Warning

547 60 19
                                    

"Kuperingati, jangan dekat-dekat dengan Sehun."

Kalimat yang terus berputar di benaknya. Saat itu Seungri terkejut karena Jiyong memberinya tatapan mengancam. Seungri sendiri masih tidak paham mengapa dia harus menjaga jarak dengan sepupu Jiyong itu. Jari tangannya memencet tombol di remote tv-nya. Tapi tak satu acara pun yang menjadi perhatiannya.

"Oppa ...," dirasakan tepukan di bahu Seungri.

"Hanna?"

"Oppa sedang memikirkan apa? Sejak pulang kerja sampai makan malam selalu melamun."

"Hm, tidak ada."

"Oppa bohong. Ceritakan ada apa? Apa masalah pekerjaanmu?"

Seungri awalnya ragu untuk menceritakan pada adik perempuannya. Tapi dia putuskan untuk bertanya.

"Jika seseorang menyuruhmu untuk menjauhi orang lain tanpa sebab, kira-kira ada apa?"

Hanna mencoba mencerna pertanyaan membingungkan dari Seungri. "Oppa, seseorang ini siapa? Aku tidak paham."

"Begini, bosku tiba-tiba saja melarangku untuk berdekatan dengan sepupunya atau bahkan aku tidak boleh menerima tawaran apapun dari sepupunya."

"Hm, bos oppa yang menyuruh? Aku sendiri tidak tahu pasti apa alasannya yang tepat, karena hanya bos oppa yang tahu. Ada dua kemungkinan," jelas Hanna.

Kepala Seungri menengok ke arah Hanna dari yang semula tertuju pada acara Running Man di tv. "Dua kemungkinan?"

"Yang pertama, sepupunya bukan orang yang baik. Yang kedua, bos oppa menyukai oppa dan terakhir, mereka berdua punya masalah pribadi yang melibatkan perasaan."

Seungri mengangguk dan mencerna penjelasan yang mungkin masuk akal. Dia tersadar akan sesuatu setelahnya.

"Tunggu sebentar. Dia menyukaiku? Dan yang kau sebutkan itu ada tiga, kenapa bilang dua?"

"Ah, iya hahaha ... aku baru teringat hal yang terakhir, oppa. Ya, mungkin saja bos oppa tiba-tiba punya perasaan padamu. Oppa tidak jelek-jelek amat. Hanya kadang kurang beruntung soal percintaan."

Pluk

Pukulan pelan melayang di kepala Hanna. " Yakkk, oppa! Kenapa aku dipukul?" Hanna mengusap ujung kepalanya.

"Kau ini suka seenaknya kalo bicara," desis Seungri.

"Atau oppa bisa tanyakan langsung sama bos oppa."

"Menanyakan padanya sama saja bunuh diri. Asal kau tahu betapa mengerikannya tatapan dia tadi siang."

"Kalau begitu selamat memikirkannya, oppa. Aku mau mengerjakan tugas kuliahku."

Hanna beranjak dari duduknya di lantai, membiarkan Seungri larut dalam pikirannya. Sebelum pintu kamar tertutup, Hanna tersenyum melihat oppanya yang pusing akan masalahnya.

 Sebelum pintu kamar tertutup, Hanna tersenyum melihat oppanya yang pusing akan masalahnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
This Love  (📌 Complete)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang