"Ayah, Bunda kembali lah! Semua orang meninggalkan ku."
.
.
.
.
.
.
.Dalam lingkungan sekolah, sudah tidak asing bukan jika pembullyan terjadi di dalam nya? Di masa sekarang, hal semacam itu menjadi hal sepele bagi siswa-siswi yang berkedudukan tinggi.
Jika kalian di beri dua pilihan memilih dibully, atau membully yang mana yang akan kalian pilih? Orang yang memiliki jiwa baik dan cinta akan perdamaian pasti tidak mau memilih kedua nya bukan?
Lain cerita nya dengan Jennie Maira Zirelda, gadis pemberani yang memiliki kekuasaan tinggi walaupun ia hanya seorang diri. Ya, Jennie tak memiliki teman satu pun, gadis-gadis di sekolah enggan mendekati nya karna mereka takut. Takut akan keganasan gadis cantik bernama Jennie.
Bukan hanya siswi kutu buku yang Jennie sakiti, bahkan Jennie pernah menghajar anak guru yang tidak mau memberi nya contekan di pelajaran fisika. Itu cukup mengerikan di umur nya yang baru menginjak lima belas tahun.
Hingga di akhir semester kelas sembilan, Ayah Jennie meninggal dunia akibat serangan jantung setelah mendapat kabar bahwa putri nya jatuh dari tangga ketika berkelahi dengan seorang siswa. Keluarga Jennie yang dulu nya begitu harmonis dan romantis kini hilang. Di gantikan dengan kesedihan dan penderitaan. Semenjak kepergian sang Ayah, Jennie dan Ibunda nya hidup sengsara. Terutama Ibunda Jennie, beliau mulai sakit-sakitan karna terus memikirkan kepergian suami nya dan hingga akhirnya, sang Ibunda ikut pergi meninggalkan nya.
Tinggal lah ia sebatang kara, Jennie terus-menerus menyalahkan diri nya sendiri atas kepergian Ayah dan Ibu nya. Dan sejak saat itu, Jennie paham bahwa ini adalah karma. Penyesalan yang teramat dalam membuat Jennie tersadar, bahwa keburukan dalam diri nya harus di hentikan.
Tahun ke tahun telah berlalu, Jennie mengira bahwa karma itu akan berhenti setelah keluarganya habis tak bersisa. Tapi ternyata tidak, karma itu masih tetap ada. Sejak masuk sekolah menengah atas, Jennie menjadi korban bully. Di saat Jennie ingin memiliki teman, semua orang menjauhi nya.
Tidak, bukan karna Jennie jelek atau kutu buku, tapi ada salah satu teman SMP nya dulu yang menyebarkan berita bahwa Jennie adalah mantan pembully. Jennie di hina habis-habisan karna hal itu. Terutama oleh seorang pria yang pernah Jennie sukai di masa pengenalan lingkungan sekolah. Taehyung Gilang Fahreza, pria kaya yang berkuasa penuh di sekolah itu.
Jennie menunduk takut ketika Taehyung memarahi nya. Well, saat ini Taehyung, Sani, dan Ricky ikut terkena hukuman membersihkan gudang karna dua hari lalu Jennie tak ikut serta dalam persentasi. Alhasil mereka di hukum karna tugas mereka tak selesai di bagian kesimpulan yang di tanggung jawab kan oleh Jennie. Taehyung benar-benar kesal.
"Maaf Tae".
"Bacot lo!".
Jennie menghela nafas lalu mulai mengangkat satu persatu kardus yang sudah tak terpakai ke sudut ruangan. Yang lain nya pun sama, membersihkan serta menata ruangan agar terlihat lebih bersih dan rapih. Jennie sedikit lemas, pagi ini ia tak sempat sarapan.
Sedangkan Taehyung? Pria itu merasa konyol karna harus melakukan hal seperti ini. Ia menatap Jennie dengan tajam, ini semua gara-gara gadis pemalas itu.
Sialan! Maki Taehyung.
Ketika Taehyung hendak memindahkan kursi rusak ke sudut kanan ruangan, ia tak sengaja melihat Jennie yang mencoba meraih kardus kosong di atas rak buku yang sudah berkarat. Jennie mengusap keringat dingin di dahi nya, lalu naik ke kursi agar dapat menjangkau . Taehyung tersenyum miring, satu ide jahil terlintas di benak nya. Dengan santai Taehyung mendekati Jennie dan menggoyangkan kursi itu dengan brutal.
KAMU SEDANG MEMBACA
ONE SHOOT || TAENNIE
Fantasy"If you love me, i'd make you a star in my univers" V. "I love you more than you know" J. _ 2# IN FANFIKSI 6# IN JENNIEKIM 12# IN KTH 17# IN VBTS 40# IN KOREA Start: 1 Dec 2020