Byulyi hanya dapat terdiam saat mendengar berita pengalihan kepemimpinan Walsong di televisi. Ia mematikannya setelah mendengar bahwa Moon Seojun—sepupunya—kini telah menjadi pemimpin baru. Byulyi menghela nafasnya berat.
Kenapa ini harus terjadi padanya, ya? Padahal dia cuma jatuh cinta tapi banyak sekali hal yang harus ia lepas dan korbankan. Ia memandang langit-langit, meratapi pilihan hatinya. Setidaknya, ia tidak boleh menyesali hal ini. Iya, kan?
Tepat saat pikirannya semakin kalut, ponselnya berdering, memecah keheningan. Ia segera melihat ponselnya dan terkejut melihat isi pesan yang masuk mendadak. Tanpa basa basi ia segera berlari menuju kamar, mengemasi beberapa barang, dan pergi dari unitnya secepat kilat.
Tibalah dia pada perumahan di daerah Mapo, kawasan yang terkenal sangat elit yang diisi oleh para aktris, idol, maupun konglomerat, salah satunya adalah Jung Whee In. Wheein mengatakan ada sesuatu yang gawat dan memaksa Byulyi untuk cepat datang.
"Kau cepat sekali!" seru Wheein mendapati Byulyi sudah masuk ke ruang tamunya.
"Apa yang terjadi? Kenapa kamu mengirim pesan SOS?!" Tanya Byulyi dengan panik. Ia sudah memikirkan banyak skenario jahat, salah satunya adalah stalker-nya datang dan menyerang Wheein.
"A-aku minta maaf tapi aku tidak apa-apa..."
Byulyi mengerutkan dahi, "Kamu berbohong?"
"Iya..." Wheein mengangguk, sedikit ketakutan. "Tapi aku punya alasan lain, i-ikuti aku..."
Byulyi tidak punya pilihan selagi mengikuti Wheein sampai ke lantai dua, di mana ia meminta Byulyi membuka pintu kamar di depannya. Byulyi yang tidak menyadari apapun mulai membuka pintu dan melihat seseorang duduk membelakanginya di atas kasur.
"Yongsun?"
—
Goeun mencoba yang terbaik untuk menyelamatkan idolanya, meskipun nyawanya akan menjadi taruhannya. Dia kini memasuki gedung kantor yang merupakan saingan tempat kerjanya, RBW.
"Selamat siang, ada yang bisa saya bantu?" sang resepsionis tersenyum menyambut Goeun yang nampak sedikit gelisah.
"A-ah, iya, apakah saya bisa bertemu dengan Kim Yong Sun?"
"Apa sebelumnya anda telah membuat janji?"
Goeun menggeleng, "Tidak.. Saya tidak membuat janji, tapi saya harus bertemu dengannya karena ini penting!"
"Maaf, tapi anda harus mempunyai janji untuk bertemu nona Kim."
Goeun menghembuskan nafasnya kasar. Bagaimana caranya ia bisa bertemu dengan Yongsun?
Ia melihat segerombolan pekerja RBW hendak masuk ke dalam lift, seketika itu juga ia segera berdesakan masuk. Kebetulan sekali ia masih memakai seragam kerja, jadi tidak akan ada yang mengetahuinya kan? Ia hanya perlu berpura-pura sebagai pekerja disini.
Ruang Direktur.
Tulisan di hadapannya membuat dirinya merasa takut. Ia akan segera mengakui semua kejahatannya di depan sang korban. Kira-kira apa yang akan ia hadapi nantinya? Tangannya sempat terulur untuk mengetuk namun tekadnya menciut.
"Sedang apa anda disana?"
Suara itu mengejutkan Goeun, sontak berbalik dan mendapati Kim Yonghee berdiri dibelakangnya. "S-saya..."
"Nona Kim, Senang bertemu anda—" seseorang pria datang dari belakang Yonghee dan menutup mulutnya ketika ia melihat sosok Goeun.
"Pak S-seojun?!"
Yonghee segera menoleh pada Moon Seojun, perwakilan Walsong yang ingin menawarkan "kesepakatan damai" diantara mereka. "Apa kalian berdua saling kenal?"
"Saya—"
"Dia adalah pelakunya! Dialah pelaku utama yang menyuruh saya menjadi stalker!!!"
Seojun segera terkejut bukan main akibat pengakuan mendadak Goeun. "A-apa katamu?!"
"Saya diperintahkan Moon Seojun untuk menjadi stalker Moon Byulyi dan Kim Yongsun dan membocorkan hubungan mereka berdua ke publik!"
"Apa..." Yonghee menjadi semakin waspada, begitu juga dengan sekertarisnya yang sempat mengantarkan Seojun padanya.
Seojun terlihat panik, "T-tidak! itu tidak benar! s-siapa yang menyuruhmu, huh?!"
Goeun berteriak, "Saya mempunyai buktinya! saya membawanya sekarang! Saya mohon, nona Kim, percayalah pada saya..."
"Asisten Han, panggil security dan tangkap orang ini."
"A-apa?!" seru Seojun yang tidak percaya akan perintah Yonghee. "Kim Yonghee, apa kamu akan mempercayai orang aneh ini?! Bukankah kita mau sepakat untuk berdamai?!"
Yonghee hanya menatapnya sinis, "Maaf, tapi kita belum sepakat untuk berdamai. Sebelum aku memastikan wanita ini benar atau tidak, aku akan menahanmu."
"A-apa?!"
Kedua security datang dan memegangi tubuhnya hingga ia tak bisa berontak. Seojun terus meraung-raung saat ditarik oleh security itu. "SIALAN! AKAN KU BUAT KAU MEMBAYAR SEMUA INI!"
"Kau," Goeun mendadak membeku saat Yonghee memanggilnya. "Jika kamu berbohong, aku akan membuat dirimu masuk penjara. Mengerti?"
Goeun mengangguk, "S-saya bersedia dan bertanggung jawab atas semua bukti yang saya sediakan..."
"Kalau begitu," Yonghee membuka pintu ruangannya, "Masuk dan jelaskan semuanya padaku."
—
KAMU SEDANG MEMBACA
Dancing Party - Moonsun
Hayran KurguBukan hal aneh lagi untuk melihat dua CEO muda berperang dingin dalam bisnis. Tapi jika sampai berkomitmen, tentu itu beda lagi ceritanya.