(FOLLOW, UNTUK MEMBACA)
(SEQUEL GADIS DEWA)
Bagaimana jadinya jika kecelakaan yang dialami Maura justru membuatnya kehilangan sebagian ingatan pentingnya dimasa lalu?
Ingatan mengenai sang pacar, Revan. Sekaligus Arsen--yang menurutnya adalah seseor...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
***
"Arsen, aku ikut gabung duduk disini ya." Kata Cristy, saat baru saja datang menghampiri dengan nampan berisi makanan dan minuman yang sudah ia pesan lebih dulu.
Arsen juga tanpa pikir panjang langsung membolehkan.
Cristy lantas menyuruh Reno yang kebetulan duduk tepat disamping Arsen, untuk berpindah tempat duduk."Ren, pindah ke sono dong, gue pengen duduk deketan sama pangeran gue."
"Ah elah, ribet banget lu jadi cewek. Duduk aja pakek milih." Biarpun Reno mengomel seperti ini, tetap saja ia beranjak untuk pindah tempat duduk, dan membiarkan kursinya di duduki oleh gadis itu.
Cristy tersenyum lebar, yang kian membuat tingkat kecantikannya berlipat ganda. "Makasih Reno. Baik banget deh."
Ketika Cristy sudah duduk dan menaruh nampannya di meja, ia melihat Maura.
Maura yang tau jika gadis di depannya tengah memperhatikan, lantas tersenyum dengan sebuah anggukan di kepala.
"Beneran Maura ya? gue pikir gue salah liat tadi." Cristy berbicara, yang membuat Maura mengerutkan keningnya bingung.
"Kamu.. kenal aku?" Tanya Maura. Ia lalu mengingat kejadian tadi pagi ketika dirinya bertabrakan dengan Haikal di koridor. Maura menggeleng sambil tersenyum canggung, "Emm.. lupakan. Mungkin kamu tau namaku karena liat nametag ini." Tunjuk Maura dengan cara sedikit menarik nametag di dada kirinya, sebelum akhirnya beralih melihat ke arah nametag gadis itu⸺yang diketahuinya bernama Cristy.
Cristy mengerutkan kening tidak mengerti. "Lo ngomong apa sih? Jelas gue kenal elo. Dulu kan kita di SMP yang sama."
Maura terperangah takjub, "Iya kah? Kita beneran di SMP yang sama??" Maura malah terlihat senang sekali. Berbeda dengan Cristy yang justru melihatnya aneh.
"Iya lah. Lo kenapa sih? lama gak ketemu, jadi makin aneh aja." Cibirnya.
Arsen hanya melihat. Belum ada minat untuk menjelaskan. Ia bahkan terlihat tenang mengunyah bakso di mulutnya.
Hal yang sama juga dilakukan Reno. Cowok itu masih kesal karena Cristy sudah menyuruh berpindah tempat duduk seenaknya tadi.
"Dia bukannya aneh. Tapi---" Galang sudah mencoba menjelaskan pada Cristy, tentang amnesia yang diderita Maura. Tapi ucapannya terpotong oleh pertanyaan Maura.
"Apa kita dulu berteman baik?" kedua bola mata Maura terlihat berbinar ketika menanyakan hal tersebut pada Cristy, "Kalau iya, aku seneng banget bisa kenal sahabat lamaku disini."
"Lo tuh pikun apa gimana? Siapa yang lo bilang sahabat?? Gue?!" Cristy bertanya dengan nada dan ekspresi merendahkan. "Level kita aja udah beda."
"Level.. beda.. maksudnya?" Maura bingung dengan maksud dari gadis didepannya ini.
