Chenle menjerit ketika merasa bahunya dipukul secara tiba-tiba. Pelakunya adalah sungchan. Sebenarnya sungchan mukulnya gak keras. Tapi dasarnya emang chenle anaknya over react jadi dia teriak"Gue nyari lo semua." ucap sungchan kesal. "Gue udah ngechat lo kalau kita disini ya sat. Lonya aja yang gak baca." sahut chenle sambil menunjukkan chatnya dia ke sungchan
Sungchan ngehirauin perkataan chenle dan memilih duduk di sebelah jisung sambil meneguk air putih yang ada di meja. Dia gak tau itu punya siapa. Asal minum aja
"Lo modal dikit dong." ah ternyata punyanya asahi. Cowok berdarah jepang itu langsung mengambil alih airnya dari sungchan. Sungchan ngedecak kesal. Dia haus, tapi males buat belinya. Memang sungchan seribet itu
"Ah anjing panas!" mereka berlima terbahak saat guanlin kepanasan setelah menyantap makanan yang baru samuel pesan. "Goblok. Udah tau seblak masih panas main makan. Karma kan lo." sahut samuel kesenangan. Karena cowok jangkung itu juga gak izin mau minta makanannya. Langsung aja dia makan, padahal baru aja jadi dan panas
Sungchan menoleh kembali ke samuel yang ada didepannya, "enak sam?" samuel menganguk mengiyakan pertanyaan dari sungchan. "Mau minta kan lo? Sorry, gue gak mau."
Samuel menjauhkan mangkuk makanannya dari sungchan, bertujuan agar cowok itu sulit menjangkau makanannya. Tapi gagal. Cowok itu ternyata lebih cepat dan berhasil nyicipin makanannya
Sungchan mengerjapkan mata, agak kaget sama rasanya. Sumpah, seumur hidup dia baru nyoba sekarang. "Enak kan?" sungchan menganguk, "pantesan kintan suka."
Chenle, guanlin, samuel, asahi, dan jisung langsung saling pandang setelah mendengar celetukan dari kapten futsal sekolahnya. Sumpah akhir-akhir ini sungchan suka ngangetin mereka
"Suka apaan chan?" tanya jisung. Sebenarnya dia paham betul apa yang dimaksud sungchan. 100% dia paham. Jisung gak selola itu. "Seblak lah."
Asahi nahan ketawanya dan memilih fokus lagi ke makanannya. Gak tahan mau ngetawain. Bisa-bisanya sungchan jauh-jauh ke kintan padahal temannya sendiri, samuel juga suka. Seperhatian itu ya?
"Lo kok tau?"
"Dia sering makan disini." chenle ngejawab dengan angukan. Sekarang malah dia yang mau ketawa
"Chan sumpah dah chan. Loㅡ ah gak jadi lah." samuel geregetan sendiri. Mau ngeledekin tapi keinget sama omongannya jisung
Seriusan, kalau mereka gak disuruh jisung buat diem aja, pasti udah ngeledekin cowok itu sekarang
ㅡBetween usㅡ
Wajah ryujin jadi sumringah setelah melihat bundanya masuk ke kamarnya bersama chaeryeong dan kintan. "Akhirnya lo berdua dateng." ucapnya dan segera menutup layar laptopnya dan meletakkan di samping badannya
"Cieee nungguin kan lo?" sahut kintan lalu meletakkan kresek berisi buah itu di kasur ryujin
"Enggak sih, gue cuma nungguin jajan. Eh kok cuma buah doang sih?" sumpah rasanya kintan sama chaeryeong mau nyeret ryujin sekarang juga. Bisa bisanya dikasih malah gak bilang makasih
"Gue betot ya lo njing!" sahut chaeryeong ancang-ancang mau ngelempar bantal ke ryujin. Untung bundanya ryujin udah keluar. Mangkanya dia berani
Ryujin hanya tertawa melihat respon dari kedua temannya. "Iyadeh makasih ya bebs udah mau kesini sama bawain buah."
"Lo abis nonton apa?" tanya kintan mengingat ryujin tadi fokus banget ngelihat layar laptopnya. "Drakor."
KAMU SEDANG MEMBACA
Between Us ; Sungchan
Fanfiction[TAHAP REVISI] ft. jung sungchan ❝Mau minta tolong, mau gak beliin saya pembalut di koprasi? ❞ [non baku] © mccanaa ㅡ 2020