04 | Takdir mempertemukan mereka kembali

542 73 8
                                    

Jangan lupa tekan bintang di pojok bawah, biar cerita ini makin sering update dan gak ngaret❤

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Jangan lupa tekan bintang di pojok bawah, biar cerita ini makin sering update dan gak ngaret❤

***

Galang dan Reno sejenak saling berpandangan satu sama lain. Mengerti dengan keadaan Arsen⸺Yang memang tadi keluar rumah dengan cara diam-diam melalui balkon kamarnya.

Bahkan Galang dan Reno sampai membantu Arsen untuk membekap dan mengikat kedua tangan satpam rumahnya, untuk memastikan satpam tersebut tidak melapor sampai Arsen kembali pulang ke rumah.

Tapi sepertinya sekarang situasinya sedang sangat buruk.

Apa orang tuanya sudah tau jika dirinya tengah keluar rumah secara diam-diam?

Pasalnya Arsen masih dalam tahap mendapat hukuman dari mamanya karena dirinya mendapat skorsing satu minggu dari pihak sekolah. Selama skorsing, berarti sama saja Arsen juga tidak akan di perbolehkan mamanya keluar rumah dengan alasan apapun.

Itu sudah menjadi hukum mutlak dari mamanya, setiap kali Arsen kedapatan berulah.

"Sen, kayaknya bonyok lo dah tau lo keluar rumah." Reno bersuara.

"Gak lo angkat Sen?" Tanya Galang, melihat Arsen yang hanya diam dengan wajah horor, memandangi nama si pemanggil di layar ponselnya.

Disini ia sangat tau, jika tidak mengangkat telfon dari mamanya. Itu berarti hukumannya akan semakin di perpanjang.

Dan dia tidak menginginkan itu.

Arsen meneguk ludah kasar. Ibu jarinya tergerak menekan tombol hijau pada layar ponselnya.

"Halo Ma?"

"ARSEN!! KAMU DIMANA? PULANG SEKARANG JUGA!!" teriak ibunya dari seberang telfon.

"I-iya Mah, ini juga lagi dijalan." Bohongnya.

"Kamu ini! gak bisa banget di bilangin! Mama kan udah larang kamu buat keluar rumah. Kamu tuh masih dalam masa skorsing!" marahnya.

Karena terlalu seringnya Arsen mendapat skorsing dari pihak sekolah, membuat Gadis menetapkan aturan yang berbunyi, Skorsing berarti harus diam dirumah. Gak ada yang namanya main atau apapun itu. Boleh main, kalau skorsing sudah selesai.

"Iya mah, Arsen minta maaf. Tadi kalau gak di paksa si Galang sama Reno, Arsen juga bakalan tetep dirumah. Tidur." Jelas Arsen, mencari aman.

"Kampret!!" Galang dan Reno ingin sekali menjitak kepala Arsen. Tapi ia hanya bisa menahan diri, saat Arsen melempar tatapan tajamnya.

"Alasan aja kamu! Pokonya mama gak mau tau, kamu harus cepetan pulang dan minta maaf sama pak Rahmat. Kamu ini lama-lama bikin mama makin stress tau nggak! Ngapain kamu ngikat tangannya pak Rahmat sambil bekap mulutnya?? Kalau terjadi apa-apa sama pak Rahmat gimana? Mama gak suka ya kamu gak ada sopan santunnya begitu. Pokoknya---" Gadis masih marah-marah dan mengomeli Arsen, sementara Dewa terdengar sedang menenangkan Gadis berulang kali.

Bad ReputationTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang