37 | Gue.. gak sebaik yang lo pikir

513 53 17
                                    


Jangan lupa tekan bintang di pojok bawah ^_~

"Gue?"

Tebak Arsen, dengan seringai di bibir. Maura bahkan diam lantaran tertegun dan sempat mengira jika Arsen memiliki kemampuan konyol membaca pikiran⸺kalau saja cowok itu tidak tertawa di akhir ucapannya beberapa saat kemudian. "Bukan juga ya, haha.."

Melihat tawa menyebalkan Arsen, membuat Maura yang diam tertegun-pun sadar. Ia segera menjauhkan diri dengan sikap salting yang begitu kentara di mata Arsen. "Tentu aja bukan. Mana mungkin aku suka sama cowok nyebelin kayak kamu."

Setelah mengatakan itu, Maura segera ambil posisi tidur memunggungi Arsen⸺dengan sebuah nyala api unggun yang seakan menjadi sekat antara keduanya. Sejujurnya Maura hanya berusaha menyembunyikan debaran sekaligus sikap saltingnya di depan cowok itu.

Sementara Arsen yang masih dalam posisi duduk itupun, diam-diam memperhatikan sikap aneh gadis itu, dengan kernyitan di dahi.

Arsen yang selama ini terlalu sering mendapat pernyataan cinta secara langsung dari beberapa cewek pengagumnya, jelas sangat tau arti dari sikap dan tatapan Maura beberapa detik lalu.

Dan Arsen sangat yakin, tebakannya tidak mungkin salah.

Maura.. jangan pernah suka sama gue. Atau lo akan nyesel seumur hidup.

Gue.. gak sebaik yang lo pikir.

**

Arsen menggigil kedinginan. Kepalanya begitu pusing dengan kedua netra yang terasa berat untuk sekedar membukanya saja.

Biarpun begitu, ia masih bisa mendengar suara panik Maura yang terus menerus memanggil namanya diselingi kilatan guntur serta suara hujan yang sedikit meredamnya.

"Arsen!"

"Arsen, bangun!"

"Ya tuhan! badan kamu panas banget!"

"Tolong tetap sadar dan jangan pingsan disini. a-aku akan cari bantuan buat kamu."

Setelah mengatakan itu, yang Arsen dengar kemudian hanyalah suara langkah kaki Maura yang menjauh pergi, sementara ia mulai pingsan tak sadarkan diri.

Esoknya...

Arsen sudah terbangun di sebuah rumah sakit dengan perban di kepala serta beberapa jahitan luka di perut bagian kirinya.

Pertama kali orang yang ia lihat saat membuka mata adalah ibunya yang menangis. Ayahnya yang coba menenangkan sang ibu. Serta Cheryl adiknya yang ketika melihat dirinya sadar, langsung memberitahukan hal itu pada kedua orang tuanya.

"Sayang, kamu udah sadar. Mama khawatir banget sama kamu. Mana? Dimananya lagi yang sakit? Biar nanti mama bilang ke dokter buat hilangin rasa sakitnya." Sejak pertama Gadis menerima panggilan masuk dari sebuah nomor tak di kenal yang ternyata adalah Maura. Gadis tau ada yang tidak beres telah menimpa mereka berdua.

Benar saja, disaat Maura secara langsung memberitahu jika mereka berdua di serang sekawanan begal dan Arsen mendapat luka sajam di perut atas bagian kirinya, Gadis begitu panik dan tak henti-hentinya menangis sambil memberitahu Dewa agar cepat-cepat mendatangi rumah sakit dimana anaknya di rawat saat itu.

"Ma, Arsen nggak papa." ujarnya dengan nada yang terdengar masih lemah.

"Nggak papa gimana?! Kamu tau nggak, berapa banyak luka jahitan yang kamu dapat? ya tuhan.. gimana bisa mereka ngelakuin hal sejahat ini sama anak kesayangan Mama." Kesalnya, dengan air mata yang masih meluruh jatuh.

Bad ReputationTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang