Harapan seorang anak yang ditinggal lama oleh ibunya hanya ingin merasakan kasih sayang yang dia rindukan sejak dia lahir.. mungkin banyak yang menyayanginya tapi rasa sayang dari seorang ibu tidaklah ada yang bisa membandingkannya..
Menemukan soso...
Acara pun sudah dimulai 30 menit lalu.. Alvin yang datang terlambat karena harus menyelesaikan beberapa urusan kantor, handphonenya terus berdering karna sang anak tak henti menghubunginya..
Dengan terburu-buru berjalan dari parkiran ke aula dimana tempat acaranya digelar alvin masih sempat mengangkat telepon dari sang anak..
Karna terburu-buru alvin tidak sengaja ketika dibelokan antar koridor menabrak tubuh seseorang hingga hpnya terjatuh kelantai..
"Astaga.. "Alvin akan mengambil handphonenya namun tangan lain sudah mengambilnya
"Ini om.. "
"Terimakasih dan maaf soal ta.. " perkataan alvin tertahan ketika melihat siapa yang sedang memegang handphonenya
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Ini om handphone nya.. "Shani memberikan hp alvin dan alvin menerimanya dengan mata masih tertuju pada shani
Shani yang heran kenapa pria tua dihadapannya melihatnya seperti itu.. Shani pun segera pamit karna dia harus keruangan kepala sekolah.. Shani berlalu dengan meninggalkan kebengongan alvin..
"Daddy.. "Suara gracia langsung menyadarkan alvin dari keterkejutannya
"Enggalah.. Mana ada.. "Alvin terus melihat kearah koridor dimana shani tadi pergi..
Gracia melihat kearah koridor yang menuju ruang kepala sekolah langsung tersenyum paham kenapa daddynya bisa bengong, disini gracia langsung menggandeng tangan daddynya"ayo dad masuk.. Yang lain sudah tunggu.. Ayok"anaknya sudah menariknya pergi dan alvin harus mengikuti anaknya itu
#skip Acara pembukaan masa orientasi terlihat meriah, berawal dari sambutan para petinggi yayasan, kepala sekolah, perwakilan orang tua murid hingga ketos. Berlanjut dengan acara penampilan dari eskul-eskul yang ada di sekolah.. Belum lagi ada sumbangan penampilan juga dari anak-anak baru.. Keramahan terjalin menjadi satu antara murid, pihak sekolah dan pihak orang tua diacara itu..
Selama acara alvin Yang duduk di posisi sofa paling depan sejajar dengan ve juga arya yang memang bagian dari yayasan dapat menyaksikan secara jelas penampilan anak-anak..
Secara mengejutkan para anggota osis perempuan memberikan satu penampilan yang membuat satu aula bergemuruh karna melihat mereka yang tampil dengan pesona yang luar biasa..
Sedangkan alvin, ve juga arya terkejut melihat siapa yang ada di depan mereka saat ini.. Bukan karna melihat gracia tampil saja tapi melihat shani mereka sangat terkejut..
Selama mereka tampil tangan ve gemetar seperti ada dorongan pada dirinya untuk menangis meluapkan rasa rindunya pada sang adik.. Arya yang peka akan perasaan sang istri hanya memegangi tangan istrinya..
Penampil 2 menit lebih itu benar-benar membuat 3 orang didepan ini tidak melepaskan pandangan mereka dari shani.. Hingga acara selesai pun ketika mereka diwawancarai oleh mc tentang sekolah pandangan ketiganya masih terlihat syok..
Dari atas panggung gracia bisa melihat keterkejutannya melihat shani, inilah niat gracia merencanakan penampilan ini semua dan memberikan posisi depan diisi oleh sahabatnya itu.. Ide berlian gracia inilah menjadi keuntungan double bukan hanya untuk memeriahkan acara tapi juga memberikan kejutan untuk orang tuanya..
Selama 2 jam acara itu berlangsung akhirnya selesai juga dengan cukup memuaskan.. Ve yang penasaran tentang shani langsung menghampiri anaknya dibelakang panggung..
"Loh bunda ada disini"gracia pura-pura terkejut karna sebelumnya dia sudah memprediksi ini
Semua anggota osis yang tadinya sedang merayakan keberhasilan mereka setelah menggelar acara yang sangat diapresiasi oleh semua pihak kini melihat kearah ve yang mendekati mereka..
Mata ve terus melihat shani yang berdiri didekat anaknya, tak terasa air matanya jatuh.. "Shani.. "Suara gemetar memanggil nama sang adik membuat semua orang bingung termasuk shani
"Apa yang bunda lihat benar ge.. Apa bunda tidak salah lihat jika ini benar-benar shani hiks hiks"veranda menangis memegang wajah shani
Gracia memeluk bundanya"dia shani.. Dia sahabat yang sering gege ceritakan ke bunda juga ayah"
Ve melihat putrinya, pantas saja setiap kali gracia bercerita tentang shani.. Sepertinya gracia begitu nyaman bersahabat dengan shani, kini dia tau alasan dari itu semua..
"Mirip mami bukan.. "Ucap gracia
Ve mengangguk"sangat mirip.. "
Dibelakang arya dan alvin benar-benar terpaku melihat shani..
"Salam kenal tante.. Perkenalkan nama saya shani" shani menyalami ve begitu sopan..
"Kamu seperti mendiang adik saya, maminya gracia dan maaf karna saya bersikap seperti ini"
"Tidak apa tante.. Gracia pun sudah sering mengatakan jika wajah shani mirip mendiang maminya"suara shani pun sama persis dengan suara adiknya
"Pantas kamu selalu tidak mau mempertemukan bunda dengan shani ternyata ini sangat mengejutkan.. "
Gracia memeluk ve dengan manja "hehehe sengaja bunda.. Biar daddy juga lihat"diujung perkataannya gracia berbisik
Ve melirik kebelakang benar saja, alvin sedang mematung dengan mata penuh rindu..
"Shani.. "Panggil zayn dari arah lain
Zayn melihat banyak sekali orang dan melihat petinggi yayasan ada disana "selamat siang bu pak.. "Zayn memberi salam
"maaf saya mengganggu tapi saya bisa pinjam shani karna bapak kepala sekolah memanggil.. "
"Oh.. Silahkan"ucap ve masih syok sedikit
"Kalau begitu tante, gracia.. Shani pamit.. "
"Iya shan.. Bye"ucap gracia
Shani dan zayn pun pergi dengan melalui alvin.. Hati alvin terenyuh ketika sosok yang dia rindukan itu melewatinya..
Apakah yang aku lihat ini benar kamu shan.. Apakah kamu hidup kembali didiri anak itu.. Sebenarnya apa ini tuhan.. Shani kembali disaat aku mulai sedikit menerima kepergiannya.. Takdir apa yang sedang terjadi ini tuhan. Batin alvin berkecamuk
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.