chapter 32, 33, sama 34 ada yang aku ubah, tapi mostly ceritanya sama kokk, jadi ga baca ulang pasti udah pahamm.
chapter 33 sama 34 aku gabung, jadi sekarang 34 lagi hehe :D
aku ulang tulis soalnya kemarin kek terlalu buru buru ga sih:') apalagi chapter 32 jelek banget aku gasuka:') maaf yaaa jadi bikin kalian bingung😭😭
TAPI SERIUS GA NGUBAH ALUR KOK :D langsung baca chapter ini juga bisa
YUK MULAII
Nara memasukkan ponsel dan dompetnya ke dalam tas. Ia mengecek kalender di atas meja. Ah, 5 Mei.
Perasaannya campur aduk. Entah harus senang atau sedih. Video ketiga Jefri. Entah pria itu sudah menyiapkan berapa.
"Kak!" panggil Riana. Ia bersandar pada ambang pintu. "Sate, yuk?"
Nara menggeleng, "Gue mau pulang cepet hehe,"
"Yah," Riana cemberut.
Nara menggandeng lengan Riana, "Sama Ayu aja ya? Ya?"
"Yaudah, deh," Riana mendecih, "Emang lo ada apaan, tumben,"
"Itu, gatau Buna yang suruh," Nara beralasan. Ia memang belum sempat memberitahu siapapun tentang video itu. Hanya Nara, Jefri, dan Mark yang tahu.
Nara dan Riana beranjak menuju resepsionis, mendapat Ayu yang sedang memakai jaket ungunya.
"Loh, Nara ga ikut?" tanya Ayu melihat Nara hendak pulang. Gadis itu membalas dengan gelengan.
Ah, ya. Semenjak hari itu, Nara dan Ayu merasa cocok satu sama lain dan menjadi teman dekat, dengan Riana sebagai 'mak comblang'nya. Ternyata Ayu seumur dengan Nara.
"Sama siapa?" tanya Ayu lembut dengan aksen sundanya yang kental.
"Dijemput Mark,"
Riana mengernyit, "Tumben, biasanya naik gojek,"
Nara mengangkat bahu, "Gatau juga tuh,"
Sekian detik, mobil hitam-yang sangat Nara kenali-berhenti di depan dan membunyikan klakson. Gadis itu melambaikan tangan pada teman-temannya dan berlari kecil menuju mobil Mark.
"Haiiii," ucap Nara begitu membuka pintu mobi.
"Heii," balas Mark. Begitu gadis itu menutup pintu, Mark langsung membanting stir dan keluar dari area kantor Nara.
"Tumbenan lu mau jemput,"
"Oiya," Mark meraih ponselnya, dengan tangan kanan masih memegang stir.
KAMU SEDANG MEMBACA
Astronaut | JUNG JAEHYUN
Fanficmenunggu itu sulit. tetapi kamu harus tahu. kalau menunggu untuk mendapat kamu, saya rela menunggu 1000 tahun bahkan di angkasa yang dingin dan sepi. apa kamu mau menunggu saya untuk beberapa tahun?