Selamat Membaca
"Selamat untuk Rexa Azura," seru Bu Mega. "Silakan Rexa untuk naik ke panggung,"
"Buruan Re sana naik panggung gih," seru Mia heboh sambil mendorong-dorong punggung Rexa.
"Gue Sih gak heran kalo dia rangking satu lagi," timpal Johan. Rexa pun menyibak kerumunan siswa di depan panggung itu untuk memberinya jalan.
"Nah, kan emang lo, Re. Congrats, gue emang kaga bisa ngrebut rangking satu dari tangan lo," seru Rayna yang sudah berada di atas panggung lebih dulu karena menjadi rangking dua pararel di SMA Arunika.
Rexa menepuk-nepuk punggung Rayna pelan, "Hehehe, Lebih Semangat Lagi Dong biar bisa ngrebut rangking satu,"
"Pasti," Rayna mengepalkan jari-jemarinya, "Hiyaa, lo bakal gue kalahin," kata Rayna sambil merundukkan tubuhnya.
"Hiyaat, gue bakal tunggu serangan lo berikutnya," balas Rexa sambil memasang kuda-kuda.
Bu Mega celingukan, "Rexa-nya dimana ya? Belum naik panggung kah?"
"Di sini bu, hehe," kata Rexa sambil mendekati Bu Mega dan segera mencium tangannya. Dengan rasa heran Bu Mega tetap meladeni tingkah Rexa.
Setelah menuruni panggung, Rexa dan Rayna disambut ucapan selamat dari teman-temannya terutama teman sekelas mereka.
"Selamat Na, hebat lo bisa nyabet rangking 2 lagi," terdengar seruan Johan.
"Rayna doang nih, gue kaga Jo?" ledek Rexa.
"Paling-paling lo udah bosen sama pujian dari gue,"
"Halah bilang aja kalo lo suka sama Rayna k?" tuduh Rexa.
"ENGGAK," tiba-tiba Mia berteriak mengagetkan beberapa siswa di dekatnya. Rexa, Rayna, dan Johan pun mengarahkan pandangannya ke Mia. Yang dilirik buru-buru meralat ucapannya, "Eee, Enggak Pokoknya Gue Gak Punya Nomer Ponselnyaaa," rengeknya kepada dua siswa yang sempat berpapasan dengannya.
Rexa masih sempat mendengar percakapan dua siswa itu, "Lha kok tiba-tiba dia ngomong gitu sama kita? Emang lo pernah minta nomer seseorang sama si Mia, Mia itu?"
"Nggak lah, akrab sama dia aja enggak," balas teman satunya dengan berbisik.
Rexa menatap Johan dan Rayna bergantian, "Si Mia kenapa tuh?"
Yang ditanya kompak mengangkat bahunya bersamaan. Mia yang tahu kedua temannya curiga pun mengalihkan perhatian mereka.
"Hy gaes. Congrats ya buat kalian. Gimana kalo liburan besok kita jalan bareng, kemana gitu kek harus nginep ya, harus. Biar jalan-jalan kita jadi lama. Gue gak mau ngehabisin hari libur di rumah aja," kata Mia bersemangat.
Rexa terlihat menimbang-nimbang sesuatu, "Kemana dong? Lo ada ide nggak?"
"Gimana kalo liburannya di daerah Sukabumi, ntar kalian bisa nginep di losmennya bokap gue,"
"Boleh tuh, tapi gratis kan..." kata Rayna sambil bersiap untuk mengajak teman lainnya.
Johan buru-buru menyeret gadis itu, "Iya gue gratisin deh buat kalian, tapi jangan ngajak-ngajak yang lain dong,"
"Lah kenapa? Tambah rame tambah seru!" protes Rayna.
"Gak jangan banyak-banyak. Kita jadi satu mobil aja, kalo dua atau tiga mobil gue takut...,"
"Lhah lo masih trauma sama kejadian itu?" seru Rayna mengingatkan Johan akan kejadian menakutkan satu tahun lalu yang ia alami. Dimana pada saat itu SMA Arunika mengadakan kegiatan muncak bersama. Kegiatan itu berjalan lancar sampai akhirnya saat mereka akan pulang, Johan salah memasuki mobil milik pendaki lain. Kala itu Johan panik begitu menyadari jika ia tak semobil dengan kawan-kawannya. Rasa takut menyelimutinya, apalagi wajah bapak-bapak di sebelahnya terlihat amat garang baginya.
![](https://img.wattpad.com/cover/245925051-288-k999728.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
AdeRa [End]
Teen Fiction"Siapa cewek yang paling lo sayangi? awas aja kalo lo jawab 'bunda' lagi," "Rexa," Sial. Gara-gara keinget perkataan Altaf kok aku jadi aneh gini? Sebenernya wajar sih aku kan sahabatnya dari kecil sering kemana-mana bareng jadi ya normal-normal a...