10

1.2K 80 7
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Alvin melihat anaknya sedih jadi ikut sedih, gracia murung terus sejak pulang dari rumah shani

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Alvin melihat anaknya sedih jadi ikut sedih, gracia murung terus sejak pulang dari rumah shani. Jika ditanya kenapa? Gracia selalu diam dan murung terus..

Alvin pun diam-diam menghubungi shani dan meminta ketemuan, alvin yakin shani tidak sakit itu hanya trik dia menghindari mereka..

Setelah banyak alasan dan perdebatan akhirnya mereka bertemu ditaman komplek perumahan shani..

"Kenapa om memaksa ingin bertemu malam ini? "Tanya shani

"Banyak hal yang harus kita diskusikan.. Soal kita dan hubungan ini"jelas alvin

Diskusi dimulai dan itu memberi kesempatan shani berpendapat soal privasi hidupnya.. Alvin mengerti maksud ucapan shani dan alvin akhirnya memberikan pilihan untuk mengakhirinya.

Keduanya saling bertukar pandangan, entah kenapa jantung keduanya berdebar kuat.. Seperti ada perasaan lebih yang mereka rasakan. Shani langsung tertunduk dan alvin langsung menarik shani dalam pelukannya..

Keduanya merasa nyaman sekali.. Mata keduanya seperti sedang dibungkus oleh rasa kasmaran, tampa sadar keduanya justru malah saling memberikan ciuman hangat. Mata shani yang sempat tertutup ketika ciuman itu terjadi kini terbuka  dan melihat kearah alvin "ajari shani mencintai om"

Alvin tersenyum dan membenarkan rambut shani yang menutupi wajahnya "ajari aku juga agar terlihat pantas.. Walaupun usia kita terpaut jauh"shani mengangguk..

Entah kenapa yang awalnya justru tegang kini berakhir sangat manis.. Entah apa yang shani pikirkan tapi yang jelas kini shani menerimanya.

#skip
Keesokan harinya..
Gracia yang baru saja datang langsung melihat shani yang turun dari mobilnya.. Gracia tampa pamit langsung berlari kearah shani..

"Ciiiii.. Cici udah sembuh? "Tanya gracia khawatir

"Aku sehat ge.. Santai aja.. Oh ya kamu dihantar siapa? "Shani melihat mobil yang beda seperti mobil alvin

"Oh.. Aku dihantar ayah.. Astaga aku lupa pamit.. Bentar "gracia berlari menuju mobil untuk berpamitan setelah itu dia kembali kearah shani dan mereka berjalan bersama ke kelas

Sekolah pagi-pagi sudah ribut karna tom and jeri sedang berantem..

"Arif awas lu ya.. Klau sampai gw ketemu lagi, gw pites.. "Teriak jinan yang kecapean mengejar Arif

"Gak takut wleeee.. "Arif justru meledek

"Dasar nyebelinnnnn.. Aaaaaaa"Jinan kembali mengejar arif

Gracia tertawa melihat tingkah dua temannya itu"hahaha.. Kocag.. Zuzur.. Hahaha"

Shani hanya tersenyum melihat tawa gracia.. Gracia menarik shani ketika melihat kerumunan di tengah lapang "kita lihat itu ci ada apa? "

"Pelan-pelan ge.. "

Gracia dan shani ketengah lapangan, mereka melihat banyak orang berkerumun. Ketika mereka berdua sudah berada didekat semua orang tiba-tiba gracia ditarik oleh seseorang dan pegangannya terlepas dari shani.. "Ge kamu ke mana? "

Shani ingin meninggalkan lapangan tapi tangannya tertahan karna ada yang pegang.. Shani melirik kebelakang, semua orang yang berkumpul sudah tidak ada dan yang tersisa hanya ada dia juga zayn...

Zayn menepuk tangannya dan munculah barner besar bergambar foto shani dengan tulisan I LOVE YOU
Semua yang lihat akan baper.. Shani terkejut mendapati semua ini "zayn ini apa? "

"Aku ingin semua tau jika kamu adalah kekasihku.. "

Dari jauh gracia yang mendengar itu hanya mematung karna dia tidak tau apa-apa soal shani yang memiliki kekasih.. Kecewa pasti tapi apa yang bisa dia perbuat dia hanya menjadi patung saja..

#skip
Singkat cerita bell istirahat berbunyi..

"Ge kantin yuk.. "Ajak shani

"Maaf shan aku ada janji"gracia berlalu begitu saja

Kini bukan shani yang menghindar tapi gracia yang menghindari shani..

"Gracia kenapa? "Shani menyusul gracia yang berjalan begitu cepat

"Ge.. Tunggu.. Gracia.. Gracia"panggil shani

Semakin shani memanggilnya semakin jauh gracia melangkah..

"Huhhh.. Graciaaaaa"teriakan shani tetap dicueki

"Dia kenapa? "

Desi yang melihat mendekat"kenapa lu shan? Berantem? Tumben! Biasanya lengket kaya perangko"

"Entah ci.. Gracia tiba-tiba seperti itu" shani kurang peka

"Ada urusan kali dia.. Jadi dia terburu-buru "ucap desi

"Iya sih.. "

"Mending kantin yuk shan.. Temenin gw "ajak desi

"Ya udah yuk.. "Mereka pun pergi ke kantin

#skip
Dilain tempat alvin senyum-senyum sendiri ketika memikirkan kejadian setelah mereka memutuskan untuk berkomitmen..

Flashback

Setelah berkomitmen shani dan alvin duduk berdua dibangku taman dengan kepala shani bersandar dibahu alvin dan tangan keduanya menyatu..

"Shan lain kali jangan panggil om ya.. "Pinta alvin

"Terus aku harus panggil apa? "

"Apa aja.. Asal jangan om".

"Uhmm ya udah aku panggil mas saja..  Karna mungkin itu lebih baik"

"Baiklah.. Ayok coba katakan"

"Engga mau nanti aja"

"Ayok sekali saja.. "

"Uhmm baiklah mas alvin.. "alvin tersenyum melihatnya

Malam itu sungguh Indah dengan Bintang dan rembulan menyinari langit malam dengan cahayanya yang Indah sekali.. Alvin mencium tangan shani dan digenggamnya erat sekali seolah-olah dia tidak akan membiarkan shani pergi meninggalkan dia lagi..

Flashback off

Bersambung

Hopes SeriesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang