13 | Maura di culik

455 52 3
                                    

Maura cukup kaget dengan kehadiran Nala, teman sebangku yang baru ia kenal tadi pagi

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Maura cukup kaget dengan kehadiran Nala, teman sebangku yang baru ia kenal tadi pagi.

Selain kaget dengan kemunculannya, Maura juga terkejut sekaligus tak menyangka dengan perkataan Nala mengenai Arsen barusan. Berbeda sekali dengan Haikal yang justru biasa saja. Karena memang ia juga mendengar kabar tersebut.

Bahkan yang Haikal tau, hal itu bukanlah gosip lagi dan memang benar adanya.

"Ditidurin? Maksud kamu mereka gituan bareng?" Maura bertanya dengan dua tangan terangkat naik⸺memberi tanda petikan di kata 'gituan' untuk memperjelas.

Nala mengangguki, "Dan katanya sih, mereka gak terikat hubungan apapun. Bisa dibilang kayak.. teman tapi mesra."

"Gak heran juga. Si Cristy nya aja kayak gitu. kegatelan mulu kalau deket sama Arsen. Gampangan juga." Lanjut Nala berbicara, lalu memasukkan sesondak makanan kemulut dan mengunyahnya.

"Kok, Arsennya mau?" tanya Maura, heran.

Nala menelan kunyahan makanan di mulutnya sejenak, "Gimana nggak mau, kalau si Cristy nya aja nempel terus kayak prangko. Efek udah terlanjut bucin, sementara si cowok B aja. Tapi, pas ceweknya dah mulai ngasih jatah ya.. hayuukk."

Haikal hanya mendengarkan obrolan dua cewek itu sembari melahap tenang makanannya.

Sementara Nala, mulai menanyakan pada Maura, tentang bagaimana bisa Maura terlihat cukup akrab dengan Arsen dan dua teman dekatnya.

"E-emang kelihatan akrab ya? padahal aku ngerasanya gak gitu." Ujar Maura.

"Bagus deh, kalau lo ngerasanya gak kayak gitu. Dan lebih baik lo jangan berusaha akrab ataupun dekat sama mereka. Terutama si Arsen tuh."

"Kenapa?"

"Bahaya. Apalagi kalau lo sampai suka sama dia."

***

Kenapa aku harus suka sama Arsen?

Dia aja kelihatan benci banget sama aku. Nggak ngerti juga kenapa.

Tapi kalau di pikir-pikir... Arsen memang ganteng sih.

Tapi sifatnya ituloh.. kenapa harus sengeselin itu!

Batin Maura ketika mengingat kejadian pagi tadi. Saat dimana Arsen memboncengnya ugal-ugalan. Padahal Maura sudah memberitahu jika dirinya ketakutan dan ingin di turunkan, Tapi Arsen mengabaikan.

Maura menggeleng kepalanya dua kali. Ia mempercepat langkah kaki di sepanjang koridor. Sesekali ia menoleh kebelakang, berharap Arsen tidak akan melihatnya sekarang. Maura berencana pulang sekolah sendiri.

Tadi, ketika bel pulang sekolah berbunyi, ia mengetahui Cristy masuk ke kelasnya untuk menemui Arsen. Entah apa yang mereka berdua bicarakan. Yang jelas kesempatan itu digunakan Maura untuk segera keluar kelas lebih dulu⸺sebelum Arsen melihatnya.

Bad ReputationTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang