Happy Reading
•
•Pada saat meeting mingguan seperti ini pun Aldrine meminta Pak Harry untuk mengajak serta Ghea ikut meeting. Ghea dibuat heran, meeting ini untuk para atasan, tidak ada urusannya dengannya yang hanya karyawan bawah tapi kenapa hampir setiap minggunya Aldrine memaksanya untuk hadir dengan mencatat apapun yang ia dan Pak Harry sampaikan lalu setelah itu ia print out catatannya dan memberikannya sendiri pada Aldrine.
Sungguh! Ghea tak tahu harus berkata apa lagi karena ini bukan pekerjaan utamanya, tapi Ghea tidak mungkin menolak toh ia hanya bawahan apalagi yang memberikan perintah mutlak tanpa bantahan adalah pemimpin perusahaan tempatnya bekerja.
Selama Axel yang mengurus perusahaan ini, tidak pernah sekalipun Axel memerintahkan karyawan bawahan seperti Ghea untuk mendampingi kepala divisi seperti Pak Harry saat meeting mingguan. Ghea heran saat kepemimpinan Aldrine kenapa Aldrine malah melakukannya?
Tanpa Ghea sadari, sesekali Aldrine curi pandang melirik ke arahnya yang tengah fokus pada apa yang tengah disampaikan oleh para kepala divisi bergantian. Aldrine tersenyum samar karena kini ia semakin sering bertemu Ghea. Entah kenapa ia senang bisa terus bertatap muka langsung dengan Ghea yang belakangan ini membuat Aldrine sering tidak fokus pada apa yang ia kerjakan.
Ghea tak menampik bahwa terkadang ia juga terkesima ketika melihat Aldrine tengah mempresentasikan mengenai perkembangan hotel di setiap cabang baik yang ada di Indonesia maupun di luar negeri dan saat melihat Aldrine memberi instruksi dan masukan kepada para kepala dari berbagai divisi yang hadir. Aldrine terlihat lugas, berwibawa, kompeten dan berpengalaman. Kredibilitasnya sebagai pimpinan patut diacungi jempol.
Jiwa kepemimpinannya bisa Ghea lihat dari cara Aldrine berbicara dan menyikapi segala sesuatunya. Menjawab setiap pertanyaan yang karyawannya tanyakan dengan tegas, padat dan jelas.
Jika saja ketiga sahabatnya yang kini berada di posisi Ghea, Ghea yakin mereka akan berteriak histeris setelahnya dan tanpa henti akan membicarakan Aldrine, memuji Aldrine dari A sampai Z tidak seperti Ghea yang hanya bisa mengagumi Aldrine dalam hati. Tunggu! Mengagumi?
Ya, Ghea hanya berhak mengaguminya saja tidak lebih dari itu, tapi Ghea tidak ingin menjadi bagian dari fans berat Aldrine, julukan yang ia berikan untuk ketiga sahabatnya.
Sekali lagi Ghea tegaskan. Ia HANYA MENGAGUMI dan terkesima pada Aldrine ketika meeting tengah berlangsung saja, selebihnya tidak. Jadi ia bukan termasuk ke dalam bagian FBA meskipun Aldrine memang sangat tampan tapi Ghea tidak akan pernah merasakan ketertarikan berlebihan padanya apalagi status Aldrine sudah sangat jelas yang merupakan suami dari Gisella Rebecca.
Lalu apa jika Aldrine single Ghea akan menyukainya dan tertarik padanya?
Tidak!
Ghea yakin Aldrine pun akan sama saja seperti pria lainnya yang dulu pernah dekat dengannya. Perlahan tapi pasti pria-pria itu akan menjauh darinya setelah mengetahui fakta bahwa Ghea merupakan single parents.
KAMU SEDANG MEMBACA
It's My Fault [END]
RomansaImpian terbesar dalam hidup Ghea Adinda, wanita sederhana dan biasa-biasa saja selain menjadi Dokter yang merupakan impiannya sedari kecil, Ghea juga ingin mewujudkan impiannya yang cukup klise yakni menjalin kasih dengan pria yang ia cintai lalu me...