bab 96

336 46 29
                                    

Fu ren berlutut untuk menyamakan tinggi badannya dengan putra mahkota, tapi dari sudut itu Fu ren harus sedikit mendongak. Putra mahkota telah tumbuh tinggi.

Membelai rambutnya yang hitam dan sedikit ikal. Memperhatikan wajahnya yang semakin dewasa dengan seksama. Wajah itu, mirip sekali dengan wajah ayahnya. Mereka seperti dipahat dan diukir oleh orang yang sama.

"Yang mulia..., saat ini kau masih terlalu muda dan aku suka cara berpikir mu yang sederhana itu. Tapi..., kau harus tahu satu hal, tidak semua kesalahan bisa dimaafkan hanya dengan meminta maaf. Suatu saat nanti, kau akan membenciku setelah mengetahui dengan betul kesalahan ku ini. Ayah kaisar, tidak akan memaafkan ku bahkah jika aku memohon sekalipun"

"Lalu, kau akan pergi seperti ini? Kau, akan meninggalkan ku seperti ini?" Dia menangis.

Fu ren tidak tahan untuk tidak memeluknya, dia tidak tahan untuk tidak menciumnya, dia sangat menyayangi putra mahkota. Melihat nya tumbuh dan tertawa. Berat rasanya untuk berpisah. Sulit sekali untuk tidak menangis.

Fu ren mengambil nafas dalam dan berkata, "Tuan Mu, Raja ku terluka parah. Bisakah aku meminta kesanggupan mu untuk pergi bersamaku, aku butuh bantuan mu"

Putra mahkota menyela, "Rajamu? Siapa? Ayah kaisar terluka, tapi kau memikirkan orang lain!"

"Aku harap ayah kaisar baik-baik saja, dokter istana akan mengobati nya."

"....." Putra mahkota benar-benar kecewa. Lebih dari itu dia sangat marah dan sakit hati.

Taiji tidak punya pilihan lain, Satu-satunya teman telah tewas. Dan sejak awal dia adalah seorang pendatang digoreyo ini, mungkin inilah saatnya dia untuk kembali pulang. "Aku bersedia, Wang fei. Kata-kata mu adalah perintah bagiku"

Semua telah diputuskan dalam waktu yang sangat singkat. Fu ren melihat prajurit khusus telah tewas seluruhnya. Tersisa banyak sekali prajurit istana yang akan menangkap mereka. Apakah dia harus bertarung seorang diri melawan hampir seribu prajurit istana? Bertarung akan memakan lebih banyak waktu, kaisar Qin tidak bisa menunggu lebih lama lagi.

Muncul ide menjijikkan dalam benaknya, "Tuan Mu, bisakah kau membantu selir Yeon jin. Aku akan membuat jalan"

Taiji segera membantu selir Yeon jin untuk memapah kaisar Qin, kemudian baik dirinya dan juga pun selir Yeon jin menjadi sangat terkejut saat melihat Fu ren mengapit putra mahkota dengan tangan kirinya, bahkan dia melingkarkan pedang di lehernya!

Taiji, "Wang fei menyandera putra mahkota?!"

"Jangan terlalu memikirkan hal ini tuan Mu, lagipula aku adalah penghianat Goryeo. Aku bisa saja melakukan sesuatu seperti ini"

Itulah yang semua orang pikirkan.

Putra mahkota terperangah, dia tidak percaya Fu ren akan melakukan hal itu padanya, "Ah...!!, Wang fei!!, tolong.... tolong selamatkan aku...!"

Fu ren berteriak kepada para prajurit, sorot matanya dipenuhi dengan keseriusan, "Apakah kalian benar-benar akan menukar nyawa putra mahkota dengan nyawa kami?!"

Para prajurit sangat mengerti hal itu, fu ren bahkan bisa melukai kaisar Wang, melukai putra mahkota bukan tidak mungkin. Mereka sadar itu bukan sekedar gertakan semata.

Para prajurit menurunkan pedang nya dan memberi jalan. Tidak ingin putra mahkota terluka, jangan sampai membuat kesalahan, mereka bahkan tidak berani menyusul. Fu ren dan yang lain mulai berjalan memasuki hutan, mereka tidak akan tersesat karena dia mengetahui rutenya dengan jelas dan dia bukan satu-satunya yang mengetahui rute itu, ada juga selir Yeon jin. Selir Yeon jin yang cerdas bahkan mengetahui jalan pintas menuju dermaga, dia berkata bahwa kapal sudah disiapkan berikut awak kapal.

Fu ren mendengus didalam hatinya, "Pria Kim membuat pengaturan dan mempersiapkan semuanya dengan sempurna, dia membuat rencana licik dengan membingkai ku, menjadikan ku penghianat karena telah diam-diam menyembunyikan keberadaan kaisar Qin. Itu adalah ide yang cemerlang, kaisar Qin akan menjadi tawanan Goryeo karena telah diam-diam menyusup kedalam istana untuk menculik istri raja, sedangkan istri raja yang telah dibingkai atas penghianatan dan pemberontakan tidak memiliki pilihan lain selain melarikan diri dengan bajingan Kim itu. Sayang sekali, keberuntungan tidak berpihak padanya"

Setelah cukup lama berlari, mereka telah sampai dikapal. Fu ren tidak menyangka itu akan sangat dekat. Jika tidak ada selir Yeon jin, ini tidak akan menjadi semudah ini.

Fu ren menurunkan tubuh putra mahkota yang gemetar, memeriksa setiap inci tubuhnya, memastikan bahwa dia baik-baik saja. Menatap wajah kecil yang suram dipenuhi kesuraman Fu ren menundukkan wajahnya sendiri. Terlalu memalukan menyandera seorang anak kecil. Tapi putra mahkota tidak mengatakan apapun. Kekecewaan nya, rasa sakit hatinya, mungkin juga perasaan dendam dihatinya membuat nya mengunci rapat-rapat mulutnya, terlalu muak untuk berbicara.

"Maafkan aku telah menyeretmu dalam pertarungan ini, maaf karena telah membuat mu takut." Fu ren memeluknya tubuh kecil itu, membelai punggungnya dengan lembut kemudian melanjutkan, "Aku sangat mencintaimu Yang mulia, seperti aku sangat mencintai ayah kaisar. Tapi takdir menarik jalanku begitu keras, aku terhempas dan hancur. Aku terluka sangat dalam dan kesakitan."

Tidak mendapatkan balasan dari putra mahkota, Fu ren melepaskan pelukan nya. Dia melihat Putra mahkota yang semakin dewasa menahan air matanya. Menahan rasa sakit dan kesedihan. Dia juga memalingkan wajahnya, tidak sudi menatap Fu ren sedikit pun.

"Aku harap kau akan mengerti esok kelak. Bahwa, aku benar-benar mencintaimu"

Fu ren berdiri dan segera manaiki kapal, dia juga meminta seorang awak kapal untuk turun dan menemani putra mahkota. Seseorang akan segera menjemputnya.

Kapal berlayar semakin jauh dan semakin menjauh, saat itu prajurit istana telah tiba ketika putra mahkota menangis meraung-raung, "huaaa...huaaa..., Wang fei... huaa... Jangan pergi.... hua.... Wang fei,..."

Di istana Goryeo kepala pengawal Ahn bertanya, "Yang mulia, kau melepaskan Wang fei begitu saja seperti ini. Mengapa...?"

"Karena aku mencintainya"

"Kau menahanku untuk menyelamatkan putra mahkota"

"Wang fei tidak akan menyakiti nya"

"Baiklah, aku percaya kepada mu Yang mulia. Lebih dari itu aku mempercayai Wang fei dengan sepenuh hatiku lalu kemudian...."

"Dia tidak bersalah, jangan menyudutkan nya"

Kepala pengawal Ahn sudah tidak tahan dan menangis, dia adalah pria kuat dan gagah. Tidak pernah sekalipun dalam hidup nya dia menangisi sesuatu, tapi kali ini entah bagaimana airmata nya keluar begitu deras nya.

"Wang fei..., telah menghianati mu Yang mulia..., hiks...hiks..., dia meninggalkan mu demi pria lain, hiks..."

Selama beberapa tahun terakhir ini dia menghabiskan waktunya bersama dengan Fu ren, kaisar Wang telah banyak menangis. Tapi kali ini, dia tidak menangis. Kedua matanya kering dan kosong. Setengah dari jiwanya telah mati, cintanya meninggalkan nya. Bisakah dia memintanya untuk kembali? Pilihan telah ditetapkan, dan tidak meninggalkan sedikit pun harapan tersisa untuk nya.

Wajahnya tampak pucat karena sebelumnya dia terluka dan telah mengeluarkan banyak darah. Dia terus menatap kosong, bernafas tapi mati, hidup tapi tidak bernyawa.

"Setidaknya, biarkan dokter mengobati lukamu Yang mulia..., Wang fei telah melukaimu dengan sangat berat. Kau akan kehabisan darah Yang mulia..."

"Tidak, kau tidak diijinkan untuk mengobati luka ini. Biarkan darah terus mengalir tiada henti. Aku akan mengingat rasa sakitnya, aku tidak akan melupakan nya. Dengan begitu, aku tidak akan salah menghitung berapa banyak hutang yang harus dibayar oleh diriku dan juga dirinya. Kau akan lihat, berapa banyak kehidupan yang harus kami bayar, aku berjanji akan melunasi nya" Suaranya terdengar lirih hingga akhirnya kaisar Wang jatuh tak sadarkan diri untuk waktu yang lama....









(BL) One Of Them (Originally)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang