"Aku bilang aku tidak mau makan itu Hyung!" Pekik Changgu sembari menutup mulutnya.
"Ayolah makan. Setidaknya onigiri rasanya tidak seburuk bubur rumah sakit."
"Tidak mau!"
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Sejak hari dimana aku pertama menemuinya, aku jadi lebih sering datang ke rumah sakit meski di luar jadwal kontrolku. Padahal biasanya saat jadwal kontrol saja aku malas. Namun semuanya menjadi berbeda saat aku membayangkan bisa melihat senyuman dan tingkah imut Changgu.
Seperti saat ini, aku berusaha menyuapinya makanan tapi dia terus menggeleng sambil menutup mulutnya. Mata cantiknya juga berkedip lucu membuatku gemas ingin memakannya.
"Katanya ingin sembuh? Kau harus banyak makan juga kalau ingin sembuh," bujukku.
"Tapi aku tidak ingin makan nasi!"
"Lalu kau mau apa? Hmmm?"
"Aku mau bola wafer cokelat renyah dengan krim susu dan cokelat yang enak, yang ada hadiah mainan di dalamnya!"
Aku menghela napas. Menggemaskan sih, tapi kenapa permintaannya aneh-aneh ya? Kukira itu makanan anak TK. Tapi dia masih menyukainya?
"Baiklah, aku akan membelikanmu itu kalau aku kemari lagi. Tapi hari ini kau harus memakan makananmu ini, oke?"
Perlahan Changgu menyingkirkan tangan yang sedari tadi menutupi mulutnya. Ia lalu menatapku dengan fokus penuh.
"Shinwon hyung sudah lama tidak membelikanku itu. Benar hyung mau membelikanku?" Katanya dengan mata berbinar.
"Iya iya tapi kau harus mau makan dulu."
"Janji?"
Aku mengangguk sembari menggusak rambutnya gemas. "Iya janji."
"Yeay!"
Setelah bersorak senang seperti itu ia langsung mengambil makanannya dan memakannya. Yah meski terlihat seperti sangat dipaksakan. Tapi setidaknya ia sudah mau makan.
Aku hanya tersenyum sembari menatapnya.
"Hyung, sudah ya? Aku sudah kenyang," katanya sembari meletakkan onigirinya yang sisa setengah.
"Setidaknya kau sudah makan. Sekarang kembali ke kamarmu, oke? Mungkin suster akan datang dan kau harus minum obat."
"Huum. Hyung jangan lupa dengan janjimu ya?"
"Tentu saja."
Tak lama setelah aku berkata begitu, seorang perempuan dengan pakaian perawat datang menghampiri. Ia membawa serta semangkuk bubur dan botol air mineral.
"Changgu-ya… ayo makan!" Katanya.
Changgu menoleh ke arahnya dan menjawab, "aku sudah makan, Suster Kang."
