Happy Reading
•
•Aldrine menghela nafas melihat Ghea terus menitikkan air mata. Tak hanya itu saja, Ghea bahkan mengabaikannya.
"Aku akan menahan mu di sini jika kau terus seperti ini," ucap Aldrine penuh ancaman.
Tak ada jawaban selain isak tangis.
"Sekarang minum dulu, kau pasti haus dan berhenti lah menangis," lanjutnya lagi meski lagi-lagi ditanggapi dingin oleh Ghea.
Aldrine menyodorkan minuman dingin pada Ghea namun Ghea menolaknya.
"Ghea, jika kau pulang dalam kondisi seperti ini maka Ayahmu akan curiga," ucap Aldrine mengamati wajah Ghea yang terlihat sembab karena menangis.
Ghea tersenyum getir.
"Ghea..."
"Kenapa Pak Aldrine melakukan hal ini?"
"Aku..."
Ghea memberikan tatapan tajam pada Aldrine. "Bapak tahu dengan Bapak bersikap seperti ini pada saya, saya semakin merasa bersalah karena secara tidak langsung saya sudah menggoda pria beristri."
"Ini bukan salah mu, tapi salah ku."
"Pak Aldrine selalu beralasan seperti itu tapi kenapa Bapak ulangi lagi? Tidak kah Pak Aldrine sadar akan status Pak Aldrine saat ini yang tidak lagi sendiri?"
"Aku tahu Ghea, tidak perlu kau ingatkan lagi." Tanpa Ghea mengingatkan statusnya pun Aldrine tahu bahwa ia sudah memiliki seorang istri. Ia sangat sadar akan statusnya kini.
"Lalu kenapa Pak Aldrine seperti ini?"
Aldrine tertegun.
"Jika Pak Aldrine ingin menduakan Bu Gisel dan mengkhianatinya, saya bukan wanita yang tepat untuk Bapak." Ghea mendengus. Sungguh, ia tak ingin berada di posisi seperti ini berdekatan dengan pria yang berstatus suami orang bahkan pria itu beberapa kali menciumnya dalam keadaan sadar.
"Saya tidak ingin menjadi bagian dari pengkhianatan Pak Aldrine."
"Ghea kau salah paham."
"Apa makanan yang setiap pagi ada di meja kerja saya dan juga makan siang yang selalu datang tepat waktu itu dari Pak Aldrine?" tanya Ghea penuh selidik.
Aldrine menyugar rambutnya frustasi lalu menyenderkan punggungnya pada jok mobilnya. Apa Ghea juga akan semakin membencinya setelah tahu hal ini?
"Ya, aku yang melakukannya."
Nah! benar dugaan Ghea bahwa selama ini Aldrine lah yang melakukannya. Semua hal yang terjadi padanya, baik di kantor atau di luar kantor belakangan ini adalah atas campur tangan Aldrine.
"Untuk apa Bapak melakukannya? Saya masih mampu hanya membeli makanan."
"Karena aku ingin. Aku merasa bersalah karena secara tidak langsung aku lah yang sudah menghancurkan hidupmu, menghancurkan mimpi-mimpimu, membuat hidupmu seperti ini dan sebagai gantinya aku akan berusaha membuat kau dan Alea—"
"Pak Aldrine benar-benar merasa bersalah pada saya?"
"Ya, Ghea. Aku akan melakukan apapun asalkan bisa menebus rasa—"
"Berpura-pura lah tidak mengenal saya saat di kantor. Tolong jauhi saya dan jangan pedulikan saya karena saya sudah terbiasa seperti ini. Saya sudah terbiasa merawat dan membesarkan Alea tanpa Ayah kandungnya."
"Ghea aku tahu tapi—"
"Jangan korbankan rumah tangga Bapak hanya karena saya dan Alea. Akan ada banyak hati yang terluka jika Pak Aldrine dan Bu Gisel berpisah, apalagi alasan Bapak berpisah adalah karena saya."
KAMU SEDANG MEMBACA
It's My Fault [END]
RomanceImpian terbesar dalam hidup Ghea Adinda, wanita sederhana dan biasa-biasa saja selain menjadi Dokter yang merupakan impiannya sedari kecil, Ghea juga ingin mewujudkan impiannya yang cukup klise yakni menjalin kasih dengan pria yang ia cintai lalu me...