"Lu kenapa sih diem mulu, " tanya Rigel.
"Gapapa sih capek aja abis lari-lari mana tadi kek orang dongo gak kebagian dialog banyak di rumah Bella, " -Aira
"Yaelah dikirain apaan, banyak kali yang ga dapet dialog tadi mah, "
"Hmm, "
Mereka berdua, Rigel dan Aira masih dalam perjalanan ke rumah.
"Eh nanti sampai halte lagi aja nganterin nya, "
"Gausah gila deh ini udah jam 12 lebih, "
"Nurut aja kenapa sih!! "
"Plis jangan ngajak debat dulu lagi males gue capek ati capek pikiran, " lanjut Aira.
"Mikirin bang Aran ya awokaowk, cemburu lo, "
"Dih sok tau banget, "
"Tau lah orang gue merhatiin dari tadi, tapi kek nya bang Aran sama Adara udah kenal lama ya gak sih? "
"Gak tau gue ah maless!! "
"Kan kan bener cemburu nih orang satu, "
"Udah ah jangan bahas ituu aihh, eh btw bokap nya Bella tadi dokter kan ya? "
"Iya deh kayaknya soalnya Adara tadi bilang dia 'dokter'"
"Kok Adara kenal kayak deket banget sih, "
"Lha kan ibunya temenan sama ayah nya Bella, "
"Ya iya sih tapi kan Bella aja juga ga kenal banget loh tadi buktinya, "
"Adara sakit kali terus dokternya sama bapaknya Bella, kan Bella dulu pernah bilang mon maap nih 'penyakitan' ke Adara mungkin dia tau lewat ayahnya, " jelas Rigel.
"Mungkin sih ah gatau, tapi Adara sakit apa sih, emang kalo diliat dari badannya agak kurus gitu sering pucet lagi sampe bang Aran aja perhatian banget, " ucapan akhir Aira terdengar lesu .
"Udahlah mungkin karena mereka temen deket banget aja makanya saling perhatian, sahabatan gitu, "
"Ga percaya gue kalo dua orang beda jenis kelamin sahabatan tuh pasti ada salah satu yang nganggepnya lebih, "
"Udah ah ngapain jadi gibah kita, " ucap Rigel mengalihkan pembicaraan, dirinya tahu bahwa sang pujaan hati, Aira, sedang dalam fase galau.
"Eh btw lo tadi kenapa diem aja pas di ruang keluarga tadi? " Rigel memulai topik baru yang setidaknya tidak membicarakan orang lain😌 .
"Gapapa cuma iri aja, Adara punya ibu yang sayang banget sama dia, sedangkan Bella punya ayah yang perhatian juga, " ucap Aira dengan mata memandangi jalanan yang masih lumayan ramai meski hari sudah hampir dini hari.
"Ehm maaf nih emang ortu lu kenapa? " tanya Rigel hati-hati.
"Gausah dijawab gajadi tanya kok hehe, " Sambung Rigel cepat setelah menyadari bahwasanya pertanyaan yang ia lontarakan terlalu privasi
"Gapapa alah santai, ibu gue sibuk kerja aja sih di rumah ada kaka laki laki gue sama adek perempuan gue aja, " jawab Aira dengan sedikit kekehan.
"Kaloo ayahh... udah di surga, " lanjut Aira dengan menundukkan kepala nya.
"Maaf kan gue udah bilang gausa dijawab ihhh kan lo jadi sedih lagi, maaf yaaa... " ucap Rigel dengan sesekali melirik ke arah Aira karena mau bagaimanapun dirinya juga harus fokus menyetir.
"Gapapa aelah sans bro, "-Aira tertawa kecil.
" Kalo soal ayah, ayah gue juga udah lama pergi btw, tapi gue juga punya sosok ayah tersendiri yang nemenin gue dari dulu dari masa terpuruk gue, " ucap Rigel tanpa beban, entahlah mungkin dirinya juga menyimpan sesuatu di balik ekspresi nya saat ini. Masih ingat kan jikalau manusia mana pun sangat sering berperilaku terbalik dengan apa yang dirinya rasakan?
KAMU SEDANG MEMBACA
Chronophile × Ceraunophile [On Going]
Teen FictionStart : [05062020] End : - Dimana caramu mencari kebahagiaan, akan membuat mu terluka. Kisah tentang si pecinta waktu dan si pecinta kilat. Aira, anak tengah yang diperlakukan seperti orang asing oleh ibu dan saudara-saudarinya semenjak sang aya...