21. Kecewa

191 35 179
                                    

Aku gatau ini bakalan jadi klimaks atau bukan:v

Tapi part ini nampilin sifat Salman yang dulu








ㅍ=ㅍ=ㅍ=ㅍ=ㅍ
Mas Salman
ㅍ=ㅍ=ㅍ=ㅍ=ㅍ













Suara deruman motor berhenti di suatu parkiran dari sebuah tempat yang Salman tahu tempat apa itu. Dia memarkirkan motornya disana. Sungguh saat dia tahu kemana istrinya pergi, rasa sakit di dadanya semakin menusuk relung hati.

Dia akhirnya masuk ke tempat yang sangat dilarang untuk umat muslim. Ini pertama kalinya dia masuk ke tempat maksiat ini, hanya demi istrinya.

Kedatangannya disambut dua pria berbadan besar. Tak kalah besar dengan badannya. Salah satu dari mereka mengadahkan tangan. "Mana KTP?"

Salman menghela nafasnya. Dia lalu mengeluarkan KTP nya dari dompet. Dan memamerkannya pada dua lelaki kekar itu. Agar mereka percaya, bahwa Salman sudah di cukup umur untuk masuk ke tempat maksiat ini.

Lalu keduanya mengizinkan Salman masuk ke dalam. Mencari istrinya yang entah bagaimana nasibnya sekarang. Matanya berotasi, mencari sosok istrinya yang masih dibawah umur tetapi entah bagaimana bisa masuk ke dalam.

"Mas Salmaann!!"

Dia mendengar suara khas istrinya yang memanggil dirinya. "Chacha?!" dia menolehkan kepalanya ke arah pukul dua. Namun tidak juga melihat sosok istrinya. Dia berjalan cepat ke arah sana.

Namun beberapa orang yang memenuhi malah menghalangi jalannya. Bahkan ada beberapa para kupu-kupu malam  menggodanya. Dia tak peduli, yang dia pedulikan hanya gadis yang harus dia selamatkan sekarang.

Matanya menangkap sosok Chacha yang tengah diseret oleh pria asing. Sungguh, Salman murka melihatnya. Tangannya sudah gatal untuk memberi bekas biru di pipi pria itu. Dia meraih pergelangan tangan istrinya yang terbebas.

Dan menahan mereka untuk pergi ke tempat yang terlarang itu. Keduanya menoleh, tanpa basa-basi, dia menghantam pipi pria itu dengan sekuat tenaga. Matanya menatap nyalang pada pria yang seenaknya menyeret istrinya. Dia jatuh tersungkur, memegangi pipinya yang terlihat membiru dan sudut bibirnya yang berdarah.

Sepertinya ada salah satu giginya yang lepas juga. Sekuat itu hantaman Salman.

Beberapa orang tampak menoleh pada aksi yang cukup menarik perhatian itu. Pria itu bangkit lagi, mengernyit tak suka pada pria yang menghantamnya dengan seenaknya. Lalu datanglah Mark yang terkejut dengan kedatangan Salman yang langsung menghantam temannya.

"The f*ck is–"


Buagh!!



Hantaman mendarat di pipi tirus Mark. Dan entah kebetulan dari mana, pipi yang ditampar Chacha tadi juga kini di hiasi bekas hantaman Salman. Jadilah pria bule utu merasakan sensasi panas dan nyeri pipinya.

"Lo siapa sih? Berani-beraninya nonjok gue?!" pria yang tadi menarik Chacha itu tampak tak terima di hantam oleh Salman. Begitupun Salman yang menatapnya dengan tatapan nyalang.

"Saya siapa? Harusnya saya yang bicara begitu ke anda! SIAPA ANDA YANG BERANI MENYENTUH ISTRI SAYA?!" balasnya dengan suara yang tak kalah dengan dentuman musik. Sampai beberapa orang disana– hampir semuanya menoleh.

Mas Salman •Park Serim•Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang