16. Insecure

198 33 187
                                    

Wahai bengekvity, apa kabarmu?  Aku tidak baik² saja setelah melihat foto diatas

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Wahai bengekvity, apa kabarmu?  Aku tidak baik² saja setelah melihat foto diatas

PERINGATAN! Foto diatas menyebabkan anda kejang-kejang, histeris, stres, hipertensi, anemia, sesak nafas, dan ilusinasi.
Apabila sudah mengalami gejala tersebut, silahkan hubungi klinik tongfang terdekat.


JANGAN HUBUNGI MANTAN! LEBIH BAIK HUBUNGI MANG OLEH UNTUK ORDER ODADING DENGAN VARIAN RASA SESUKA HATI ANDA!


















ㅍ=ㅍ=ㅍ=ㅍ=ㅍ
Mas Salman
ㅍ=ㅍ=ㅍ=ㅍ=ㅍ


















Gemuruh di langit di sertai gelapnya warna awan pertanda akan turunnya hujan. Di bawah langit yang gelap ini, pasangan suami istri itu berkendara dengan motor besar yang melaju tidak terlalu kencang dan tidak terlalu lambat. Padahal beberapa menit yang lalu cuaca panas, dan sekarang sudah akan turun hujan.

Chacha mendekatkan wajahnya sampai ke samping kepala Salman. "Kak! Kayaknya bentar lagi ujan deh!" ucapnya dengan agak meninggikan nada bicara agr Salman dapat mendengar.

Dia menoleh ke kiri, dimana suara istrinya berasal. "Iya, kamu kedinginan ga?!"

Karena Chacha kali ini tidak membawa jaket saat sekolah, maka dia merasa kan hawa dingin sampai bulu kuduknya berdiri. Dia mengangguk kukuh, "Iya Kak, dingin!"

"Yaudah, pegangan kenceng, saya mau ngebut!" titahnya dan langsung dilaksanakan oleh Chacha. Dia mengencangkan lingkaran tangannya di pinggang suaminya. Dan kini motor besar hitam itu melaju semakin kencang sampai Chacha sendiri takut.

Brrrmmmmmm!

Dan tetes demi tetes air mulai berjatuhan dari langit. Chacha menutup matanya, karena helmnya tidak memiliki kaca pelindung. Maka dari itu, agar tidak matanya memerah dia memejamkan matanya.

Hujaman tetesan air dari langit semakin beruntun dan syukurlah tempat yang Salman cari sudah ada di depan mata. Dia memarkirkan motornya di tempat parkir yang teduh itu.

Namun begitu Salman mematikan mesin motornya, tautan tangan Chacha di pinggangnya masih terasa erat. Dia tergelak tanpa suara lalu melepas tangan istrinya. "Dah sampe Cha," kemudian dia turun dari motor.

Chacha membuka matanya, melihat sekeliling yang menampakkan penampilan warung pinggir jalan. Aroma rebusan mie langsung menyapa indera penciumannya. Membuat perutnya terasa keroncongan seketika.

Salman melepas helmnya lalu merapikan rambutnya yang berantakan. Dia kemudian melepas helm yang masih melekat di kepala Chacha karena Chacha tak kunjung melepaskan. Dan saat helm nya terlepas, rambut Chacha yang dikuncir kuda menjadi berantakan. Lalu Salman merapikannya.

Mas Salman •Park Serim•Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang