22 | Arsen dorong Maura ke kolam renang

432 57 7
                                    


"Kenapa Ra?" Nala bertanya. Langkahnya ikut terhenti ketika melihat perubahan ekspresi di wajah Maura saat ini. "Dapat Wa dari siapa, kok gitu amat muka lo."

"Arsen." Maura menjawab jujur. "Emm.. kalau gitu aku pergi duluan ya La, Ada yang harus aku tanyain ke Arsen bentar."

"Eh, tapi---"

Belum sempat Nala menjawab, Maura sudah bergegas pergi meninggalkannya.

Nala menghela napas. Ia tidak ikut berlari dan berusaha menyusulnya. Gadis itu disibukkan oleh sebuah panggilan yang baru saja masuk.

"Arsen!" sambil ngos-ngosan karena berlari, Maura berteriak menghentikan langkah Arsen⸺yang baru saja memasuki parkiran bersama dua temannya sekaligus..

Cristy?

Maura melihat tak suka ke arah Cristy. Menyadari tatapan Maura yang seperti itu, senyum angkuh Cristy mengembang.

Cristy sengaja meraih jemari tangan Arsen dan menggenggamnya. Sekarang mereka berdua terlihat seperti sepasang kekasih di mata Maura. Bahkan Arsen tidak keberatan tangannya di genggam Cristy dan hanya mendiamkannya saja.

"Kenapa?" Arsen bertanya dingin.

Maura beralih menatap ke arah cowok itu. Lagi-lagi sikap Arsen seperti ini.

"Aku.. mau ngomong sebentar sama kamu." Maura berpikir, hal ini tidak bisa di biarkan terus begini. Jika Maura ingin tahu alasan Arsen kenapa tiba-tiba bersikap sedingin ini terhadapnya, apalagi setelah kejadian semalam. Maka.. Maura harus bertanya langsung untuk mencari tahu.

"Soal apa?"

Maura diam sebenatar. Ia melirik Cristy yang seolah kian menaikkan dagu saat menatapnya. "Bisa nggak, bicaranya gak usah ada dia." cetusnya.

Mendengar perkataan Maura barusan, jelas membuat Cristy terperangah tak percaya. "Wah, lo berani ngusir gue terang-terangan?! Inget ya, lo tuh cuman anak baru disini. Jadi gak usah sok!" Cristy berkata sembari mendorong kasar bahu kiri Maura, hingga membuat langkahnya tergerak mundur kebelakang.

"Weiss, gak usah pakek acara dorong dia juga kali Cris." Galang mengingatkan.

"Lo gak denger tadi dia ngomong apa?" Cristy bertanya kesal. Ia jelas tidak suka Galang membela Maura seperti tadi.

Alih-alih ikut campur seperti Galang, Reno lebih memilih diam tak ikut campur. lebih tertarik dengan musik yang ia dengar melalui earphone di dua telinganya.

Kedua mata Arsen terpejam rapat sesaat, dan kembali terbuka. Rahangnya mengetat untuk sepersekian detik, "Kalau mau, ngomong disini. Kalau enggak, gue pergi."

Melihat Maura hanya diam, Arsen pun berbalik hendak pergi. Namun tidak lama kakinya kembali terhenti saat ia mendengar sebuah pertanyaan yang terlontar dari bibir Maura,

"Apa kamu punya kepribadian ganda??"

Arsen berbalik dengan kernyitan di dahinya. Ekspresinya tidak beda jauh dengan Cristy. Hampir sama sebelas dua belas.

Sementara dua temannya, yakni Galang dan Reno, berusaha keras menahan tawa, sebelum akhirnya ekspresi diwajahnya kembali normal, setelah melihat raut serius di wajah Maura.

"Apa maksud lo?"

"Sikap kamu! Baru semalam, kamu nunjukin sikap perduli sama aku. Aku pikir.. kita udah jadi dekat dan berteman. Tapi sekarang... Apa aku udah ngelakuin kesalahan yang ngebuat kamu jadi kesal dan marah?"

Sebelah sudut bibir Arsen terangkat naik membentuk segaris senyuman sinis, "Gue gak nyangka. Lo ternyata tipe cewek yang gampang baper kalau di baikin dikit ya."

Bad ReputationTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang