12

1.1K 79 2
                                    

Wali kelas masuk kedalam kelas XII A untuk mencari shani..

"Siang semuanya.. "

"Siang pak.. "

"Ada yang melihat shani? "Tanya wali kelas

"Tadi sih pergi bareng zayn juga bu melody pak"jawab desi

"Oh gitu.. Nanti tolong sampaikan ke shani kalau surat pemindahan kelasnya sudah siap dan bisa ambil di ruangan bapak"penyampaian wali kelas membuat semua dikelas terkejut

"Baik pak.. Nanti saya sampaikan tapi pak maksud shani pindah kelas gimana pak? "Desi mulai kepo

"Jadi shani memilih kelas khusus di semester ini hingga ujian nanti.. Bapak dengar shani sedang mengikuti program beasiswa untuk dijerman dan kelas khusus itu bisa sedikitnya bisa membantu dia saat nanti penyeleksian "

"Kelas khusus "satu kelas engga aneh dengan pilihan shani tapi kenapa ini dadakan

"Des jangan lupa sampaikan ya"

"Siap pak.. "

"Ya udah bapak pergi.. SEMANGAT SEMUANYA"

"SEMANGAT PAK.. "

Wali kelas pergi.. Semua melihat kearah gracia yang mematung dengan tangan mengepal"ge lu tau soal ini? Klau lu tau kenapa engga kasih tau kita? "Ucap aya

"Ya bukannya gimana ya guys.. Pemindahan shani itu mengejutkan weh.. Astaga nanti siapa yang beri gw contekan lagi.. Oh tuhan susah sekali hidup ini"frustasi desi

Gracia bangun dari bangkunya lalu berlalu.. "Mereka musuhan ya? " tanya anin

"Mana gw tau.. Tapi sih kelihatannya iya"sambung aya

Rasa kecewa gracia semakin bertambah.. Kini banyak sekali rahasia yang dia tidak tau dari sahabatnya.. Gracia ingin sekali marah didepan sahabatnya tapi dia tidak bisa..

Gracia pergi ketaman dan menangis.. Dia meluapkan rasa kecewanya dengan air matanya"hiks.. Hiks.. "

Sebuah tangan menampung air mata yang terjatuh itu, gracia menyadari ada seseorang didepannya dan ketika melihat siapa yang ada didepannya gracia langsung memeluknya "hiks.. I MISS YOU MAMI.. hiks hiks"

Shani menghapus air mata putrinya "sayang jangan kecewa dengan sesuatu yang belum jelas alasannya.. Jika kamu percaya dengan sahabatmu rasa kecewa itu tidak akan tumbuh dalam hatimu.. Percayalah nak sahabatmu itu memiliki alasan yang mungkin belum siap dia beri tau.. "

"Tapi mami hiks.. Jika dia pergi maka mami pun seolah-olah pergi dari pandanganku hiks hiks..aku tidak mau itu terjadi hiks.. "Isak gracia

Shani tersenyum dan merapihkan rambut hitam anaknya itu"sayang dia tidak akan pergi dari hidupmu jika bukan kamu yang memintanya pergi.. Tapi mami akan selalu bersamamu didalam hati mu nak.."shani kembali membawa gracia dalam pelukannya..

#skip
Diuks.. Ve dipanggil oleh pihak sekolah karna gracia pingsan di taman.. Dan sekarang ve sedang menemani gracia yang masih belum sadarkan diri..

"Sayang.. Bangun yuk nak.. Bunda disini"ve mengusap-usap kepala anaknya dengan lembutnya

Suara pintu terbuka membuat ve melirik kearah pintu dan disana terlihat shani datang dengan cemas "se.. Selamat siang tante.. Hahh"Shani terlihat cape karna nafasnya terengah-engah

"Siang shan.. Ayo masuk" shani pun masuk kedalam uks dan melihat gracia masih tidak sadarkan diri

"Gimana kondisi gracia tante? "Tanya shani

"Gracia cuman kelelahan saja.. Kamu jangan khawatir ya"

Ve melihat jelas betapa khawatirnya shani, ve meminta shani untuk duduk agar dia bisa lebih tenang dulu.

Gracia membuka matanya"bundaaa.."

"Iya nak.. Ini bunda"ve memegang tangan gracia

Gracia melihat shani"cici.. "

"Iya ge.. "

"Ci boleh ngedeket"

Shani pun mendekati gracia "ada apa ge? "

"Aku tau soal kelas khusus itu ci.. Aku tau cici mau pindah dan aku tau cici akan sekolah dijerman.. Apa pun alasannya aku terima tapi tolong pikirkan lagi.. Sekolah di dalam negeri dan luar negeri sama saja.. Ci boleh kan aku minta cici tetap disini"

"Gracia.. Tidak baik meminta hal yang dapat menghalangi cita-cita seseorang "ve memperingati

"Masa depan cici itu sama daddy.. Dia akan jadi mami.. Kalau dia pergi Daddy pun pergi.. Gracia tidak mau itu terjadi"gracia harus egois karna dia benar-benar takut kehilangan sosok mami dalam diri shani

"Gracia.. Bunda tidak suka kamu seperti itu.. Shani memiliki hidupnya sendiri, kamu tidak berhak mengatur kehidupannya harus seperti apa"ve meninggikan suaranya untuk pertama kalinya

Melihat wajah sedih gracia, shani terlihat iba.. Hatinya kini semakin bimbang, kenapa gracia meminta hal yang mempertaruhkan kehidupannya.

Tidak lama alvin datang setelah meeting"ya tuhan.. Kamu kenapa nak? Mana yang sakit "

"Daddy.. "

"Iya sayang"

"Daddy.. Maukan lamar cici ketika lulus nanti "permintaan yang mengejutkan

"GRACIA"lagi-lagi ve tidak terima atas permintaan gracia karna apa yang dia lakukan dulu kini sedang terjadi pada gracia

Gracia memegang tangan shani "ci.. Cici kan pernah bilang, cici tidak akan pernah menolak apa pun yang aku pinta"

Alvin melihat shani semakin tertekan, hubungannya saja sudah buat shani tertekan apa lagi permintaan gracia yang konyol semakin membuatnya tertekan..

Alvin memegang tangan shani namun shani melepaskannya"aku akan tepati janji aku ge.. "

Ve melihat shani sudah seperti dia melihat adiknya.. Ve melihat kejadian yang sama dengan apa yang terjadi 17 tahun lalu..

Tuhan kenapa ini bisa terulang lagi?

Bersambung

Hopes SeriesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang