bab 30

901 108 0
                                    

Pada bulan Maret, es membekas di hidungnya, angin bertiup ke selatan, menghangatkan dingin yang lain. Sudah waktunya bagi burung camar dan burung layang-layang untuk terbang.

Musim semi adalah ibarat gadis merah, sedangkan pria sejati tidak tahu kapan harus menangis, kapan harus tertawa ketika musim semi itu datang.

Sejak malam itu dengan sengaja Fu ren tidak meminum obat yang seharusnya dia minum setiap menjelang tidur. Dia ingin tetap terjaga untuk sekedar mencari tahu tentang apa yang mungkin dilakukan oleh Kaisar Wang padanya disaat dia lengah. Namun hal-hal semakin membingungkan ketika tanpa sadar dia tertidur lelap dalam pelukan kaisar Wang setiap malamnya. Hingga ketika pagi membangunkan tidur nyenyak nya dan dia terkejut mendapati sebagian dari ranjang nya yang telah kosong.

Dia mengulurkan tangannya untuk menyentuh permukaan kasur yang masih hangat, 'dia belum lama pergi...'

Hari kepulangan nya sudah semakin dekat, kondisi tubuhnya sudah cukup sehat, itu membuat orang nya tampak segar.

"Jenderal..., besok lusa kau akan meninggalkan Goryeo. Aku pasti akan sangat merindukanmu!" Kasim Han melihat Fu ren berdiri termenung, matanya memandangi permukaan danau lotus tapi sepertinya angan-angan nya melayang jauh "apa yang kau pikirkan jenderal, bukankah kau senang akhirnya dapat kembali ke negaramu?"

Itu benar! Tapi mengapa aku terus memikirkan hal lain?

"Yang mulia telah menyiapkan kuda terbaik untuk menemani perjalanan mu. Ada juga berbagai macam rempah-rempah dan ramuan obat yang tergolong langka dan sulit didapat. Dan masih banyak lagi barang-barang berharga lainnya. Pelayan terpilih akan membantumu mengurus kebutuhan mu dalam perjalanan, dan beberapa pengawal pribadi yang telah berpengalaman, sebelumnya mereka bertugas melindungi yang mulia, mereka itu yang akan mengawal perjalanan mu nanti! Itu beberapa hadiah kecil dari yang mulia, anggaplah itu sebagai kemurahan hatinya!"

Hmm...., semua hal terdengar merepotkan!

"Katakan kepadanya, aku tidak membutuhkan semua itu!" Fu ren berhenti sejenak untuk berpikir "tidak..., aku sendiri yang akan mengatakannya, aku akan mendatanginya sekarang!"

Kasim Han berusaha untuk tidak menunjukkan kegembiraan nya, 'apa...? Mendatangi yang mulia...? Jenderal Fu akan mengunjungi yang mulia Atas inisiatifnya sendiri...? Itu bagus!' Diapun segera berjalan dibelakang Fu ren dengan tersenyum.

"Paman jenderal.., kau disini?!"

Fu ren tidak sengaja bertemu dengan putra mahkota dihalaman istana kaisar.

"Kau datang untuk mengunjungi ayah kaisar, tapi sayang sekali, ayah kaisar belum kembali"

"Begitu kah? Kalau begitu aku akan kembali lagi nanti"

Melihat Fu ren hendak bertolak putra mahkota buru-buru menghentikannya dengan merentangkan kedua tangan pendeknya "tunggu paman jenderal!"

Fu ren berjongkok untuk menyesuaikan tinggi badannya dengan putra mahkota "aku disini yang mulia..!"

Putra mahkota melingkarkan tangan pendeknya dileher Fu ren dan memeluknya erat, "aku sungguh tidak ingin berpisah denganmu, bisakah kau tidak pergi?"

Fu ren menepuk punggung kecil putra mahkota, "aku akan pergi besok lusa, tapi aku masih memiliki satu hari penuh untuk menemanimu bermain. Haruskah kita bermain panahan? Atau.."

"Bisakah kita berkeliling istana? Aku akan mengajakmu berkeliling istana!"

Dengan demikian permainan sudah diputuskan, putra mahkota menggandeng tangan Fu ren dan menyeretnya dengan langkah kakinya yang kecil, tidak memberikan kesempatan untuk menolak.

(BL) One Of Them (Originally)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang