1. Mask - Party

1.2K 64 0
                                    

Pesta malam ini bukanlah sembarang pesta. Tentu saja masih dengan euforia yang sama, hanya saja kali ini, para tamu diminta untuk mengenakan topeng. Seperti saat Halloween saja. Meski terlihat aneh di umurnya yang sudah menginjak kepala 3 untuk ikut, demi menghormati sahabatnya, Son Naeun yang telah berinventasi pada perusahaannya, Kim Yongsun tentu saja tidak boleh menolak untuk hadir, kan?

Kebetulan, ia datang bersama sahabatnya, Park Sodam yang juga merupakan salah satu petinggi diperusahaan RBW -dan tentu juga akrab dengan host party, Naeun. Jadi, Yongsun masih punya alasan untuk bertahan lebih dari dua puluh menit disana. Cepat? Memang. Kim Yongsun bukanlah orang yang suka berpesta-meski dia juga bukan orang yang bisa diam-Dia hanya suka menghabiskan waktunya untuk dirisendiri di rumah tanpa melibatkan banyak orang.

Ya, bagaimanapun, setiap orang berbeda-beda. Jika Yongsun tidak menyukai, berbanding cerita kepada si CEO muda satu ini...

Dia terlihat begitu karismatik meski topeng hitam ala robin menutupi setengah wajahnya yang cantik. Ia mengenakan crop-tee yang ketat, memperlihatkan garis otot perut yang membuat semua orang iri. Tidak lupa celana panjang dan blazer hitam senada yang membuat penampilannya begitu misterius. Dan tolong jangan lupa dengan perhiasan peraknya, begitu classy.

Moon Byulyi tentu menjadi mangsa setiap wanita dan pria yang ada di pesta tersebut. Terima kasih, Yoon Bomi, selaku adik tingkat Byulyi di universitas juga salah satu rekan kerja terbaiknya dulu. Sebagai seseorang yang suka menghabiskan aktivitas di luar, Byulyi tentu tidak menolak begitu diundang, dia bahkan juga membantu Bomi untuk menata pestanya.

Tentu kedua wanita ini begitu berbeda, Byulyi yang telah membuat kumpulan gadis di mejanya bersorak gembira dengan Champaign mahal di tangannya dan Yongsun yang cuma duduk dipinggir bar sambil menikmati cocktail sederhana yang entah apa namanya, pesananan Sodam.

Dan begitu tengah malam hampir tiba, entah mengapa suasana menjadi sedikit lebih intens. Begitu Sodam muncul dan menarik lengan Yongsun menuju lantai dansa, disaat yang sama Byulyi ikut turun dengan pasangannya.

Mereka menari dengan orang lain. Sampai perintah untuk menukar pasangan disuarakan. Yogsun dapat merasakan tangan yang kuat dan-aneh, Yongsun juga merasa sangat aman-menyentuh pinggangnya dan Byulyi, oh, ya Tuhan, ia merasa candu dengan aroma dari pasangan barunya.

Dansa mereka berlangsung lama namun terasa cepat, dalam sekedip, mereka pun berpisah kembali dengan perasaan aneh tersisa diantara mereka. Oleh karena itu, begitu tatapan mereka bertemu, mereka memutuskan untuk pergi dari lantai dansa.

Byulyi menemukannya di pojok ruangan, gelap dan juga, sepi. Ia tersenyum miring. Bukankah itu sedikit... menantang? Entahlah, yang pasti saat Yongsun melihat Byulyi menghampirinya, ia segera menyerang bibir merah muda tipis milik Byulyi dengan rakus. Dengan nafsu.

Malam itu berjalan sangat cepat, begitu cepat sampai Yongsun membuka kedua matanya dan mendapati kalau hari sudah siang. Untungnya hari ini, hari minggu, dia tidak terlalu sibuk dihari minggu. Ia meregangkan tubuhnya, pegal. Seketika ia mengutuk dirinya yang punya ketahanan alkohol yang rendah, segelas cocktail saja berhasil membuatnya sakit kepala.

Tapi, tunggu dulu, aroma sprei ini tidak seperti biasanya. Ia tidak ingat kalau dia memakai pelembut dengan wangi bunga mawar pekat, begitupun Sodam. Dan semenjak kapan kasurnya selebar ini? Buru-buru ia membuka mata, melompat dari kasur.

Oh sial, ini bukan kamarnya. Ini hotel. Dia membuka selimutnya, dia tidur dengan pakaian dalamnya dan tidak ada tanda-tanda aneh di tubuhnya. Ia bernafas lega sebelum ia sadar kalau ada seseorang di kamar mandi. Tubuhnya bergidik, apakah itu Sodam? Ya, pasti itu Sodam. Siapa lagi yang akan membawanya ke hotel dan tidur di kasur yang sama dengannya? Membuka pakaiannya pula?

Tapi begitu kesadarannya kembali sempurna, ia dapat melihat setelan jas di lemari depannya, dan ia ingat jelas Sodam memakai gaun biru tua panjang. Yongsun menelan ludah, lalu siapa yang ada di kamar mandi itu?

Byulyi sendiri nampak kelelahan, meski air dingin telah membasuh seluruh tubuhnya dari atas hingga bawah, ia masih kelelahan. Tiba-tiba ia terkekeh, mengingat bagaimana lucunya kemarin malam membuat harga dirinya terasa tercoreng. Menurut firasat Byulyi, seharusnya wanita itu sudah bangun sekarang. Oleh karena itu, begitu ia keluar dari kamar mandi, wanita bernama lengkap Kim Yongsun itu segera terkejut.

"K-kau?!" Oh, tentu saja Yongsun mengetahui sosok wanita yang dengan santainya bertelanjang dada di hadapannya. Rambut panjang pirang, wajah oval, dengan beberapa tato di tangan tentu menjadi ciri khas dari sosok Moon Byulyi, CEO dari Walsong, saingan berat RBW.

Ya, kalian tidak salah baca. Kedua wanita muda ini adalah rival. Rival berat. Rival yang secara turun menurun telah ditentukan. Meski hari ini, mereka berada disatu kamar hotel mewah bintang lima, minim busana.

Dancing Party  - Moonsun Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang