[SELESAI]
Tentang Chacha, yang menikah muda dengan pria yang tidak diduga.
Pria yang bahkan hanya dia kenal dalam H-2 pernikahan mereka.
Ini mengajarkan kita supaya besok tidak menjadi istri yang durhaka.
Nb: Klo ga vomment, gausah baca sekalian!
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Kalo kalian dari tugu trus ke barat, kalian ketemu aku:")
ㅍ=ㅍ=ㅍ=ㅍ=ㅍ Mas Salman ㅍ=ㅍ=ㅍ=ㅍ=ㅍ
Seperti yang diperintahkan bunda, Chacha dan Salman hari ini pergi ke Jogja. Dari pagi mereka sibuk mempersiapkan apa saja yang mereka butuhkan nantinya dan merapikan rumah sebelum ditinggal pergi.
Sekarang jarum jam pendek sudah menunjuk ke angka 6 dan yang panjang ke angka 10. Chacha sudah siap dengan pakaian rapi dan sederhananya. Kopernya sudah ia masukkan ke bagasi tadi.
Sekarang yang perlu dia lakukan hanya menunggu suaminya selesai mandi. Jadi dia keluar dari kamar, menunggu suaminya di ruang tengah.
Namun baru saja dia keluar kamar, pintu kamar mandi terbuka. Karena kamarnya dengan kamar mandi lebih dekat.
Chacha melihat suaminya yang keluar hanya memakai celana pendek rumahan tanpa mengenakan kaos. Pria berusia dua puluh dua tahun itu mengusak-usak rambut basahnya dengan handuk. Sampai tetesan-tetesan air dari rambutnya menetes di tubuh atletisnya.
Oke, sekarang mata Chacha melebar sampai hampir copot. Matanya memperhatikan dengan jelas bentuk otot perut suaminya yang kotak-kotak. Apalagi rambut pria itu yang basah dan berantakan.
Salman sadar jika dia diperhatikan. Dia menatap Chacha bingung, tangannya masih sibuk mengusak rambutnya. "Kenapa Cha?"
Chacha sadar dari lamunannya, dia membalikkan badannya. "Ng-ngga papa kok." jawabnya terbata.
Tanpa gadis itu sadari, darah mengalir deras dari kedua lubang hidungnya. Sampai hampir menetes. Dia mengusap hidungnya, dan terkejut saat ada darah di tangannya. "Njir... Sampe mimisan," cicitnya.
Bukannya mengalih, pria itu malah mendekat ke istrinya. Melongok kepalanya agar dapat melihat wajah sang istri. "Cha,"
Dan begitu Salman sadar jika darah mengucur deras dari hidung istrinya, wajahnya berubah menjadi panik. "Cha, kamu kenapa mimisan?!"
Chacha menutupi hidungnya yang mimisan. Dia menggeleng kuat. Lalu terburu masuk ke dalam kamar jika saja tangannya tidak ditahan. Chacha mengumpat dalam hatinya.
"Cha, jawab dulu pertanyaan saya,"
Jantung Chacha kembali berdebar saat tangan dingin Salman menggenggam erat pergelangan tangannya. Chacha bisa meleleh jika seperti ini.
Gadis itu menarik tangannya paksa sampai terlepas dari genggaman sang suami. Dan dia pun terburu masuk ke kamarnya. Dan mengunci dari dalam. Dia menyandarkan punggungnya pada pintu. Mengadahkan wajahnya ke langit-langit rumah.
Nafasnya tersengal, dia mengelap cairan merah kental yang mengalir dari hidungnya. Lalu dia mengambil beberapa lembar tisu di meja rias. Menyumpal salah satu lubang hidungnya dengan tisu.