Goeun terdiam saat Byulyi mendekatinya. Sungguh, selama bertahun-tahun mendambakan bisa berdekat dengan idolanya, ini adalah momen yang sangat langka. Ya, Na Goeun, gadis itu sangat terobsesi dengan Byulyi. Semua berawal dari masa-masa SMA Goeun yang penuh dengan bimbang.
Apa dia harus mulai bekerja keras atau menikmati selagi masih ada waktu? Mungkin itulah kenapa Goeun tidak dapat memilih masuk kelas universitas atau masuk kelas kerja.
Suatu hari, sekolahnya mendapatkan kesempatan berkunjung ke perusahaan Walsong, dimana mereka baru saja membuka sebuah tempat seperti museum instalasi modern yang bekerja sama dengan seniman-seniman ternama dan tentunya, sang CEO-nya sendiri; Moon Byul Yi.
Ia membuat sebuah karya musik; Dimana setiap pendengar akan masuk ke sebuah ruangan kedap suara, lalu pendengar di dalam akan mendengarkan musik yang ia ciptakan. Saat Goeun ada di dalam sana, ia merasakan ketenangan dan kedamaian, oleh karena itulah, Goeun ingin merasakan itu lagi, langsung dari penciptanya. Moon Byul Yi.
Ia masuk ke kelas universitas dan masuk jurusan yang dipikirnya mampu untuk masuk ke dalam Walsong dan ia berhasil. Ia bekerja keras agar dapat masuk ke tim inti agar dapat bertemu dengan idolanya. Mungkin juga bisa lebih dekat, sehingga Goeun menemukan lagi ketenangan dan kedamaian itu.
"Tutup spidol?" Goeun pun menyadari bahwa salah satu tutup spidolnya menghilang. "Oh— Maaf, saya sepertinya lupa menutup karna buru-buru mengikuti meeting..."
Byulyi yang berdiri di hadapannya masih memasang ekspresi datar sebelum akhirnya menghela nafas pendek. "Lain kali hati-hati, tinta itu akan sulit hilang di plastik seperti ini."
"Ba-baik..."
Byulyi merasa bodoh. Kenapa juga dia harus mencurigai Goeun? Dia, kan, salah satu karyawan bertalenta, semua petinggi membicarakannya, tidak mungkin jika gadis sepertinya menghianati Byulyi, kan?
Meski begitu, kemungkinannya masih ada. Byulyi harus lebih waspada lagi. Dia tidak boleh membiarkan hal buruk terjadi lebih dari ini.
***
Kondisi Yongsun membaik dan dia nampak lebih stabil daripada lalu-lalu. Meski begitu, Sodam masih belum siuman sampai sekarang. Yongsun ingin sekali menemui sekertaris sekaligus sahabat terbaiknya itu namun Yonghee selalu menahannya, ia berkata bahwa akan buruk jika Yongsun keluar dari rumah orangtuanya karna media sedang mengintainya.
Media.
Bagaimana dengan saingannya, Moon Byul Yi? Bagaimana kondisinya sekarang? Dia mencoba menghubungi Byulyi namun ponselnya tidak dapat ia temukan, ia ingin menghubungi Byulyi lewat kontak lain, namun tidak ada yang ia ketahui.
Oh tunggu,
Bukankah Moon Byul Yi memiliki dua orang teman yang kalau tidak salah pernah ikut ke pesta tempat pertemuan awal mereka?Dengan cepat, Yongsun membuka tabletnya, satu-satunya alat komunikasi yang diizinkan oleh orangtuanya selama masa pemulihan meski begitu benda ini tidak menghalanginya untuk mendapatkan kontak Byulyi karna ia baru saja mengirim pesan kepada seorang teman Byulyi.
Jung Whee In.
Disisi lain, Na Goeun dengan hati-hati menoleh sekitar sebelum akhirnya menelpon seseorang dari atap kantor. Begitu panggilan terhubung, Goeun langsung memakinya. "APA MAKSUD ANDA DENGAN MENGUNGKAPNYA KE MEDIA?!"
"Ya... Na Goeun, Kenapa kau marah? Kau lupa siapa aku, huh? Aku ini bossmu, asal kau tahu!"
"Kau bukan bossku, kau penghianat!!!"
Orang itu tertawa terbahak-bahak, "Penghianat? Bukankah kau yang penghianat? Aku sudah memberikanmu bantuan agar bisa masuk ke dalam Walsong. Kau harus bersyukur akan hal itu, kau tahu? Wanita tolol, kau pikir kau sehebat apa huh? Aku tidak melaporkanmu ke polisi atas penyerangan Park Sodam saja kau harus bersyukur!"
"Pokoknya, hasil fotomu akan ku gunakan untuk menjatuhkan Moon Byul Yi dan aku akan mengambil kesempatan itu untuk menjadi pemimpin Walsong. Tenang saja. Kau akan dipromosikan, HAHAHAHA"
Goeun hanya dapat terdiam tak berkata-kata bahkan ketika Goeun mematikan panggilannya, ia masih tidak bisa memikirkan apapun. Sialan. Padahal rencananya tidak seperti ini. Goeun berteriak kesal. Dia harus bagaimana? Dia tidak bisa sembarangan mengaku, kan? Dia telah melukai wakil pemimpin RBW, Park Sodam. Jika orang-orang tahu, ia akan kehilangan semuanya termasuk Moon Byul Yi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Dancing Party - Moonsun
FanficBukan hal aneh lagi untuk melihat dua CEO muda berperang dingin dalam bisnis. Tapi jika sampai berkomitmen, tentu itu beda lagi ceritanya.