bab 25

991 120 13
                                    

"Berani sekali kau muntah didepanku!"  Kaisar membanting tubuh telanjang Fu ren ke lantai yang basah, hingga membuat kepalanya terbentur keras ke lantai. Sontak Fu ren mengalami sakit kepala hebat. Kini tubuh kurus dan rambutnya yang panjang terurai itu telah kotor.

Sebelum Fu ren sempat menyadari dinginnya lantai saat musim dingin, kaisar sudah lebih dulu melompat dan menggenggam rambutnya, lalu menyeretnya kekamar mandi, itu adalah kolam kecil dengan sumber air panas didalam nya. Fu ren merasakan rambut dikepalanya akan tercabut seluruhnya oleh Kaisar Wang. Bahkan Perih pada punggungnya yang bergesekan dengan lantai yang kasar ketika tubuhnya diseret, sepertinya kulit di punggungnya telah terkelupas dan terkoyak.

Kemudian ia dilemparkan kekolam. Tidak ada tenaga tersisa untuk berenang karena itulah Fu ren dengan sisa kewarasan nya memutuskan untuk tenggelam saja. Ketika seseorang akan mati, bukankah terus berjuang hanya akan mempercepat kematian?!

Dia menutup matanya dan sesaat kemudian ia merasakan seseorang menarik tubuhnya keluar dari kolam. Setelah semua, Fu ren masih berharap untuk tetap bertahan hidup,.

"Buka matamu! Kau tidak diijinkan untuk mati sekarang!"  Kaisar mengangkat kedua kaki Fu ren dan menekannya ditepi kolam  "tetaplah terjaga selagi aku menidurimu!"

Kaisar mulai memasukkan batang panasnya kedalam lubang belakang Fu ren dengan kasar dan brutal. Tanpa peregangan, tanpa pelumas.

Fu ren terkejut hingga membuat kesadarannya kembali dari pingsannya, kedua matanya terbelalak dan air mata mulai membanjiri pipinya ketika dia berteriak kesakitan. Kulit punggungnya yang telah terkelupas sudah mati rasa akibat dari gesekan yang ditimbulkan dari dorongan kuat Kaisar Wang.

Fu ren tampak sangat tidak berdaya ketika tangan besar Kaisar terulur untuk menggosok kemaluannya yang setengah tegang, hingga membuatnya berejakulasi dengan cepat.

Kaisar memperlihatkan putih kental pada jari-jari dan ditelapak tangannya kepada Fu ren  "lihatlah! Berani sekali kau mengotori tanganku dengan air manimu!"

Bagaimana Fu ren berani? Dia hanya tidak bisa mengendalikan nya!

Namun Fu ren telah kacau dan tidak dapat lagi mendengar kata-kata Kaisar dengan jelas, sebelum akhirnya pingsan lagi.

Kaisar Wang menyadari bahwa Fu ren telah kehilangan kesadarannya lagi, oleh karena itu dia mendorong kejantanan nya lebih keras, mendorong dirinya lebih dekat, kaisar menggigit bibir Fu ren hingga pecah.

Rasa sakit yang amat sangat sungguh mengejutkan nya, Fu ren mendapatkan kembali kesadaran nya sekali lagi.

"Aku sudah memperingatkanmu sebelumnya, tetaplah terjaga selagi aku menidurimu!"  Dengan demikian kaisar mendorong sedemikian keras, dan bergerak dengan kecepatan yang sulit diterima oleh manusia pada umumnya.

Jenderal perang Fu ren yang tersohor yang dielu-elukan oleh banyak sekali orang, saat ini dia tengah menangis dibawah selangkangan musuh. Rintihan, erangan, teriakan memilukan terdengar lolos dari mulutnya yang sebelumnya pernah berseru untuk menggemakan suara motivasinya kepada puluhan bahkan ratusan ribu prajurit dan pasukan perang.

Kini jenderal itu telah melupakan semua motivasi bahkan tidak satupun untuk dirinya sendiri. Mungkin, dia bahkan telah melupakan jati dirinya sendiri.

Kaisar Wang merantai jiwanya, menyiksanya, menghancurkan tubuhnya, menghancurkan reputasi dalam integritas nya, bahkan memenjarakan pikirannya.

"Sudah cukup...! cukup! hentikan...! kumohon...! berhenti...! aku..., tidak dapat menanggungnya lagi"  Fu ren memohon dengan suara yang terdengar pelan dan lemah.

Namun kaisar Wang masih tidak berniat untuk berhenti. Mendengar Fu ren masih dapat berbicara membuatnya semakin brutal dengan aksinya. Dia menarik dan mendorong tubuh Fu ren, memutar dan membaliknya layaknya telapak tangannya sendiri.

(BL) One Of Them (Originally)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang