08

1.2K 83 5
                                    

Jawaban shani merubah sudut pandang alvin pada gadis 17 tahun itu yang awalnya dia memandang gadis itu adalah seorang gadis 17 tahun, sahabat anaknya dan memiliki kemiripan wajah dengan mendiang istrinya tapi untuk saat ini alvin melihat sebagai gadis cantik yang memiliki pendirian kuat dan memiliki sejuta pesona dari cara dia berbicara saja..

Alvin sadar jika hubungannya dengan shani hanya sebatas permintaan sang anak sehingga dia tidak memiliki hak untuk cemburu atau pun mengekang karna kehidupan shani dan alvin berbeda jauh.. Shani menikmati hidupnya sebagai gadis 17 tahun dan alvin pun menikmati hidup dengan urusan-urusan orang dewasa pada umumnya..

Hubungan shani dan alvin disembunyikan sehingga yang hanya tau hanyalah gracia juga daddynya saja.. Disekolah seperti biasa mereka selalu menjodohkan shani dengan pria-pria tampan.. Padahal mereka juga belum tau shani memiliki hubungan dengan zayn..

"Guys sebelum kita lulus dari osis kita mau buat acara apa nih selain setijap ya.. "Ucap cindy

"Gimana kalau kita buat acara barbeque di villa gitu.. "Ide arif

"Tumben lo pinter nyuk.. Biasanya standar ide lo"tempas jinan

"Gw pinter dari dulu lo aja yang engga pernah sadar.. "

"Idih.. Pinter dari mana nilai bahasa lo aja 5.."sindir jinan

"Lo mah bener-bener ya.. Ngajak perang mulu.. "

"Perang yuk perang.. Gw pegang Jinan lo mau pegang siapa"ucap desi

Yang lain malah tertawa..

"Udah mending Kita tanya pak ketos dong.. Gimana nih pak? "Nadila melihat zayn yang terus melihat shani

"Heh zayn! "suara aya sukses membuat zayn mengalihkan pandangannya

"Wah gila sih shani memang mengalihkan dunia pak ketos kita.. " desi selalu paling terdepan jadi mak combalang

Shani hanya menampakkan wajah datar tampa semu yang biasanya terlihat..

"Tumben wajah lo gak bersemu shan.. "Celetukan reno sukses membuat zayn langsung melihat shani

"Emang harus ya bersemu"bela gracia

"Ya harus dong cantik.. Karna bersemu itu tanda sedang kasmaran" reno benar-benar membuat zayn maupun shani saling pandang

"Jangan kaya pakar ekspresi aja lo.. " tangkas beby

"Iya nih jangan sotoy gitu"sambung gaby

Dodo berdiri menunjuk zayn "oke zayn buktikan kalau kita engga sotoy.. Lo katakan kata Cinta dan apa shani bersemu atau tidak"

"Kalian bocah tau engga mainannya.. "Jinan memang selalu paling depan
Soal seorang menyerang

Gracia melirik shani yang diam.. Dia tau ada beban di pundak shani sehingga dia malas menghadapi teman-temannya..

"Udah dong kasihan kan ci shani.. Dia lagi cape soalnya diakan mau ikut program beasiswa ke Jerman kalian malah tambah beban lagi"polos christy

Semua melirik shani karna tidak ada yang tau soal beasiswa itu termasuk gracia..

"Dek chrispi tau dari mana cici ikut beasiswa? "Kepo anin

"Ci shani kan.. "Belum di sempat melanjutkan bicara shani menahan tangan christy

"Dedek.. Pasti salah dengar deh.. Mana ada aku ikut beasiswa keluar negeri.."shani memberi kode mata pada christy agar diam

"Hehehe maaf guys bercanda.. "Cengir christy

"Uhhh dedek ngagetin tau.. "Ucap gracia

Shani jujur merasa bersalah pada christy karna ini christy mendapatkan surakan temen-temennya.. Christy memang tau soal beasiswanya karna christy adalah keponakannya sendiri yang sekarang duduk dikelas 2..

#skip
Shani pergi ke kelas christy setelah apa yang terjadi diruang osis tadi..

"Dedek.. "

"Eh cici.. Kenapa ci? "

"Soal tadi.. Cici minta maaf ya"

"Santai aja ci.. Cici kenapa sih engga mau yang lain tau padahal itukan berita baik"

"Tidak semua bisa kita ceritakan dek.. Nanti akan ada waktunya tiba dimana cici yang akan ceritakan"ucap shani

"Oke.. Ci hari ini aku nginep dirumah cici ya.. Papi mami lagi ke Palembang karna ada urusan bisnis"

"Ya udah ayok.. Soal baju gampang pakai yang cici bisakan"

"Oke oke.. "

Hari ini shani memiliki alasan yang akan membantunya menghindari gracia dan daddynya..

#skip
Di tempat lain yaitu dijalan menuju sekolah.. Alvin mendapatkan kabar dari sekolah jika akan ada rapat dan alvin mewakili arya juga ve yang tidak bisa hadiri..

Diperjalanan alvin melihat bunga, alvin tiba-tiba ingin sekali membeli bunga itu tapi dia takut jika nanti shani akan risih.. Niat itu akhirnya kembali alvin pendam, dia tidak ingin jika hubungan hancur karna hal-hal kecil dan nantinya dia bisa menyakiti putrinya juga. Alvin kembali melajukan mobilnya menuju ke sekolahan.

Sedangkan, disekolah shani dan zayn jalan beriring dengan buku ditangan mereka..

"Harusnya buku itu aku yang bawa shan.. "

"Ini ringan zayn,aku bisa bawa sendiri kok"zayn tau buku itu berat tapi shani bukanlah tipe yang tidak suka merepotkan teman-temannya

"Baiklah.. Kalau berat kamu boleh tumpuk bukunya diatas tumpukan buku aku ya.. "

"Siap-siap pak ketos..."mereka saling melempar senyuman manis

Mereka segera ke perpustakaan dan menyimpan bukunya. Dari perpustakaan mereka langsung pergi keruang guru untuk mengambil buku catatan mereka, kebetulan mereka satu kelas jadi mereka menemui guru yang sama..

Disudut lain gracia mendapatkan telepon dari alvin untuk membawa makanan yang ve sempat titipkan untuknya..

"Iya daddy ini lagi jalan.. "

(...)

"Iya iya.. "

Gracia menutup teleponnya langsung berjalan ke parkiran, gracia berjalan sedikit lebih cepat sebelum bell masuk kembali berbunyi..

Parkiran..
Gracia menghampiri daddynya "daddy.."

"Ambil makanannya dijok belakang.. "Alvin sibuk menelepon seseorang

Gracia membuka pintu mobil belakang dan mengambil makanannya didalam mobil "daddy makanannya serius dari bunda semua.. Banyak banget buat siapa? "

Alvin menutup teleponnya lalu mendekati putrinya"katanya ini pesanan kamu.. "

"Tapi ini kebanyakan daddy.. Anggota osis itu engga sebanyak ini, ge curiga pasti daddy inisiatif beli lagi.. Ayok ngaku"

Alvin memang sempat membeli beberapa donat untuk teman-temannya gracia sebagai tambahan dari makanan yang ve titipkan..

"Gak apa-apa sesekali daddy jajanin kan gak masalah"

"Modus nih daddy pasti ada niat terselubung.. "Curiga gracia

"Kamu tuh ya daddy baik salah.. Daddy pelit juga salah.. "

"Ya sudah.. Makasih loh daddy gege yang paling baik.. "Gracia memeluk daddynya sebagai tanda terima kasih

"Setelah ini awas kalau potong uang jajan.. "Ucap gracia

Alvin mengacak-acak rambut gracia "gemes banget sih.. Anak daddy"

"Omg daddy.. Rambut gege.. Daddy mah"alvin hanya tertawa ketika gracia berteriak kesal..

Alvin bahagia melihat gracia bahagia, dia akan melakukan apa pun yang gracia minta.. Dia juga berusaha mewujudkan apa yang gracia pinta semahal apa pun dan sesulit apa pun yang dia minta.. Alvin melakukan semuanya sebagai penebus rasa sakit yang dulu maminya dapatkan ketika mengandungnya.. Memegang semua sudah berlalu tapi bagi alvin dia hanya bisa melakukan hal ini untuk menebus kesalahan pada mendiang shani juga putrinya di masa lalu..

Bersambung

Hopes SeriesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang