17

1K 75 13
                                    

Alvin terbangun ketika mendengar ketukan pintu..

Toktoktok
"Iya.. Iya bentar.. Siapa lagi pagi-pagi gini ganggu orang tidur"alvin memindahkan kepala shani kebantal barulah alvin pergi untuk buka pintu

Saat buka pintu terlihat gracia datang bawa selimut"uhmm hay daddy"

"Loh ge.. Kamu ngapain ini masih jam 3 pagi.. "

"Dad.. Gege engga bisa tidur, uhmn bolehkan gege tidur disini dengan cici.. Daddy boleh kok disini tapi disofa ya"anaknya sudah 17 tahun tapi seperti anak usia 7 tahun saja

Alvin melihat wajah tenang shani yang terlelap dan dia tidak mau sampai shani terbangun jadi alvin menghindari perdebatan"ya udah ayok masuk.. "

"Thanks daddy.. Muachhhh"gracia mencium pipi alvin dan langsung masuk untuk tidur bersama shani..

Baru ngerasain dikelonin istri lagi.. Lah diganggu mulu. Gerutu alvin didalam hatinya

#skip
Paginya.. Shani terbangun melihat gracia disampingnya dan melihat alvin dikursi dengan mata yang terpejam.. "Gracia kapan pindah? "

Shani bangun dan pergi ke kamar mandi, 15 menit shani udah selesai mandi dan siap dengan pakaian santai.. Namun dengan leher yang cukup tinggi.

Shani pergi kedapur untuk membuat teh, sedang membuat teh tiba-tiba alvin muncul dan memeluknya "pagi sayang"

"Pagi.. Gimana tidur disofa nyaman kan? "Shani sedikit meledek

Alvin menyimpan dagunya dipundak shani"badanku sakit semua.. Ada-ada saja gracia minta tidur bareng"

"Kacian hihihihi.. "

"Oh gitu.. Aku cium nih ya.. "Alvin nyosor-nyosor kebagian leher shani, keromantisan keduanya terlihat beberapa pembantu namun langsung berbalik badan dan pergi

"Udah ah.. Bercandanya nanti mama lihat.. Mas dapat masalah"shani mendorong alvin

Benar saja baru lepas pelukan efa datang dengan mata mengintrogasi..

"Pagi mama.. "Sapa keduanya

"Pagi juga.. "Efa menjawabnya dengan dingin lalu ikut gabung didapur, keduanya canggung sekali

"Aku ke kamar ya"bisik alvin, dia membawa teh langsung pergi

Ketika shani akan pergi efa menahannya"mama ingin bicara.. "

"Kenapa mah? "

Efa melihat anaknya "memang mama bisa di bodohi dengan cara kamu memakai baju lengan panjang dan leher tinggi seperti ini.. Shani sudah mama katakan untuk jaga batasannya"

"Shani mengingat batasan itu.. Apa salahnya jika suami shani yang menyentuh shani, itu haknya mah.. "

"Kamu ini masih muda.. Masa depan kamu masih panjang.. Kamu bisa mendapatkan pria yang lebih pantas dan layak dari pada pria 45 tahun itu"

"Mamahhh.. Kenapa mamah seperti ini mah? Kenapa mamah mengatakan hal yang sudah tidak mungkin terjadi.. Apa salah suami shani pada mamah? Dia mencintai shani mah"

Efa memegang tangan anaknya cukup keras"tidak ada Cinta yang memaksa.. Jika dia Cinta maka dia tidak akan melakukan ini"

Efa menghempaskan kembali tangan shani dan meninggalkan shani di dapur dengan air mata yang sudah berkumpul dipelupuk mata.  Hingga pada akhirnya air mata itu jatuh..

Pertengkaran antara anak dan ibu ini mengawali renggangnya hubungan ibu juga anak.. Bahkan shani sampai meminta izin pada papanya untuk tinggal bersama alvin..

Lodri tau jika keputusan anaknya ini bukanlah keputusan yang mudah dia yakin ada penyulutnya dan lodri tau istrinyalah yang melakukan itu.. Efa tidak terima anaknya pergi.. Berusaha menghalangi langkah anaknya itu..

"Kamu mau pergi dari rumah.. KAMU TEGA TINGGALKAN MAMA.. DIA HANYA ORANG ASING YANG KEBETULAN MENIKAH DENGAN KAMU SEDANGKAN MAMA ADALAH IBU YANG MELAHIRKAN KAMU.. MAMA TAU APA YANG TERBAIK UNTUK KAMU.. "pertengkaran ini lanjut ketika shani izin pergi meninggalkan rumah

Shani ingin menjawab tapi alvin menahannya, dia tidak mau shani menjadi anak pembangkang.. Alvin maju dan merapatkan kedua tangannya didepan"mah.. Alvin mohon restu mamah.. Alvin janji akan bahagiakan shani, alvin akan pastikan dia bahagia hidup bersama alvin"

"Kamu tau kamu dan anak kamu itu sudah mengancurkan hidup anak saya.. Permintaan konyol ini menjerumuskan anak saya dalam penderitaan.. SHANI MASIH MUDA TAPI KAMU BERANI SENTUH DIA, TIDAK ADA HAK YANG HARUS SHANI BERIKAN SEBAGAI ISTRI KARNA SEMUA INI HANYA PAKSAAN ANAKMU SAJA"

"Mahhh.. "Shani meninggikan suaranya

"Mah.. Sudahlah.. Jangan seperti ini" lodri menenangkan istrinya

"Papa tidak tau.. Betapa sakit hati mama pah.. Mama harus melihat shani menikahi pria tua.. Apa yang diharapkan jika seperti ini.. "

Shani bersimpuh didepan semua orang memegang kaki mamanya "mah shani tau.. Mama sayang shani, mama ingin yang terbaik untuk shani.. Tapi mah jangan salahkan mas alvin atau pun gracia.. Mah shani mencintai mas alvin.. Shani bahagia dengan pernikahan ini, shani tidak terpaksa dinikahinya"

Efa memegang kuat tangan shani "kamu sadar dengan apa yang kamu katakan shani.. Kamu sadar masa depan kamu sedang dipertaruhkan.. Nak tidak mudah menikah diusia muda.. Kamu belum siap menghadapi ujian dalam sebuah pernikahan.. Kamu membicarakan tentang Cinta, dalam pernikahan bukan hanya Cinta untuk mengarungi bahtera rumah tangga nak.."shani terisak dalam diamnya

"Mah.. Hidup shani bukan lagi milik kita, dia sudah memiliki keluarga baru dan suami yang harus dia patuhi.. Jangan egois mah kasihan anak kita"nasehat lodri

"Kalau kamu pergi dengannya berarti kamu siap lihat mama MATI.. " ancaman efa membuat semua terkejut

"Mama apa-apaan.. Mama tidak boleh mengancam shani seperti itu.. "Marah lodri

"Bu.. Tidak baik seperti itu, kasihan shani jika ibu seperti itu"ucap mama alvin

"Tante maafkan gracia.. Gracia salah soal ini tapi tolong tante jangan buat pilihan ini, kasihan cici hiks hiks" gracia terisak dipelukan omahnya

Alvin mendekati shani dan memegang bahunya agar menatapnya "mas tau ini pilihan sulit.. Mas juga mencintai kamu tapi mas tidak bisa buat kamu menjadi anak pembangkang.. Mas bukannya menyerah tapi mas akan tetap perjuangkan kamu.. Jadi tetaplah disini dan tunggu mas untuk menjemput kamu"shani menangis sejadi-jadinya, dia tidak tau harus apa lagi..

Shani memegang tangan alvin , mata keduanya bertemu dan itu sakit rasanya. Keduanya berpelukan sebelum mereka dipisahkan..

Efa yang muak menarik shani hingga terlepas dari alvin "mas alvin.. "

"Kenan bawa shani masuk dan kunci pintu kamarnya.. CEPAT.. "perintah efa

Jujur kenan tidak tega tapi dia tidak bisa berbuat apa pun"ayo dek.. "

"Ko... Engga lepas ko... Shani engga mau dikurung.. Papa bantu shani pah hiks hiks.. Mas alvin tolong.. Hiks hiks "shani seret dan semua orang tidak bisa membantunya begitupun dengan alvin yang hanya menatapnya iba..

"Mulai detik ini.. KAMU GRACIA SAYA LARANG DEKATI ANAK SAYA.. JIKA KAMU MASIH NEKAT DEKATI ANAK SAYA.. SAYA PASTIKAN SHANI AKAN SAYA PINDAHKAN KE JERMAN.. "Efa kembali mengancam gracia

"PERGI DARI RUMAH SAYA SEKARANG.. PERGIIIII.. "usir efa

Alvin melihat kearah kamar shani dan dia berjanji akan memperjuangkan shani apa pun rintangannya.. Alvin pun membawa pergi keluarganya.. Dengan hati yang hancur.

efa terduduk lemas setelah mereka pergi.. Lodri tidak habis pikir dengan semua perbuatan istrinya"lihat.. Banyak hati yang kamu lukai.. Bahkan hati anakmu sendiri kau lukai.. Tega kamu mah.. "Lodri meninggalkan efa seorang diri, efa menangis terisak seorang diri..

Maafkan mama shani.. Hiks.. Mama terpaksa lakukan ini hiks.. Mama ingin yang terbaik untuk kamu hiks hiks untuk masa depan kamu nak hiks hiks maafkan mama sayang. Lirih hati seorang ibu yang terluka

Bersambung

Hopes SeriesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang