya membuka mata perlahan, debar jantung masih terasa kencang antara keduanya.
Salman akhirnya menyelimuti tubuh istrinya dengan jaket kulitnya. Rambutnya basah, begitupun kemeja putih yang dikenakannya. Menjiplak jelas bentuk tubuh pria itu. "Ayo kita pulang," ajaknya.
Chacha mengangguk ragu. Dia masih mencerna apa yang baru saja terjadi. Karena, tadi... First kiss nya baru saja di ambil oleh suaminya. Bayangkan saja jika first kiss kalian baru saja di ambil oleh seseorang. Pasti kalian akan merasa canggung, aneh, apalagi malu.
Pria itu menggandengnya, membayarkan taksi Chacha yang batal karena Chacha akan pulang bersama suaminya. Dan memohon maaf pada sang supir. Lalu keduanya pulang dengan motor kesayangan Salman.
Selama perjalanan Chacha memegangi bibirnya terus. Mengusap-usapnya, dan mencoba melupakan apa yang barusan dia lakukan bersama suaminya. Dia terlalu malu, apalagi ini pertama kalinya dia melakukan ini. Jika begini, dia jadi tidak berani berbicara bahkan menatap suaminya lagi.
Selama perjalanan pulang pun, mereka hanya diam. Fokus pada pikiran masing-masing, atau lebih tepatnya mereka memikirkan dan merenungkan apa yang tadi mereka perbuat. Ya biarpun mereka sudah sah, tetapi tetap saja hal itu adalah hal pertama yang mereka lakukan.
Satu jam lebih, perjalanan mereka lalui. Hujan semakin reda, menyisakan rintik air dari langit. Salman sudah menggigil, dia memang tidak bisa hujan-hujanan seperti ini. Sekalinya kehujanan, dia akan sakit.
Tetapi, dia masih tetap menahannya. Karena beberapa meter kedepan sudah memasuki area perumahan. Dan hingga akhirnya, mereka sampai di rumah mereka. Syukurlah, Salman bisa bernafas lega.
Mereka turun dari kendaraan yang mengantar mereka. Masuk ke dalam rumah yang sudah di tinggalkan selama beberapa hari itu. Lantai tampak basah saat kaki dan pakaian mereka yang basah hingga tetesan air membasahi lantai.
"Mas, aku siapin air anget ya. Langsung mandi," ucap Chacha. Lelaki itu mengangguk saja karena kepalanya sudah terasa berputar. Dia memasukkan dua tas gemuk miliknya dan istrinya ke kamarnya.
Chacha memanaskan poci yang berisi air. Menunggunya hingga mengeluarkan asap dan berbunyi gemerisik. Dia tadi tahu betul wajah pucat Salman saat masuk ke rumah. Sepertinya lelaki itu kedinginan karenanya. Huh, terjadi lagi kejadian yang dulu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Mas Salman •Park Serim•
Fiksi Penggemar[SELESAI] Tentang Chacha, yang menikah muda dengan pria yang tidak diduga. Pria yang bahkan hanya dia kenal dalam H-2 pernikahan mereka. Ini mengajarkan kita supaya besok tidak menjadi istri yang durhaka. Nb: Klo ga vomment, gausah baca sekalian!