24

2.8K 81 15
                                    

Shani menangis setelah keluar dari ruang kepala sekolah.. Shani bersandar ditembok dan menutup wajahnya"hiks.. Hiks.. Hiks"isakan pilu begitu terdengar menyakitkan

Gracia ingin sekali mendekati tapi teman yang lain menahannya.. Gracia dari jauh ikut menangis "ci.. Hiks.. Hiks"

Shani melihat hpnya karna ada suara pesan.. Saat dilihat ada nomer mengiriminya vidio dan melihat vidio itu hati shani semakin hancur.. Shani pergi dari ruangan itu dengan terburu-buru..

Gracia yang melihat langsung menyusul shani.. Gracia melihat shani naik taxi dan gracia susul dengan naik ojek.. Mereka pergi ke jalur yang sama dan gracia hafal benar dengan jalannya karna jalan itu menuju kantor alvin..

Tak lama akhirnya mereka sampai, shani masuk kedalam kantor dan gracia mengikutinya dari belakang..
Didepan ruangan alvin di lantai 4 gracia yang terus mengikuti shani melihat shani ditahan pegawainya..

"Biarkan aku masuk.. Aku ingin bertemu bos mu"shani memaksa masuk tapi sekretarisnya menahan

"Maaf bapak sedang sibuk.. "

"Aku tidak peduli.."shani terus memaksa masuk dan melihat pemandangan yang paling menyakitkan ketika pintu terbuka..

Alvin sedang bercumbu dengan wanita lain.. Alvin terkejut melihat shani"shani.. "Alvin mendorong wanita yang ada dipangkuannya

Alvin mendekati shani yang mematung"sayang.. Aku bisa jelasin.. Ini tidak seperti yang kamu lihat.. "

Shani mundur menjauhi alvin dengan perasaan yang sangat hancur"hiks.. Hiks.. "Shani kembali pergi

"Shaniiii.. "Alvin mengejar shani begitu pun gracia dibelakangnya

Wanita itu tersenyum licik lalu menghubungi seseorang "misi selesai.. Aku tunggu transferannya "

#skip
Sejak pulang dari kantor shani mengurung dirinya di kamarnya.. Diluar alvin menggedor pintunya "sayang.. Buka pintu.. Kita harus bicara sayang.. Ini salah faham.. Shani apa kamu dengar mas kan.. "

Sedangkan di dalam shani duduk menekuk dibawah guyuran air shower.. Air matanya terus jatuh dibuatnya, kenyataan pahit ketika dia dikeluarkan dari sekolah sekaligus melihat suaminya bercumbu didepan matanya itu sakit sekali..

Dikamar gracia yang syok atas perbuatan daddynya hanya menangis diatas kasur dengan menekuk lututnya "hiks daddy jahat hiks.. Gracia benci daddy hiks"

seharian shani tidak mau menemui orang, mau itu alvin, gracia atau mamanya.. Shani hanya duduk diam dalam kegelapan.. Dia merapi semuanya hancur berantakan.. Hidupnya, cita-citanya bahkan cintanya pun hancur..

#skip
Menjelang pagi shani muntah dikamar mandi.. Kepalanya pusing dan diperutnya bergejolak dimuntahkan.. Shani muntah-muntah tampa ditemani semua orang karna dia masih mengunci diri..

"Oekk.. Ya tuhan hiks..oekk"shani memegangi wastafel kamar mandi nya dengan kuat..

Efa dari luar meminta satpam mendobrak pintunya.. Entah kenapa alvin tidak melakukannya semalam.. Justru kini alvin malah pergi entah kemana..

Brakkk..
Pintu terbuka efa langsung mencari shani dan dia menemukan putrinya pucat sekali dikamar mandi.. "Ya tuhan.. Shani.. "Efa langsung menangkap tubuh shani yang tiba-tiba lunglai tak sadarkan diri

"Siapa pun.. Tolong.. Bertahanlah nak.. TOLONG"efa memeluk anaknya cemas

#skip
Dokter keluarga shani datang untuk memeriksa kondisi shani..

"Gimana dok? "Tanya efa

"Kondisinya sangat lemah.. Dan.. "

"Dan apa?.. Cepat katakan dok "

Hopes SeriesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang