bab 94

208 43 2
                                    

"Cukup!" Fu ren menghentikan perdebatan.

Terlepas dari apakah dia akan berpaling dan menghianati suaminya, saat ini yang Fu ren pikirkan hanyalah keselamatan kaisar Qin dan juga selir Yeon jin. Bagaimana dia bisa membawa mereka keluar dari istana dan meninggalkan Goryeo dengan selamat.

Namun kaisar Wang benar-benar tidak dapat menerima keputusan yang Fu ren ambil. Dia menghalanginya sekali lagi, mengangkat pedang nya sekali lagi dan bertarung sekali lagi.

Dan bagaimana Fu ren dapat menyelamatkan kaisar Qin? Maka dia harus melawan suaminya. Menggenggam erat gagang pedang ditangannya, dengan perasaan yang rumit dia menerjang kedepan.

Ayunan pedang nya ringan dan cepat, akan tetapi kaisar Wang dapat menghalau nya dengan tepat. Suara dua pedang yang berdenting memekakkan telinga, didalam hati keduanya menyimpan perasaan yang rumit, apa yang sebenarnya mereka lakukan? Apakah mereka benar-benar bertarung satu sama lain?

Itu adalah pertarungan yang sengit. Kaisar Wang bersungguh-sungguh, mengeluarkan seluruh kemampuannya. Meskipun begitu, jenderal Fu yang lebih berpengalaman bukanlah tandingannya.

Dia tidak berpikir pertarungan akan melukai istrinya, faktanya Fu ren memiliki kemampuan bertarung yang luarbiasa. Jika dia menginginkannya, seharusnya menjatuhkan kaisar Wang tidak terlalu sulit baginya.

"Apakah kau sungguh harus melakukan ini Wang fei!?"

"Aku tidak melihat pilihan lain Yang mulia!"

Ketika pedang bergesek, jarak keduanya sangat pendek. Mereka dapat merasakan nafas panas satu sama lain. Dua pasang mata saling menatap tajam. Kaisar Wang menggigit giginya ketika memastikan sesuatu, "Kau..., apakah kau masih mencintanya?!"

"...."

"Aku bertanya-tanya terbuat dari apa hatimu itu? Begitu keras. Aku terbentur disana dan disini. Aku telah babak belur! Tapi dia, kau masih menyimpan nya erat disana. Adil dan tinggi bertahta! Kemudian disinilah aku pada akhirnya. Wang fei.., apa kau sungguh akan melakukan ini padaku?"

"Andai saja rasa cinta ku padamu tidak sedalam ini Yang mulia..." Aku pasti telah meninggalkan mu sejak lama. Fu ren tidak dapat menyelesaikan kalimatnya. Semua rasa berkecamuk ketika dia menyadari bahwa disinilah akhirnya. Dimasa depan dia akan menganggap semua yang telah terjadi hanyalah sebuah ilusi kekosongan belaka, atau juga mimpi indah yang panjang.

"Lalu Siapa yang lebih kau cintai, aku atau dia?"

"Cinta yang kumiliki tidak bisa kau bandingkan Yang mulia"

Jadi apakah itu artinya?

Tatapan tajam keduanya telah melembut, kini hanya luka dan rasa sakit yang tampak.

Saat itu prajurit istana telah tiba, melihat Fu ren bertarung dengan kaisar Wang mereka semakin meyakini pemberontakan yang dilakukan oleh Fu ren.

Disisi lain kepala pengawal Ahn yang menyadari ratusan prajurit bahkan lebih telah siap bertempur, target mereka adalah satu, Fu ren, Wang fei Goryeo. Dia tidak bergeming, jangan kan Kaisar Wang, bahkan dirinya merasa telah dihianati oleh Fu ren.

Saat dirinya mengatakan bahwa Kim duho telah berhasil membawa pasukan khusus menyusup masuk kedalam istana, seharusnya saat itu Fu ren mengatakan bahwa kaisar Manchuria ada diantaranya. Tapi Fu ren lebih memilih untuk menyembunyikan kaisar Qin dari Manchuria dan melindunginya!

Dengan menyusup seperti ini untuk apa? Menculik istri tercinta kaisar Goryeo?

Kepala pengawal Ahn mendengus, "Kaisar Qin dan seluruh Manchuria akan dipermalukan karena perbuatan nya ini, dan Wang fei.. Kau benar-benar telah menghianati Yang mulia"

Prajurit istana berteriak serentak, "Tangkap Wang fei...,"

Dengan demikian perhatian Fu ren teralihkan, mendorong jauh suaminya dan menghadapi Prajurit istana seorang diri. Pedangnya bergerak membabibuta, satu demi satu Prajurit Goryeo tewas ditangannya.

Prajurit khusus datang entah dari mana dan bergabung bersama Fu ren. Mereka dibentuk dengan logika dan tanpa hati. Ketika mereka telah menentukan pilihan kepada siapa mereka akan berpihak, maka itulah yang akan mereka lakukan. Tidak ada negosiasi.

Kaisar Qin tidak tinggal diam, dia terluka namun tidak tahan melihat Fu ren bertarung seorang diri. Bergabung dalam pertarungan, mengeluarkan seluruh kemampuannya yang biasa biasa saja. Didalam benaknya terlintas, "Selama ini kau berada pada situasi seperti ini, didalam medan perang kau bertarung seorang diri demi melindungi ku juga negaraku. Dan kali ini pun, kau melakukannya. Aku mencintaimu, Fu ren"

Pertarungan masih berlangsung, semakin banyak Prajurit istana yang tewas. Disana Kaisar Wang masih berpikir keras untuk melindungi Fu ren tapi yang Fu ren lakukan adalah sebaliknya. Dia terus melawan.

Menggenggam erat gagang pedang sekali lagi, Kaisar Wang pun bergabung dalam pertarungan. Kedua kakinya mendarat tepat dihadapan istrinya, Fu ren dengan tepat menghalau pedang suaminya, kedua pedang saling berdentang dan memekik menimbulkan rasa linu yang tajam.

"Wang fei, berhentilah sekarang! Kau membuat segala sesuatu nya menjadi semakin buruk"

Suami istri itu bertarung sekali lagi, keras dan tanpa ampun.

"Jika aku berhenti sekarang, Kaisar Qin akan mati. Kau tidak akan melepaskan nya, aku yakin itu"

"Setelah semua, itulah yang pantas dia dapatkan!"

"Dan selama aku masih bernafas, aku tidak akan membiarkan mu!"

"Wang fei!" Kaisar berteriak, kemarahan dan habisnya kesabaran membuat nya tidak tahan. Tanpa sadar dia memutar kakinya dan menyerang Fu ren dari belakang, bilah tajam pedang nya menempel tepat di lehernya yang indah. Sedikit saja gerakan, dan Fu ren tamat.

Kaisar Qin berlari mendekat dengan wajah cemas, "Fu ren!"

"Tidak, ini buruk! Kaisar Wang sengaja menjadikan ku sebagai umpan, targetnya adalah Kaisar Qin, dia akan membunuhnya!"

Fu ren berpikir cepat, memutar tubuhnya, memukul keras suaminya dengan sikunya. Melepaskan diri dari nya tidak lah sulit, karena Kaisar Wang tidak benar-benar ingin menyakiti nya.

Tetapi ketika Kaisar Qin menjadi semakin dekat, Kaisar Wang segera menerjang nya. Ayunan pedangnya pasti, tujuannya pasti, tidak akan meleset itu pasti.

Kaisar Qin terkejut mendapat serangan tiba-tiba itu, sesaat sebelum nya dia menghawatirkan Fu ren dan belum sempat memikirkan hal lain. Menangkis serangan Kaisar Wang dengan putus asa membuat pedang terlempar dari genggaman nya.

Klang.....

Fu ren dengan bola mata terbelalak, "Kumohon....,"

Diantara kesadarannya, dengan tanpa sadar dia berlari kedepan. Menangkis pedang suaminya yang hampir dan hampir saja, sedikit lagi saja jika dia terlambat sedetik saja, maka... Kaisar Qin akan....

Klang.....
Kaisar Wang terhempas, dia menjadi semakin dan semakin murka atas perlindungan istrinya terhadap musuhnya itu. Dengan kedua mata merah darah, kemarahan, kekecewaan, rasa sakit dan penghianatan yang dia terima dari seseorang yang paling dia cintai. Kaisar Wang mengangkat senjatanya sekali lagi. "Aku akan membunuhnya!"

Tetapi hasrat nya yang menggebu dipatahkan oleh Fu ren sekali lagi. Hal itu terjadi begitu cepat, apakah mereka bahkan menyadari nya?

Merasakan gagang pedang didalam genggamannya menjadi hangat dan lengket. Fu ren tersentak saat dia tersadar. Pedang ditangannya telah menembus perut suaminya!

Jarak keduanya sangat dekat, Kaisar Wang menatap Fu ren penuh cinta dengan warna merah muda. Tidak ada lagi kemarahan diwajahnya yang tampan dan adil itu. Hanya cinta.














(BL) One Of Them (Originally)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang