Semua pandangan menuju keenam orang yang sedang berjalan di koridor kelas. Mereka hanya sekumpulan anak kelas sebelas biasa. Tapi mereka bisa dibilang banyak dikenal sama warga sekolah. Bukan, mereka bukan tipe anak yang setiap hari dikejar-kejar cewek atau dapat ribuan kado. Gak selebay itu."MAHIROOO!!" panggil Guanlin setelah melihat seorang Mahiro keluar dari kelasnya.
"Oy ngaps?"
"Sini!"
"Yang butuh siapa?" Guanlin ngedecak pelan dan jalan ke Mahiro, diikuti sama kelima temannya.
"Pinjem buku paket inggris dong bro, gue lupa bawa. Lo ada jadwalnya kan?"
"Ambil ae di tas,"
"Bangku lo yang mana?"
"Pojokkan noh ada tas ijo. Udah ya, gue tinggal." ucap Mahiro lalu melenggang pergi ke kantin.
Mereka langsung masuk ke kelas ips tiga. Kecuali Sungchan yang memilih berdiri di ambang pintu sambil ngelihatin teman-temannya.
"Weh rame juga." ucap Asahi setelah melihat suasana kelas itu.
Beda banget sama anak ipa. Itu pikirnya.
Gak kaget sih, dia masuk ke kelas unggulan ditambah jurusan ipa. Kebanyakan anak ambis. Kalau jam istirahat pasti kebanyak baca buku yang keluar cuma dikit dan hening. Palingan yang rusuh cuma dia sama temen-temennya.
Kadang dia nyesel dulu pas tes penentuan kelas nyontek Chenle. Dan berakhir dia masuk kelas unggulan. Kadang dia ngerasa bego banget di kelasnya.
"Beneran nih bangkunya Mahiro?" tanya Guanlin sambil nunjuk bangku yang 'katanya' bangkunya Mahiro.
Guanlin ngebolak balikin tas eiger warna biru yang ada di atas kursinya mahiro. "Jin ini beneran bangkunya Mahiro?" tanya Guanlin saat melihat Ryujin yang duduk dibangkunya.
"Iya,"
"Mahiro goblok. Orang tas warna biru dibilang ijo." umpat Guanlin lalu mengambil buku paket bahasa inggris yang ada di tas warna bitu itu.
"Eh,"
Suara itu berhasil mengambil perhatian orang-orang yang ada di dalam kelas. Terutama Sungchan yang langsung noleh karena refleks suaranya dekat banget sama pendengarannya.
Ternyata itu suara dari kakak kelasnya. Gak lain adalah Jungmo, si ketua paskib dan tahun lalu menjabat jadi waketos.
"Jin, Kintan mana?"
"Ke kamar mandi sama Kyla. Kenapa Kak?" tanya Ryujin lalu berjalan mendekat ke Jungmo.
Cowok itu menyodorkan tupperware bewarna orange ke Ryujin. "Tolong kasihin dia ya nanti,"
"Oke,"
Setelah pamit, Jungmo berjalan meninggalkan kelas. Sedangkan cowok jangkung yang menyimak percakapannya dengan Ryujin itu masih hanyut dipikirannya.
Jadi beneran Jungmo pacaran sama Kintan?
"Eh jin!" panggil Sungchan ke ryujin yang mau balik ke bangkunya. Cewek itu cuma menjawab dengan angkatan dagu.
"Pacaran ya sama Kintan?"
Ryujin mendelik ketika mendengar pertanyaannya laki-laki yang ada di depannya sekarang.
"Maksud lo gue pacaran sama kintan gitu? enggak lah anjir gue masih suka batang." jawab ryujin menggebu-gebu
Sungchan menggelengkan kepalanya kuat. Sekarang malah dia yang jadi panik karena cewek itu salah paham.
KAMU SEDANG MEMBACA
Between Us ; Sungchan
Fanfiction[TAHAP REVISI] ft. jung sungchan ❝Mau minta tolong, mau gak beliin saya pembalut di koprasi? ❞ [non baku] © mccanaa ㅡ 2020