06. Berhenti

1.7K 335 119
                                    

Telah di Revisi✓
Februari 2023✓
✨HAPPY READING✨

H-2 SMA Cakrawala vs SMA Gajayana

Iza sedari tadi mondar-mandir tidak jelas, matanya tidak berhenti menelusuri setiap sudut lapangan dan juga sekitarnya. Terdapat air mineral dingin di tangannya. Ya, itu untuk Fino.

"Biasanya latihan di sini, kok sekarang sepi-sepi aja, sih?" Iza terus saja menggerutu sebal, dia tak berhenti mondar-mandir menunggu club Voli yang biasanya berlatih di jam terakhir seperti ini. Iza sampai rela tidak ikut pelajaran Sosiologi, padahal pelajaran itu adalah favoritnya.

"Jah, Lo ngapain di sini? Nungguin siapa?" Resta tiba-tiba datang dari arah kelas, membuat Iza berhenti mondar-mandir.

"Biasalah," jawabnya, tanpa beban. Sudah biasa Iza melakukan hal seperti ini, maka hal itu tak bisa membuat Resta heran, karena Resta pun  sudah mengerti dan mengetahui bagaimana Iza terobsesi pada cowok aneh yang menurut Resta adalah titisan batu.

"Sadar, Ijah, sadar! Hidup udah enak, ngapain mempersulit diri buat kejar-kejar cowok aneh itu?" ucap Resta disertai dengusannya.

"Gue gak mempersulit hidup, Res. Taulah namanya cinta ya gini, gue rela lakuin apa aja demi dia." Iza tersenyum miring sembari bersedekah dada.

Resta geleng-geleng kepala, mata gadis itu kemudian melihat ke arah lapangan yang sepi, tak ada siapa-siapa. "Fino nya mana, Ijah! Temen-temennya juga gak ada. Mending kita balik ke kelas dari pada nungguin cowok yang gak jelas buat Lo!"

Tangan Iza kemudian ditarik kuat, jika tidak begini Iza akan terus menerus merelakan jam pelajarannya hanya demi menemui Fino latihan Voli.

"Kita bentar lagi ujian, Lo gak ada waktu buat belajar di rumah. Lo harus kerja, Ijah! Jadi gak usah buang-buang waktu buat dia yang gak jelas!" Di tengah-tengah menyeret Iza, Resta sudah seperti emak-emak yang terus memarahi anaknya.

"Gak jelas apanya? Jelas-jelas dia masdep gue!"

"Ngotot, anjir!"

Iza melepas tangannya dari genggaman Resta, hal itu membuat Resta menghentikan langkahnya. "Lo udah kayak emak gue aja," timpal Iza kemudian merapikan bajunya yang berantakan.

Resta hanya menghela nafas pelan setelah memicingkan matanya. Mereka berjalan berdampingan menuju kelas dengan Iza yang kecewa karena tak ada Fino di lapangan.

Sampai di depan kelas 12 IPS 2, mereka berpapasan dengan Arga, Riki dan Atar yang baru saja keluar dari kelasnya.

Arga menatap Iza cukup intens kemudian beralih menatap botol air mineral di genggaman Iza. "Lo mending berhenti kasih Fino minum. Dia gak bisa ikut tanding," ucap Arga kemudian meraih botolnya secara paksa.

"Mending buat gue," tambahnya.

"Kongsi," cicit Riki, di sampingnya.

"Kenapa gak ikut tanding? Fino gak akan serahin gue gitu aja sama mereka," ujar Iza disertai raut khawatirnya yang baru saja muncul setelah mendengar penuturan Arga barusan.

Mereka bertiga turut menghela nafas seraya memandangi satu sama lain dengan tatapan kecewa. "Dia gak mau perjuangin Lo, Za. Lo mau di ambil sama mereka atau club kita kalah, Fino gak peduli!" Arga menimpal penuh tekanan.

ALFINO (TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang