Kintan menghembuskan napasnya lega. Akhirnya dia bisa mengeluarkan hajatnya yang dia tahan selama satu jamIa berjalan keluar kamar mandi dan gak langsung pergi ke kelas karena dia mau ke koprasi dulu buat beli buku. Mengingat habis ini pelajarannya bu wendy dan buku tulis sbknya udah habis
Di tengah perjalanannya kintan berhenti tiba-tiba. Dari kejauhan kelihatan kalau ada segerombolan anak laki-laki di depan koperasi
Masa iya dia mau kesana sendirian? Malu lah
Tapi kalau gak kesana gimana caranya dia punya buku?
Beberapa detik dia diem doang kayak orang dongo di tengah jalan. Berharap cowok-cowok itu pergi tapi nihil. Mereka gak kunjung pergi
Kintan ngedecak dn jadi deg-degan sendiri. Sepertinya dia harus terpaksa kesana
Ia melanjutkan berjalan ke koprasi. Hatinya bertambah gemuruh setelah dia sadar kalau segerombolan cowok itu temen-temennya sungchan
"Haduh balik aja deh." gumam kintan dan hampir mau membalikkan badannya untuk balik arah
Tapi otakknya bilang gak dan berakhir dia masih tetep jalan
Dia menghela napas ketika temen-temennya sungchan ngeliatin dia. Mungkin karena mereka refleks soalnya ada orang jalan ke mereka
Samuel sama chenle yang lagi ribut juga ngelihat ke dia
Kintan menghembuskan napas lega. Ternyata ada cewek selain dia disini
"Mau beli buku tulis." ucap kintan ke uchae yang lagi jaga. Mengingat anak itu anggota osis
Uchae membuka etalase dan ngambil buku tulis gambar panda. "Satu doang kak?" kintan menganguk. "dua setengah ya."
Kintan nyodorin uang ke uchae dan bergegas pergi karena takut kalau bu wendy udah dateng
Memegang buku tulisnya kuat-kuat dan berjalan lebih santai karena mengingat kemarin hujan dan tanah jadi licin
Walau dia sudah berhati-hati dan berjalan santai tidak memungkinkan kalau dia tidak jatuh. Contohnya sekarang
Badan kintan hampir oleng karena ada orang yang menabraknya dari depan
Kintan mengelus kepalanya yang menabrak badan lelaki yang ada di depannya sekarang.
Itu sungchan
"Sorry gue gak lihat kalau ada orang di depan." jawab sungchan
Apa katanya? Gak lihat? Alasan yang gak logis. Emang kintan sekecil semut sampai dia gak lihat?
"Lo gapapa? Gue beneran gak ngelihat ada orang. Gue fokus ke depan."
Kintan mendengus kecil. Sungchan bilang gak ngelihat ada dia karena dia ngelihat depan. Secara gak langsung sungchan bilang dia pendek karena pastinya kalau sungchan ngelihat depan ya gak akan ngelihat kintan
Tau sendiri sungchan anaknya tinggi pastinya harus nunduk kalau ngelihat orang yang lebih pendek dari dia. Apalagi kintan yang tingginya biasa aja
"Lo aja yang ketinggian." ucap kintan pelan dan pergi begitu aja ninggalin sungchan
"Eh tunggu!"
Kintan pura-pura gak denger pas dipanggil sama sungchan. Bodoamat dia kesel, kepalanya masih sakit karen tadi nabraknya kenceng. Dia juga mau cepet-cepet ke kelas malah diajak bicara lagi
Ryujin kaget pas kintan dateng-dateng ke kelas dahinya merah. "Lo habis ngapain anjir?"
"Habis berantem sama buto ijo lo?" lanjut ryujin
KAMU SEDANG MEMBACA
Between Us ; Sungchan
Fanfiction[TAHAP REVISI] ft. jung sungchan ❝Mau minta tolong, mau gak beliin saya pembalut di koprasi? ❞ [non baku] © mccanaa ㅡ 2020